Untuk urusan olahan daging kambing, Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih, Sop Kaki Kambing Dudung Roxy, dan Nasi Goreng Kebuli Kambing Apjay memang tak boleh dilewatkan! Tapi selain tiga jajanan itu, masih ada sajian andalan berbahan dasar daging kambing yang wajib kawanjo coba! Mulai dari tongseng sampai sate, semua punya tempat legendarisnya masing-masing.
Beberapa mungkin ada yang sudah kawanjo tahu. Tapi beberapa lagi sengaja Pigijo pilihkan yang belum terlalu tenar tapi punya rasa yang begitu nikmat agar kawanjo punya referensi baru dalam memilih makanan berbahan dasar daging kambing. Penasaran? Yuk, baca artikel ini sampai habis! Meski saat PPKM tak bisa dine-in, tapi kawanjo tetap bisa lho pesan via ojek online. Nyammm!
- Sate Kambing Haji Giyo
Berlokasi di Jakarta Timur, tepatnya di Jl. D. I. Panjaitan, Jatinegara, warung sate kambing ini banyak difavoritkan karena punya rasa sate yang benar-benar mantap! Bahkan lewat di depan kedainya saja, kawanjo sudah disambut oleh asap bakaran sate yang mengebul pekat ke udaranya. Jangan tanya aromanya karena super duper wangiiiii.
Serunya lagi, di sini kawanjo tak hanya akan menemukan sate kambing melainkan sate ayam, ati, tongseng ayam, tongseng kambing, tengkleng, sop, hingga gulai kambing. Semuanya pun tak kalah lezat dan wajib dicoba kalau kawanjo memang pencinta kambing. Meski sate kambing di sini tetap jadi primadona, tapi yang lain juga memuaskan, kok. Jadi jangan ragu untuk pesan.
Kenapa sate kambing di sini banyak difavortikan? Karena potongan per-tusuknya tebal dan besar-besar! Tak hanya itu, di tiap gigitnya pun tak dibarengi oleh bau kambing yang menusuk. Artinya, sistem pengolahannya amat baik sehingga aroma kambing yang biasanya sering mengganggu sebagian orang, tak keluar sama sekali di olahan Haji Giyo ini. Enak dan wangi!
Disajikan bersama kecap & acar cabai, membuat sate kambing di sini jadi sulit untuk ditolak. Dibakar sampai kering namun punya tekstur lembut dan juicy di tiap kunyahannya, bikin para pelanggan sering tambah karena satu piring saja rasanya takkan cukup. Belum lagi di sela-sela tusukannya terselip lemak dan ati kambing yang tak kalah enak. Duuuuh! Betul-betul bikin kepikiran! Cobain, deh!
2. Sop Kaki Kambing & Sate Kambing Bang Anen 999
Berada di daerah Fatmawati, sop kaki kambing Bang Anen memang punya rasa khas yang bikin para penggemarnya susah move on. Selain punya rasa kuah yang sangat gurih, isian sop nya pun seru karena ada daging dan jeroan yang dipisah dalam 2 mangkuk berbeda. Ada yang isinya otak dan ada juga yang isinya kaki kambing. Ini yang bikin banyak orang tergila-gila!
Bayangkan, kuah gurih kental bercampur minyak samin yang menggenang di permukaan bak memberi visual indah tersendiri bagi para kambing lovers. Entah kenapa tampilan makanan yang makin terlihat berlemak dan penuh kolesterol itu malah bikin selera jadi meningkat untuk penikmatnya. Apalagi aroma yang keluar dari dandang kuah yang baru dibuka. Wusshh.. Bikin lapar seketika!
Meski sop kaki kambing memang andalannya, tapi sate kambing Bang Anen juga harus kawanjo pesan. Dagingnya empuk dan benar-benar enak! Kalai Pigijo disuruh pilih, mungkin lebih baik gak menjatuhkan pilihan ke sop kaki atau sate. Karena dua-duanya juara! Gak bisa milih! Lemah! Huhuhu… Jadi mau pesan sop, sate, atau keduanya, Pigijo sanggup, kok! Biar puas saja sekalian. Hihihi!
3. Tongseng Pak Agus Masjid Sunda Kelapa
Sate sudah, sop kaki juga sudah, maka kini waktunya kawanjo makan tongseng! Yup, merupakan olahan daging kambing yang dibuat dari sate kambing mentah yang dagingnya dilepas satu persatu untuk dimasukkan ke dalam kuah tongseng panas yang sedang dimasak dengan arang, tongseng jadi punya cita rasa sendiri yang jauh dari sop kambing.
Ketika sop kambing didominasi oleh kuah bening, santan, atau susu, tongseng lebih mengedepankan kuah dengan bumbu racikan yang beraneka macam dan kaya rempah. Berasal dari Solo, Tongseng kerap jadi alternatif bagi para pemburu olahan kambing yang bosan dengan sate atau sop kambing. Kalau diperhatikan, ia sekilas agak mirip dengan gule. Bedanya adalah penggunaan dagingnya.
Daging untuk membuat tongseng biasanya adalah daging yang masih menempel dengan tulang iga atau tulang belakang. Oleh sebab itu, inilah yang bikin rasa kuah tongseng lebih tajam karena sari pati tulangnya melebur jadi satu dalam kuah yang dimasak sehingga tiap sajian punya biang kaldunya masing-masing. Selain itu karena dimasak di atas bara, maka aromanya pun lebih smokey.
Lalu, apa yang bikin Tongseng Pak Agus ini diburu orang? Salah satunya ya itu tadi, proses memasak yang masih menggunakan arang bikin tongseng Pak Agus jadi lebih aromatik dan punya kesan autentik. Lalu daging kambing yang digunakan pun selalu daging segar sehingga teksturnya sangat empuk, juicy, dan tidak berbau. Kuahnya juga kental dan gurih. Bikin kangen terus-terusan!
Ada rasa manis dari kecap dan tomat serta tekstur renyah dari irisan kol yang menjadikan tongseng Pak Agus kian istimewa. Dijual sederhana di depan Masjid Sunda Kelapa dengan gerobak yang bersih dan rapi justru menjadikan santapan ini bak street food legendaris yang layak untuk dinikmati. Tapi jangan coba-coba datang terlalu siang, ya. Karena bisa-bisa sudah habis!
Baca juga: Berburu 4 Kuliner Otentik Jawa di Jakarta (Online)
4. Sop Kambing Bang Karim
Dimasak dengan cengkeh dan kapulaga, membuat kuah susu sop kambing Bang Karim jadi terasa luar biasa. Perpaduan antara rempah, kaldu, bumbu, dan susu sapi menjadikan semangkuk sop kambing ini punya rasa beda dari yang lain. Belum lagi isian daging, lidah, hingga otak yang disempurnakan dengan perasan jeruk limau dan taburan emping. Bikin sop ini jadi enak minta ampun!
Warna kuahnya memang kecokelatan. Namun ini yang bikin sop kambing Bang Karim jadi one of a kind. Berlokasi di kawasan Tanah Abang, kalau ke sini kawanjo harus langsung pesan ke peraciknya mau sop kambing isi apa saja. Karena jangan harap ada pelayan datang menghampiri. Ini takkan pernah terjadi. Jadi, datang, pesan ke abangnya, duduk, baru deh diantar.
Siapkan perut untuk menampung daging kambing dan jeroan yang akan kawanjo pilih. Macamnya banyak sehingga kawanjo akan bingung dibuatnya. Lalu kuah susunya pun tak bikin eneg meski kental dan kaya rempah. Ini yang bikin warung ii tak pernah sepi dari pendatang. Karena rasanya memang enak, sih. Isianya pun tak pelit. Banyak! Dagingnya lembut dan jauh dari bau prengus.
Mantap pokoknya! Enak enak enakkkk..
5. Sate Keroncong Sederhana
Beralih ke kawasan Jatinegara, ada Sate Keroncong yang terletak di Gang Lele. Meski mungkin nama tempatnya kurang familiar untuk sebagian orang, namun sate Keroncong ini memang sangat laris sejak dulu kala. Satenya empuk karena sebelum dibakar, potongan daging kambing dicuci dan direbus terlebih dahulu selama beberapa jam baru ditusuk untuk kemudian dipanggang di atas bara api.
Inilah yang membuat dagingnya empuk dan enak untuk digigit. Lalu kenapa namanya sate keroncong? Karena saat menyantap lezatnya sate kambing di sini, kawanjo akan ditemani oleh tiga pemain musik keroncong yang sengaja perform untuk menemani para pelanggan yang sedang makan. Awalnya mereka hanya musisi jalanan biasa. Tapi lama kelamaan jadi bagian dari warung sate ini.
Sudah ada sejak tahun 1965, warung milik Haji Kirmadi ini terbukti bertahan di tengah modernisasi kuliner nusantara yang makin kreatif dan beragam. Artinya, selain sudah punya pelanggan tetap, sate olahannya memang benar-benar lezat dan harus kawanjo coba. Gak bakalan rugi, deh! Kalau tak makan sate, ada gulai kambing juga, lho. Ssllllrppppp! Nikmaatttt…
6. Sate dan Tongseng Pak Budi Khas Solo
Sudah jadi buah bibir sejak tahun 1985, warung sate ini sudah punya 3 cabang saking laris dan legendarisnya. Pertama di Jalan Pahlwan Revolusi no 4, Jakarta Timur. Kedua ada di Bintaro tapatnya di Jalan RC Veteran Raya no 62. Lalu yang ketiga ada di Bekasi di Jalan HM Joyomartono no 125C. Bahkan saking lakunya, sebulan warung ini bisa menghabiskan lebih dari 2 ton daging! Wadidawww!!!
Jadi kalau soal rasa sudah gak perlu ditanya, ya. Sudah pasti jaminan super enakkk! Apalagi di sini ada menu lain yang gak kalah seru. Mulai dari sate ati, sate sapi, tengkleng, sampai sate goreng yang bikin penasaran. Mulai dari sate goreng ayam, kambing, sapi, sampai SATE GORENG IGA! Wow! Mantap sekali.
Untuk tongsengnya sendiri, sang pemilik mengaku bahwa keistimewaan dari tongseng yang ada di tempat ini adalah mereka memasaknya dengan arang dan menggunakan 22 jenis rempah sebagai bumbu utama. Wiw, banyak ya. Oleh sebab itu rasanya jadi amat spicy dan punya aroma yang begitu nendang. Gak heran kalau fans fanatiknya rela jauh-jauh datang demi makan di tempat ini.
Pokoknya kalau makan sate dan tongseng kambing di sini, kawanjo pasti pulang dengan hati gembira, deh. Perut kenyang, mulut senang, hati tenang! Bahagia nih kalau sudah begini. Langsung good mood seharian. Hehehe! Betul gak? Soalnya kalau habis makan enak kan hati jadi gembira. Energi positif pun muncul dengan sendirinya. Imun jadi bagus. Sempurna, bukan?
7. Nasi Goreng Kambing H. Bisri
Last but not least, ada nasi goreng kambing H. Bisri yang juga selalu ramai pengunjung. Berlokasi di wilayah Tanah Abang, nasi goreng kambing di sini terkenal karena harganya yang relatif murah, rasanya yang enak, dan porsinya yang terbilang banyak. Kawanjo bisa tambahkan petai bahkan ke dalam nasi gorengnya kalau suka. Beuuuuhh! Pasti tambah mantap.
Semakin malam tempat ini pun kian ramai. Namun karena sedang PPKM, dan kawanjo hanya dibolehkan untuk pesan bungkus dibawa pulang, maka kalau bisa jangan pesan terlalu malam, ya. Karena semakin malam dagangannya makin laris dan kawanjo rentan gak kebagian. Baka dari jam 6 sore, nasi goreng di sini bisa jadi tujuan kuliner kawanjo saat badai tanggal tua sedang melanda.
Yuk cek paket wisata menariknya di sini.
Baca juga: Mencicipi Kuliner Papua di Jakarta
0 comments on “Idul Adha, Kuy Cari 7 Kuliner Daging Kambing Paling Enak di Jakarta!”