Keris memang bisa jadi koleksi yang unik bagi seseorang. Bagaimana tidak, salah satu ikon milik bangsa Indonesia ini merupakan barang berharga yang bernilai tinggi. Jangan dulu bergidik seram, kini keris tak lagi sebuah senjata berbahaya. Keris menjadi hasil cipta rasa dan karsa yang artistik penuh filosofi. Faktanya, ada desa di Jawa Timur yang menjadi pusat pengrajin senjata asimetris alias bentuknya berkelok – kelok ini. Desa Wisata Keris di Sumenep namanya, siap menjadi perhatian para penggemar keris Indonesia!
Baca Juga : 5 Alasan ke Pameran Keris Indonesia for Peace and Humanity
Pada 25 November 2005, keris Indonesia dinobatkan sebagai Warisan Kemanusiaan Dunia oleh UNESCO. Mengingat sejarah panjang penggunaannya sejak zaman kerajaan dulu, mata publik internasional pasti menyimpulkan bahwa keris memang identik dengan Indonesia. Dengan alasan ini pula, keris hasil buatan Desa Wisata Keris Aeng Tong Tong Sumenep menjadi souvenir pada perhelatan G-20.
Hal ini pasti sangat membanggakan bagi masyarakat Jawa Timur, khususnya warga Sumenep. Mereka siap meroket lebih tinggi, go International! Apalagi di panggung Anugerah Desa Wisata Indonesia 2022, Desa Wisata Keris Aeng Tong Tong berhasil berjaya!
Desa Aeng Tong Tong adalah salah satu penghasil dan pembuat keris di pulau Madura. Desa ini menyabet gelar juara pertama untuk Kategori Daya Tarik Pengunjung dalam ADWI 2022. Dalam gelaran yang sama, Desa Aeng Tong Tong di Sumenep berhasil memecahkan Rekor MURI sebagai Desa dengan Empu Keris Terbanyak di dunia. Jumlahnya memang fantastis, yaitu 446 tempu pembuat keris. Terdiri dari 440 empu laki-laki dan 6 empu perempuan.
Daya Tarik Desa Wisata Keris di Sumenep
Mengantongigelarjuara dalam kategori daya tarik pengunjung, memang tidaklah keliru. Sebab Desa Wisata Keris Aeng Tong Tong ini memilki magnet unik yang mampu mendatangkan banyak perhatian. Dibandingkan desa peserta ADWI 2022 lainnya, Aeng Tong Tong memang memiliki potensi berbeda.
Baca Juga : Keunikan Pakaian Adat Bali yang Harus Kamu Ketahui
Pelestarian budaya dan tradisi menjadi poin kuat keunikan Desa Keris. Apalagi kalau bukan aktivitas pembuatan keris yang tentunya tidak lepas dari peninggalan para leluhur. Dapat dikatakan, sejak zaman dulu hingga sekarang, aktivitas pembuatan keris di desa keris Aeng Tongtong tetap ada. Bahkan sudah menjadi sumber pencaharian sebagian besar masyarakat. Empu atau pengrajin keris bukan hanya mereka yang berusia senja. Namun banyak pula pemuda yang turut membuat keris. Bahkan terdapat pula pengrajin wanita diantara ratusan pengrajin pria.
Keris hasil produksi desa ini memiliki keunikan dan kekhasan tersendiri. Sebab itulah, pesanan keris pun datang silih berganti. Hingga akhirnya selain sebagai empu, masyarakat banyak pula yang terlibat sebagai pedagang keris. Dulu keris memang berfungsi sebagai senjata dalam duel atau peperangan serta sebagai benda pelengkap sesajen.
Pada masa kini, keris lebih merupakan benda aksesori dalam berbusana. Juga termasuk benda koleksi bernilai estetika yang memiliki sejumlah simbol budaya. Pembuatan keris pun tak sembarangan. Tak semua orang bisa menjadi empu. Tak semua bahan bisa dipahat jadi keris yang menarik.
Keris merupakan benda istimewa. Membuatnya sangat tidak mudah. Prosesnya dimulai dari pemilihan besi, menempa dengan pemanasan hingga menjadi bentuk yang diinginkan. Kemudian penghalusan dengan gerinda, serta menambahkan tembaga atau emas yang akan diukir sesuai pesanan. Setelah itu ada proses penyepuhan untuk memunculkan warna yang diinginkan.
Bila keris telah jadi, biasanya para empu di desa wisata keris Aeng Tong-tong akan mengadakan ritual penjamasan atau pencucian keris sekaligus berziarah ke makam leluhur empu. Ritual penjamasan biasanya dihelat bersamaan dengan pesta rakyat dan pertunjukan kesenian tradisional.
Acara sakral itulah yang bisa dinikmati oleh wisatawan, di samping menonton langsung proses pembuatan keris. Pemandangan spesial inilah, menjadikan semakin banyaknya pengunjung yang tertarik untuk datang. Tidak semua daerah memilikinya suguhan menarik seperti yang diberikan desa wisata keris di Sumenep ini.
Wisatawan juga bisa menikmati koleksi keris dari para leluhur di galeri khusus keris. Di dalamnya terdapat bermacam – macam keris hasil karya empu dari Sumenep.Di galeri yang juga menjadi ruang temu tempat berkumpulnya para empu, kolektor hingga pemerhati keris ini, bisa ditemukan keris berusia 300 tahun!
Menjadi pengalaman menarik dan unik bila berkunjung ke Desa Wisata Keris di Sumenep. Berwisata ke sini tak akan sia – sia dengan adanya beragam aktivitas yang bisa disimak. Apalagi untuk penggemar keris, di sinilah tempat menakjubkan untuk memilih keris idaman!
0 comments on “Desa Wisata Keris di Sumenep, Rumah bagi Ratusan Empu Berkarya”