Sebagian orang enggan melakukan aktivitas naik gunung saat bulan puasa karena khawatir dehidrasi dan tak kuat secara fisik. Mungkin ini salah satu alasan jalur pendakian tampak sepi saat Bulan Ramadan.Di satu sisi, saat-saat seperti inilah para pendaki memanfaatkannya untuk menikmati gunung yang sunyi dan tak banyak lalu lintas pendaki.
Meski tak disarankan mendaki saat berpuasa, berikut kami rangkum 5 catatan penting jika kalian yang tetap ingin mendaki gunung.
1. Membuat rencana operasi perjalanan Sebelum Mendaki Gunung
Rencana operasi perjalanan mendaki gunung ini terlihat sepele namun sangat penting Kawanjo. Tujuannya agar kalian para pendaki dapat mengatur perjalanan dengan tepat. Harapannya, dengan perjalanan yang ter-manage dengan baik, pemanfaatan energi kalian akan lebih efisien. Tak ada salahnya kita benar-benar merencanakan apa yang akan kita lakukan ke depannya.
Misalnya, gunung mana yang akan kita daki, berapa ketinggiannya, atau seberapa sulit medannya. Dari situ kita akan ukur dengan batas kemampuan kita. Jangan sampai kita memaksakan diri juga Kawanjo.
2. Pemanasan fisik Saat Ingin Mendaki Gunung
Mau puasa atau tidak, jika kita akan melakukan aktivitas mendaki gunung, selalu sempatkan untuk pemanasan jauh-jauh hari sebelumnya. Hal ini dilakukan supaya badan tidak kaget dan mendadak lemas saat mendaki gunung. Pemanasan bisa dilakukan dengan joging, work out, atau fitnes. Trekking tipis ke curug juga bisa jadi alternatif pemanasanmu kok.
Tak hanya untuk memberi adaptasi pada otot akan aktivitas berat, tapi pemanasan ini juga berguna untuk melati ritme pernapasanmu saat mendaki gunung. Pokoknya pemanasan itu penting apapun aktivitasmu, apalagi mendaki gunung.
Baca juga
5 Rekomendasi Gunung untuk Redam Stres Selama Pandemi
Catat 7 Hal ini Sebelum Mendaki Gunung!
3. Asupan bergizi saat sahur
Asupan juga menjadi poin penting nih Kawanjo. Kita sarankan pendaki menyiapkan sahur dengan asupan yang bergizi sebelu melakukan pendakian gunung. Tidak perlu makan terlalu banyak, yang penting cukup dan bergizi. Selain makan, minum air putih juga sangat penting untuk mengganti cairan tubuh yang berkurang. Dikombinasikan dengan madu juga boleh untuk menambah kekuatan.
Oh iya kawanjo, satu lagi catatan penting nih. Mie instan memang jadi andalan saat mendaki gunung. Namun ada fakta mengatakan kalau mi instan itu menyerap banyak cairan dalam tubuh dengan cepat sehingga menyebabkan cepat haus dan mudah lemas. Pendaki sebaiknya mengganti asupan tersebut dengan sayur-sayuran, buah, dan susu saat ingin mendaki gunung.
4. Mendaki Gunung di malam hari
Melakukan perjalanan saat petang atau malam hari juga menjadi salah satu alternatif untuk mendaki gunung saat puasa Kawanjo. Saat mendaki malam hari, tubuh lebih tidak merasa lelah dan minim dehidrasi. Yang pasti, kesiapan tubuh lebih prima dan siap selepas berbuka puasa. Sepanjang perjalanan naik gunung tentu saja kalian dapat minum atau makan seperti biasa.
Namun, kita harus lebih jeli mengamati jalur pendakian nih. Karena mendaki di malam hari ini dikhawatirkan ada lubang atau jurang yang tak tampak. Harus ekstra hati-hati ya.
5. Porsi tidur yang cukup
Ibadah malam dan sahur pada dini hari dapat membuat kebiasaan tidur kita berubah. Penelitian menunjukkan orang yang berpuasa tidur sekitar satu setengah jam lebih sedikit dari biasanya. Kualitas tidur juga bisa terganggu karena waktu tidur terpecah-pecah selama periode 24 jam. Jika kalian merencanakan untuk mendaki gunung, ada baiknya membiasakan diri untuk memiliki porsi tidur yang cukup.
Dengan porsi dan kualitas tidur yang baik, membuat metabolisme tubuh berjalan dengan baik pula.Itu dia lima catatan penting jika ingin mendaki gunung saat berpuasa. Mendaki itu butuh persiapan dan kondisi yang prima ya Kawanjo. Jangan sekali-kali remehkan gunung ya.
Jika kalian masih bingung untuk destinasi pendakian yang tepat, kalian bisa cek di sini ya. Semoga catatan ini berguna buat kita semua. Selamat mencoba!
Baca juga
Ngetrip Saat Berpuasa, Kenapa Tidak?
5 Olahraga Ringan yang Baik Dilakukan saat Puasa Ramadan
0 comments on “5 Catatan Penting Jika Ingin Mendaki Gunung Saat Berpuasa”