Dua kota di Jawa Timur bakal mewakili Indonesia dalam Jejaring Kota Kreatif Dunia di UNESCO. Ya, pemerintah Indonesia menetapkan Kota Malang dan Ponorogo untuk masuk anggota Jejaring Kota Kreatif Dunia yang dikelola UNESCO (UCCN). Hal yang patut dibanggakan, karena dua nama ini bakal memberikan banyak manfaat untuk bangsa Indonesia.
UNESCO Creative Cities Network
Sejak tahun 2004, Jejaring Kota Kreatif UNESCO atau UNESCO Creative Cities Network (UCCN) dicanangkan. Proyek Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa ini memiliki tujuan mulia. Yakni guna mempromosikan kerjasama antar kota dengan menghargai dan menilai kreativitas sebagai faktor utama dalam pengembangan kota. Hingga pada tahun 2017, jaringan ini sudah memiliki anggota yang terdiri dari 180 kota dari 72 negara.
Dengan adanya UCCN, diharapkan terjadi timbal balik kerja sama internasional dengan dan antar kota-kota anggota yang berkomitmen untuk berinvestasi dalam kreativitas sebagai pendorong pembangunan kota yang berkelanjutan, inklusi sosial dan semangat budaya. Adapun bidang kreatif yang distandardisasi oleh UCCN adalah:
- Situasi dan kegiatan keseluruhan Jaringan dilaporkan dalam Laporan Pemantauan Keanggotaan UCCN. Yakni dalam periode 4 tahun bagi kota tertentu masing-masing.
- Konsep pariwisata kreatif yang didefinisikan UCCN adalah perjalanan yang terkait dengan partisipasi dan pengalaman kreatif.
Hingga tahun 2023, Indonesia telah memiliki beberapa kota yang tergabung dalam UCCN. Yakni Bandung, Pekalongan, Ambon, dan Jakarta. Kini, selangkah lagi Kota Malang dan Ponorogo bisa menjadi bagian dari 300 kota di 90 negara di dunia yang sudah bergabung sebelumnya. Perlu diketahui, jumlah tersebut terkategori dalam 7 klaster. Yaitu Desain, Film, Gastronomi, Kriya dan Seni Rakyat, Media Art, Literatur, dan Musik.
Baca Juga: Pakai Aplikasi SiDoni, Aksi Sosial Donor Darah SF Capital dan Pigijo yang Ke-6 Makin Praktis!
Indonesia dalam Jejaring Kota Kreatif Dunia
Kota Malang
Malang yang sering disebut sebagai Kota Pendidikan di Jawa Timur, ternyata juga terkenal sebagai “City of Talent’. Sebab kota ini memiliki potensi sumber daya manusia yang mampu berkreasi dan berinovasi tiada henti. Apalagi dengan adanya dukungan dari berbagai stakeholder dan ruang kreatif bersama yang dapat dimanfaatkan. Maka tak salah jika Kota Malang digadang-gadang bisa bersinergi dalam Jejaring Kota Kreatif level dunia.
Penjabat (Pj) Wali Kota Malang Iwan Kurniawan menyampaikan bahwa prestasi Malang bisa lolos seleksi nominasi anggota jejaring kota kreatif UNESCO (UCCN) 2025 adalah kerja keras berbagai pihak. Hal ini menjadi amanah besar yang diemban Kota Malang, sehingga perlu kolaborasi dan sinergi yang kuat dari berbagai pihak.
Iwan menambahkan, “Daya saing SDM, ekosistem yang semakin baik, termasuk dukungan Malang Creative Center, serta kolaborasi seluruh pihak, menjadi kekuatan yang akan dibawa oleh Kota Malang sebagai praktik terbaik dengan amanah sebagai Kota Kreatif Dunia.”
Baca Juga: Semoga Sukses, Film Women from Rote Island Mewakili Indonesia di Oscar ke-97
Kota Ponorogo
Identik dengan kesenian reog, Kota Ponorogo akhirnya juga berhasil mewakili Indonesia dalam penjaringan kota kreatif UNESCO. Jika Kota Malang masuk usulan UCCN dari kategori seni media, Ponorogo mengambil kategori craft and folk art (kerajinan dan seni rakyat).
Walaupun sebelumnya pernah gagal dalam seleksi serupa, Kota Reog akhirnya bisa melalui proses panjang ini. Ponorogo harus bersaing dengan kota-kota lain di Indonesia dalam seleksi kota/kabupaten kreatif Indonesia. Dengan menunjukkan kreativitas dalam mengembangkan seni pertunjukan Reog, kota ini berhasil menggapai asanya untuk masuk dalam UCCN.
Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Ponorogo, Judha Slamet Sarwo Edi menyatakan bahwa UCCN bisa memberikan banyak manfaat. Terutama dalam mengembangkan ekonomi kreatif di Kabupaten Ponorogo. Dengan menjadi bagian dari jejaring kota kreatif dunia, diharapkan kota ini bisa memasarkan produk-produk ikonik ke pasar internasional. Terutama reog yang identik dengan seni pertunjukan khas Ponorogo.
Judha menyampaikan,“Ini adalah kesempatan besar bagi Ponorogo untuk dikenal di kancah dunia. Menjadikan Ponorogo selangkah lagi sebagai anggota Jejaring Kota Kreatif UNESCO. “
Tinggal selangkah lagi, dua kota perwakilan Indonesia akan masuk ke dalam Jejaring Kota Kreatif UNESCO (UCCN). Tentunya dengan menjadi bagian proyek internasional ini, bakal banyak manfaat yang datang. Thus, semua elemen bangsa patut memberikan dukungan kepada Kota Malang dan Kota Ponorogo supaya bisa berhasil meraih posisi bergengsi tersebut.
0 comments on “Ayo Dukung! Malang dan Ponorogo Siap Mewakili Indonesia dalam Jejaring Kota Kreatif Dunia”