Dalam rangka memperingati Kemerdekaan Republik Indonesia dan hari lahirnya semangat baru Keris Kamardikan yang diproklamasikan pada bulan Agustus 2008, Komunitas Cinta Budaya (KCB) bekerjasama dengan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Komunitas Cinta Budaya (KCB), Dinas Kebudayaan Pemerintah Provinsi Jakarta Timur, BCA, Komunitas Leburtara, Pigijo (media partner) Para Budayawan, Para Pengrajin dan Pebursa Keris Nusantara sukses menggelar event Keris Kamardikan Award 2024 di Taman Benyamin Sueb, Jatinegara, Jakarta Timur pada 21-25 Agustus 2024. Adapun sejumlah rangkaian acara yang ditampilkan adalah: Pameran keris, bursa tosan aji, lelang keris, pentas seni budaya dan Sidhikara Pusaka beserta Siraman Pengasihan di malam puncaknya.
Baca juga: 5 Hal Seru di Keris Kamardikan Award 2024!
Keris Kamardikan Award yang pertama digelar pada 2008 di Bentara Budaya Jakarta. Akan tetapi, cikal bakal lomba keris kamardikan ini sebenarnya sudah terjadi pada tahun 2006 ketika dilangsungkan Lomba Membentuk Keris pada kesempatan Pameran Seni Tosan Aji di Bentara Budaya pada 14-23 Juni 2006 lalu berlanjut hingga sekarang. Seperti yang sudah-sudah, pada malam pembukaan Keris Kamardikan Award 2024 KCB menerbitkan satu buku, kali ini bertajuk “PAMFLET BUDAYA” yang berisi bunga rampai karya para praktisi kebudayaan, yang menampakkan keragaman topik budaya yang ada di Nusantara. Dari seni tradisi hingga sejarah, dari opini hingga artikel-artikel menarik lainnya.
Bicara soal pameran, Toni Junus Kanjeng NnGung mengungkapkan bahwa belasan bilah keris yang dilombakan dan dipamerkan di ruang tengah Museum Benyamin Sueb ini berasal dari karya para perajin dan empu keris dari berbagai kota di Jawa, Madura, Bali dan Lombok, bahkan ada yang dari negeri Jiran, Malaysia.
“Kegiatan ini adalah salah satu upaya melestarikan proklamasi UNESCO yang telah menetapkan keris sebagai warisan budaya tak benda dunia tetap kita pegang,” ungkap Toni.
Kompetisi di Keris Kamardikan 2024 itu sendiri akan menilai setiap keris berdasarkan keindahan, keunikan dan keaslian keris yang dipamerkan lewat pengamatan para juri yang terdiri dari ahli keris dan sejarawan profesional seperti Riyo S. Danumurti, Abdul Fatah, Muhammad Bakrin, Mas To Andrianto, Toni Junus dan Pendeteksi Esotori Satrio Sabdo.
Ada empat kategori yang dilombakan: Keris gaya klasik bertinatah, klasik tanpa tinatah, serta gaya kontemporer (modern) bertinatah dan tanpa tinatah. Dari kategori tersebut lahirlah beberapa karya yang menerima penghargaan Keris Kamardikan Award 2024 yang diserahkan langsung oleh Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa di malam puncak, Sabtu (24/8) yaitu:
Juara 1 : Kolektor Awang Djohan Bachtiar
Juara 2 : Kolektor KRAT Ali Rahmadiningrat
Juara 3 : Balidika Art
Juara Harapan: Kolektor Kohin AR, Kolektor dr. Iman Pujayasa, AAK., Kolektor Awang Djohan Bachtiar, Kolektor KRAT Dino Widodo dan Kolektor KRAT Ali Rahmadiningrat.
Di malam yang sama tergelar pula beberapa atraksi budaya yang cukup memanjakan telinga eperti gambang kromong dengan rentetan lagu betawinya, pentas Wayang Jendra yang kaya akan petuah, dan barisan orasi budaya oleh Dimas Tanjung, Ida Sekar Kinasih dan Zastrow Al-Ngatawi.
Sidikara Pusaka
Pada malam puncak Keris Kamardikan Award 2024 juga ditampilkan acara Sidikara Pusaka yang dipimpin langsung Toni Junus Kanjeng NnGung. Apa itu Sidikara Pusaka? sidikara pusaka Itu adalah tradisi pembersihan pusaka secara fisik dan non-fisik. Tradisi ini sangat khas dan unik yang menampilkan berbagai perangkat sesaji berupa tumpeng, kembang tujuh rupa dan dupa wewangian yang dipimpin oleh praktisi khusus Sidikara.
Baca juga: 17 Tahun Jadi Warisan Budaya UNESCO, Pameran Keris Indonesia for Charity and Humanity Dihelat
Menurut keterangan, upacara sidikara ini akan membuat tosan aji, baik keris dan tombak – akan memiliki energi positif, dan menghilangkan energi negatif. Selepas Sidikara Pusaka, juga ada Siraman Pengasihan bagi siapapun yang ingin ‘membersihkan diri’
Antusiasme peserta yang mengikuti Keris Kamardikan 2024 ini menunjukan bahwa dunia perkerisan memiliki pasar dan ketertarikan tersendiri di masyarakat Indonesia. Selain itu dengan dipamerkannya keris-keris yang indah serta sarat makna menunjukan bahwa keris juga memiliki unsur seni yang tinggi dan dapat dinikmati oleh para pencinta keris dan masyarakat luas. Maka tak salah Keris Kamardikan Award 2024 mengambil tema ‘Mana Kerismu, Mana Budayamu? Dengan Keris, Kita Berbudaya’ di tengah isu politik dan hukum yang terkam-menerkam. Semoga harapan akan budaya sebagai tonggak pemersatu bangsa terwujud nyata selepas kegiatan Keris Kamardikan Award 2024 ini.
0 comments on “Keris Kamardikan Award 2024, Pelestarian Budaya Sebagai Tonggak Bangsa”