Kekayaan alam Nusantara memang selalu bikin terpana. SE LA LU! Mulai dari hutan rimba yang memukau, pegunungan megah yang menantang, laut biru yang syahdu, hingga bentangan sawah yang subur dan menghijau. Semua bisa dengan mudah kawanjo temukan di mana pun kawanjo berada. Dari Sabang Sampai Merauke, pesona mereka beraneka rupa!
Nah, di artikel kali ini, Pigijo akan mengajakmu keliling Indonesia sambil melihat-lihat betapa banyak dan indahnya tampilan danau di Bumi Pertiwi. Mulai dari Aceh sampai Papua, semua punya danau kerennya masing-masing. Ada yang tersembunyi di tengah hutan dan ada pula yang terpampang luas di tengah kota. Ah, semuanya cantik! Ada yang sudah pernah mampir?
1. Danau Matano (Sulawesi Selatan)
Sebagai danau purba terdalam ke-10 di dunia, Danau Matano yang terletak di kawasan Pegunungan Verbek, Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan ini bahkan punya banyak water activities untuk kawanjo coba. Jadi tak cuma memukau, bahkan danau ini bisa banget dimasukkan dalam list liburan. Ada goa di pinggir danaunya juga, lho. Goa asli peninggalan manusia masa lalu.
Terletak di tebing papan, goa tersebut punya artefak asli seperti tombak, parang, dan peralatan berburu lainnya yang terbuat dari kuningan. Ada 6 goa secara keseluruhan di sekitar danau di mana 3 di antaranya langsung bisa terlihat di bibir danau terdalam ketiga se-Asia yang memiliki panjang 28 km, lebar 8km, dan kedalaman 590 meter ini. Sstt, katanya masih ada ikan purbanya, lho!
2. Danau Satonda (Nusa Tenggara Timur)
Terletak di Kabupaten Dompu, NTT, Danau Satonda terbilang unik karena airnya asin layaknya air laut. Kok bisa? Karena pada masa lalu, waktu Gunung Tambora meletus, diperkirakan air Laut Flores meluap hingga tumpah ke dalam danau yang ada di dekatnya di mana danau itu adalah Danau Satonda. Sejak itulah air Danau Satonda jadi tercampur dengan air laut yang terperangkap hingga kini.
Apa yang membuat kawanjo wajib ke sini kalu sedang main-main ke NTT? Karena tak hanya unik, tapi danau yang berada di tengah-tengah Pulau Satonda ini juga cantik karena dikelilingi oleh perbukitan hijau yang luas dan pantai khas Indonesia Timur yang pastinya jernih dan menyegarkan. Di danau ini bahkan ditemukan stromatolit yang hanya ada sedikit di dunia, lho.
Apa itu stromatolit? Mereka adalah makhluk purba pertama di muka bumi yang mampu menghasilkan oksigen sendiri. Persebarannya pun tidak banyak. Hanya di tempat-tempat tertentu saja di mana Danau Satonda merupakan satu dari lima titik habitat mereka selain Amerika Serikat, Eropa Barat, dan Australia Barat. Tak cuma memesona, danau ini juga penuh keajaiban alam, kan?!
Baca Juga : Nikah Tahun ini? Cobain Bulan Madu di 4 Destinasi Hits 2021 ini
3. Danau Towuti (Sulawesi Selatan)
Sebagai area yang dipenuhi danau purba, Sulawesi Selatan juga punya Danau Towuti yang merupakan danau TERTUA di Indonesia. Ya, sangat jauh lebih tua dibandingkan Danau Toba. Terletak di Kabupaten Luwu Timur dan masuk dalam lindungan Taman Nasional Danau Towuti, lingkungan danau ini juga jadi rumah untuk ragam flora dan fauna yang ada di sekitarnya.
Luasnya yang mencapai 561,1 km² dengan kedalaman maksimum sekitar 203 m, menjadikan danau ini sebagai danau air tawar terbesar kedua di Nusantara setelah Danau Toba. Punya tiga pulau di tengahnya yaitu Pulau Loeha, Pulau Bolong, dan pulau kembar, kawanjo WAJIB habiskan petang hari di sini karena panorama matahari terbenamnya luar biasa cantik!
4. Danau Kelimutu (Nusa Tenggara Timur)
Danau Kelimutu, atau yang biasa disebut juga dengan Danau Tiga Warna, adalah salah satu danau paling dikenal di Indonesia karena kecantikannya yang tiada dua. Terletak di Desa Pemo, Kabupaten Ende, Flores, tiga warna yang dimaksud adalah warna ‘Tiwu Nuwa Muri Koo Fai” yaitu warna biru atau hijau, ‘Tiwu Ata Polo‘ atau warna merah, dan ‘Tiwu Ata Mbupu‘ atau warna putih.
Fenomena alam yang menjadikan Danau Kelimutu punya tiga warna pada dasarnya berbeda-beda. Untuk kawah yang airnya berwarna hijau, perubahan warna dari hijau menjadi putih menandakan adanya status aktivitas bencana karena terjadi peningkatan gas dalam Gunung Kelimutu. Namun ia tak memiliki pola yang jelas karena tergantung dari aktivitas magmatic yang terjadi.
Kandungan kimia yang ada pada air di tiap danau pun bervariasi sehingga secara karakter mereka memang tak sama sehingga bisa punya warna yang berlainan. Seperti halnya di danau yang airnya berwarna putih misalnya. Kandungan sulfat-asamnya lebih tinggi makanya warnanya bisa lebih keruh dan putih seperti susu.
Sedangkan pada danau yang berwarna merah, kandungan asam-garamnya lebih dominan dan bersifat intermediate dalam aktivitas vulkanis sehingga saat keadaan oksidasi air berubah, air di danau berubah jadi merah. Fenomena menarik yang sempat menggemparkan dunia ilmu pengetahuan karena banyak peneliti asing yang khusus dtang ke sini untuk melakukan penelitian.
Meski demikian, kepercayaan setempat menganalogikan ketiga danau tesebut sebagai tempat tinggal arwah yang telap pergi mendahului. Danau biru atau hijau adalah tempat di mana jiwa-jiwa yang ‘mati muda’ berkumpul. Danau merah jadi tempat jiwa-jiwa manusia yang selama hidupnya berbuat kejahatan. Sedangkan danau putih adalah tempat jiwa-jiwa orang tua yang telah wafat.
5. Danau Tolire (Maluku Utara)
Sebagai salah satu harta alam Pulau Ternate, Danau Tolire berada di kaki Gunung Gamalama yang merupakan gunung api tertinggi di Maluku Utara. Memiliki luas sekitar 5 hektar dan kedalaman kurang lebih 50 meter, danau ini nyatanya dipenuhi dengan legenda pilu yang sangat diyakini dan ditakuti oleh masyarakat setempat sampai saat ini.
Alkisah seorang ayah yang menghamili putrinya sendiri pada masa lalu dianggap mencoreng nama desa tempat di mana mereka tinggal. Sejak itu mereka diusir karena dianggap aib bagi kampungnya. Di perjalanan, sambil menahan malu yang luar biasa, tiba-tiba terjadi gempa besar yang mengakibatkan tanah di bawah kaki mereka terbelah-belah
Anak perempuan dari ayah tersebut pun lari dalam keadaan hamil besar akibat panik. Tepat di bawah kakinya, retakan tanah semakin besar sampai akhirnya berhasil menenggelamkannya ke dalam ceruk bumi. Ceruk ini pun seketika terisi air dan lekas menjadi Danau Tolire kecil. Warga kampung pun kaget dan menganggap kejadian itu merupakan kutukan dari penguasa langit.
Tak lama sejak Danau Tolire kecil terbentuk, sang ayah panik dan tak tahu harus melakukan apa. Akhirnya gempa susulan pun terjadi dan retakan tanah semakin besar dan dan mengarah ke desa tempat di mana mereka terusir. Di sana, tanah pun pecah sehingga seisi kampung tenggalam ke dalam tanah lengkap dengan seluruh warga, ayah, dan juga rumah-rumahnya. Jadilah Danau Tolire Besar.
Kutukan belum berhenti sampai di situ. Saking marahnya penguasa langit pada kelakuan sang ayah, maka seluruh penduduk desa yang tenggelam tersebut dikutuk menjadi buaya putih berukuran besar yang dipercaya menghuni dasar danau. Nyatanya fakta tentang keberadaan buaya putih ini bukanlah mitos belaka karena para pengunjung sering melihatnya sendiri saat sedang berwisata.
6. Ranu Kumbolo (Jawa Timur)
Siapa tak kenal Ranu Kumbolo?! Meski banyak yang belum pernah ke sini, tapi ketenarannya sudah semacam Danau Baikal di Rusia khususnya bagi warganet Indonesia. Semua mendadak bak ingin ke danau indah yang terletak di tengah-tengah trek Gunung Semeru ini. Sambil menikmati kopi kala senja katanya, danau ini memang indah untuk dipandang-pandagi sambil melamun.
Well, tak bisa dipungkiri, danau yang mulai diburu sejak penayangan film ‘5 CM’ ini pada dasarnya memang tak bisa dihalau keanggunannya. Dengan luas sekitar 24 ha dan kedalaman kurang lebih 28 meter, danau ini memang seperti hidden gem di atas ketinggian 2.200 mdpl. Kenapa tak disebut Danau Ranu Kumbolo? Karena Ranu sendiri artinya danau.
Jadi nama danau ini sesungguhnya adalah Danau Kumbolo. Kumbolo sendiri adalah nama anak laki-laki yang berasal dari legenda terbentuknya danau ini. Menarik, kan. Danau dengan pepohonan hujau di sekelilingnya dan berlatarkan Puncak Mahameru memang sangat layak untuk dikunjungi. Panoramanya tak tergantikan! Jadi nanti kalau ke sana, ajaj-ajak Pigijo, ya! Heheheh.. Ikuuuttt!
7. Danau Toba (Sumatera Utara)
Sebagai salah satu danau purba tertua di Indonesia, Danau yang memiliki panjang 100 km, lebar 30 km, dan kedalaman kurang lebih 505 meter ini terletak di tengah-tengah Pulau Sumatera bagian utara. Terbentuk alami akibat letusan gunung purba di masa lampau, Danau Toba yang berada di kaldera Gunung Supervulkan ini memiliki ketinggian permukaan sekitar 900 meter.
Jujur, waktu Pigijo datang ke Danau Toba untuk pertama kali lalu berkeliling di sekitar Desa Tongging sambil memandangi perairan di sebelah kanan dan perbukitan hijau di sebelah kiri, Pigijo tak kuasa menahan kagum bahkan menganga berkali-kali saking indahnya! Tak cuma danaunya yang memesona, tapi pemandangan di sekitarnya juga GOKIL!!! Seperti laut saking luasnya.
Bak kombinasi panorama Labuan Bajo dan Bromo Tengger Semeru, Danau Toba jadi makin indah luar biasa karena pemandangan di sekitarnya yang juga UH-MAZING! Disempurnakan dengan jalanan aspal yang bersih dan lengkap dengan turunan serta tanjakan, menjadikan berwisata ke Danau Toba tak akan pernah disesali sama sekali.
8. Danau Tage (Papua Barat)
Tak usah pertanyakan keindahan alam Papua, karena tentu jawabannya cuma dua. Kalau tidak ‘indah’ ya pasti ‘indah sekali’, kan? Sudah itu saja! Tak ada jawaban lain. Jangankan destinasi-destinasi populer seperti Raja Ampat, Misool, dan segala pesona alam bawah lautnya, danau-danau di Tanah Cendrawasih ini juga tak kalah W.O.W, lho! Sebut saja salah satunya yaitu Danau Tage.
Terletak di Kabupaten Deiyai dan terletak di kaki Gunung Deiyai pula, lokasi Danau Tage berada di dalam wilayah adat Meepago bersama dengan tiga danau lainnya yaitu Danai Paniai, Danau Tigi, dan juga Danau Makamo. Dari lokasinya saja, sudah terbayang bahwa udara di sekitar danau ini cenderung sejuk dan airnya pasti dingin. Warna airnya pun biru bening kehijau-hijauan!
Jika ingin tahu lebih spesifik, lokasi Danau Tage berada di antara dua distrik yaitu Yatamo dan Deiyai Miyo. Jika Kawanjo mau ke sana, baiknya pakai speedboat yang bisa disewa mulai dari harga Rp500.000 PP dari Deiyai menuju Dimiya atau Wotai. Sepanjang perjalanan, ada banyak pemandangan yang bisa kawanjo jumpai mulai dari telaga nan indah, pulau kecil, hingga perbukitan.
Luasnya kurang lebih 250 hektar. Dikelilingi kumpulan batu karang dan hamparan pasir putih, kawanjo bisa menunggu matahari terbenam sambil duduk-duduk di pinggir danau, memancing, atau sambil berenang di airnya yang jernih. Di sini sunset-nya manis sekali, lho. Bahkan orang-orang setempat bilang, daerah Danau Tage ini adalah tanah surganya Papua.
9. Danau Labuan Cermin (Kalimantan Timur)
Sempat sangat hype di kalangan traveller dalam negeri, danau luar biasa cantik yang terletak Desa Labuan Kelambu, Kabupaten Berau ini memang HARUS kawanjo datangi jika sempat setidaknya satu kali seumur hidup. Airnya memang betul-betul sebening cermin hingga kadang tampak seperti melayang dan tak ada airnya! Warnanya biru kehijauan dan sangat sangat sangat jernih!
Bisa ditempuh dalam waktu 6 – 7 jam dari Kota Berau, kawanjo harus lanjutkan lagi perjalanan dengan perahu yang dapat disewa dengan harga kurang lebih Rp200.000 PP. Ketika sampai, kawanjo pasti kagum karena dasar danaunya yang merupakan pasir laut bisa terlihat jelas saking ‘transparan’nya. Lalu apakah nama Labuan Cermin memang disematkan karena anirnya yang bening?
Ternyata tidak. Cermin dalam nama Labuan Cermin diambil dari fenomena lapisan alami air danau yang dapat membuat sinar matahari otomatis terpantul saat menyinari permukannnya. Hal ini terjadi karena lapisan atas air danau ini ternyata merupakan air asin sedangkan lapisan bawahnya berupa air tawar. Lapisan pemisah inilah yang memantulkan sinar mentari di siang hari.
Tak heran jika sebutan lain dari danau ini adalah Danau Dua Rasa. Asin dan tawar. Oleh sebab itu jika kawanjo berenang atau berendam di dalamnya, jangan heran, ya jika mendapati keunikan rasa ini saat terkecap oleh indera perasa. Tapi meski terhitung dangkal, kawanjo harus tetap hati-hati karena kedalaman sesungguhnya sebenarnya cukup lumayan yaitu 4 – 5 meter. Awas tenggelam.
10. Danau Mariona (Sulawesi Tengah)
Kalau menurutmu kamu hanya bisa berenang dengan ubur-ubur tanpa sengat di Kakaban, maka artinya kamu harus mampir ke Danau Mariona. Terletak di dalam Taman Nasional Togean, danau ini jadi sangat eksotis dan mudah membuat Kawanjo terpana akibat letaknya yang dikelilingi lautan. Bedanya dengan Satonda, air Danau Mariona tidak asin meski dikelilingi laut lepas.
Cukup terbang menggunakan pesawat dari Makassar menuju Ampana atau pakai kapal feri dari Gorontalo menuju Wakai. Kawanjo sudah bisa sampai di Danau Mariona dengan berjalan kaki sedikit. Sampai di sini, kawanjo tinggal pilih. Mau berenang-renang saja menikmati sejuknya air, atau menyelam lihat ubur-ubur lembut bewarna oranye kemerah-merahan, putih, dan juga ungu?
Menariknya lagi, daerah ini masih sepi pengunjung dan belum banyak diketahui. Mungkin karena lokasinya terbilang jauh dan aksesnya yang tak semudah destinasi wisata lainnya layaknya Kakaban, jadi orang lebih memilih untuk datang ke tempat dekat. Padahal di sini cantik sekali, lho. The real hidden gem in Togean we can say. Coba Kawanjo Googling kalau nggak percaya! Hehehe..
Baca juga: Tunda Mudik, Berikut 5 Tip Menghibur Diri ke Destinasi Wisata Lokal
11. Danau Linow (Sulawesi Utara)
Beralih ke Sulawesi Utara, ada danau Linow yang juga dijuluki Danau Tiga Warna oleh masyarakat setempat layaknya Danau Kelimutu. Terletak di Kota Tomohon yaitu sekitar 1 jam dari Kota Manado, Danau yang diberi nama dari kata Minahasa ‘Lilinowan‘ yang berarti tempat berkumpulnya air ini punya kandungan belerang yang tertimbun di dalamnya.
Kandungan belerang itulah yang menyebabkan air danau sering berubah warna menjadi hijau, biru, dan juga kuning kecokelatan. Timbunan belerang tersebut pada dasarnya membiaskan pantulan sinar matahari kembali ke permukaan air sehingga menyebabkan warna air di dalam danau bisa berubah-ubah. Sebuah fenomena alam yang banyak terjadi di Indonesia. Ajaib namun ajiiib!
Tapi satu hal yang perlu diingat. Jangan coba-coba nyebur ke dalam danau untuk berenang, ya! Sebab kandungan belerang yang amat tinggi akan membuat tubuh terluka serius atau efek fatal lainnya yang tak diinginkan. Nikmati saja dari kejauhan atau dari tempat makan yang sengaja dibangun di pinggir danau agar kawanjo bisa menikmati ragam sajian berlatarkan pesona Danau Linow. Ciamik!
12. Danau Weekuri (Nusa Tenggara Timur)
Tersimpan jauh di pelosok Nusa Tenggara Timur, danau yang berlokasi di Desa Kalenarogo, Sumba Barat Daya, ini terletak sekitar 60 kilometer dari ibukota Kabupaten Tambolaka. Masih masuk dalam kategori laguna, boleh dibilang danau ini cukup tersembunyi di dalam hutan, rimbunnya pepohonan, dan semak belukar. Fakta inilah yang bikin keberadaanya jadi worth to visit!
Tak banyak orang yang mau bersusah payah menerabas area dan menyusuri trek menuju danau ini. Oleh sebab itu, kejernihannya juga masih sangat terjaga. Uniknya lagi, jika kawanjo berenang di sini, maka akan kawanjo ketahui secara langsung bahwa airnya merupakan perpaduan air asin dan air payau. Jadi di satu sisi seperti air laut tapi di sisi lain seperti air danau yang licin di kulit.
Meski demikian, danau ini cocok untuk berenang-renang karena kedalamannya hanya berkisar antara 30 cm sampai 2,5 meter saja saat surut dan 5 meter saat laut sedang pasang. Bentuknya yang lonjong dengan panjang sekitar 150 meter dan lebar terjauhnya 50 meter menjadikan Danau Weekuri bisa jadi destinasi tepat untuk kawanjo yang sedang main ke Indonesia Timur.
13. Danau Sentani (Papua)
Dijuluki sebagai danau terindah di Papua bahkan oleh masyarakatnya sendiri, Danau Sentani memang lebih terlihat sebagai potongan surga yang jatuh ke bumi Indonesia. Bagaimana tidak, visualnya saja sudah menenggelamkan jiwa untuk jatuh cinta sedalam-dalamnya pada panorama yang membentang di depan mata. Luar bisa menusuk kalbu!
Terletak di lereng Pegunungan Cyclops, danau terluas di Papua ini terbentang lebar seluas 9.360 hektar dan berada pada ketinggian 75 mdpl. Letaknya pun tak jauh dari Kota Jayapura sehingga jika Kawanjo ingin ke sana, tak perlu pergi jauh-jauh lagi masuk ke pedalaman. Naik mobil pun bisa! Hanya 50 km saja jarak yang perlu ditempuh untuk bisa menyaksikan kemolekannya.
Saking cantiknya, pemerintah setempat pun kerap menggelar Festival Danau Sentani untuk menarik wisatawan datang ke Papua. Melihat kebudayaan dan adat istiadat masyarakat setempat sambil berkumpul memandang Danau Sentani memang bukan ide yang buruk sama sekali. Jika mau, bahkan kawanjo bisa menyewa perahu untuk berkeliling danau nan luas ini, lho. Hufh.. Indahnya.
14. Danau Segara Anak (Nusa Tenggara Barat)
Mirip-mirip dengan Ranu Kumbolo, ketenaran Danau Segara Anak bak sudah merasuki hampir seluruh sendi-sendi warganet Indonesia khususnya para pecandu petualangan. Meski wisatawan asing juga banyak yang memburu keindahannya, tapi kuantitasnya tentu tak sebanyak pendaki lokal. Jangan ke sini mendekati Bulan Agustus. Ramainya polllll!
Berlokasi di tengah-tengah trek pendakian Gunung Rinjani, Lombok, danau dengan kedalaman maksimal sekitar 190 meter dan luas 11,3 kilometer ini memang punya pesona yang mampu menyisipkan air matamu keluar melalui ujung mata. Indah sekali. Untuk mencapainya selain harus mendaki Gunung Rinjani terlebih dahulu, kawanjo bahkan harus turun jauh ke area danau.
Turunannya terjal dan licin. Oleh sebab itu berhati-hatilah! Fakta ini juga yang membuat trek menuju danau sering ditutup karena banyak yang celaka. Entah tergelincir atau jatuh ke dalam jurang. Jika tak memungkinkan, nikmati saja keindahannya dari atas tanpa perlu mendekatinya. Sebab waktu yang diperlukan sampai ke bibir danau terbilang cukup lama. Belum naiknya lagi.
15. Danau Laut Tawar (Daerah Istimewa Aceh)
Kawasan wisata yang terletak di Dataran Tinggi Gayo ini biasa disebut Danau Lut Tawar oleh masyarakat sekitar. Untuk menikmati panorama dan keindahannya, kawanjo hanya perlu naik speed boat yang dibanderol dengan harga Rp20.000/orang. Lalu seperti lautan, kadang Danau ini juga berombak. Di pinggir danau bahkan gulungannya sering tinggi, lho! Jangan lupa pakai pelampung, ya!
Baca juga: Nikah Tahun ini? Cobain Bulan Madu di 4 Destinasi Hits 2021 ini
16. Danau Ninivala/Danau Mendidih (Maluku Tengah)
Berlokasi di Pulau Seram tepatnya di jalur pendakian Gunung Binaiya, air di danau ini tampak mendidih dan berasap setiap hari. Kenapa bisa begitu? Dari penjelasan warga setempat, katanya gelembung didihan itu berasal dari gas yang keluar dari mata air, sedangkan asapnya adalah embun yang bertemu hawa hangat dari dasar danau sehingga akhirnya tampak seperti asap.
Merupakan salah satu danau paling unik di Tanah Air yang tersembunyi dalam hutan lebat, danau Ninivala memang belum banyak diketahui baik lokasi maupun fenomenanya. Jika kawanjo ingin kemari, naiklah Gunung Binaiya melalui rute Desa Piliana. Nanti di tengah perjalanan, akan kawanjo temui danau ajaib yang airnya seperti sedang direbus di atas kompor ini.
17. Danau Imfote (Papua)
Last but not least, lagi-lagi dari bumi cendrawasih, ada danau berbentuk hati yang cantik sekali jika dipandangi dari kejauhan. Kalau di Gorontalo ada Pulo CInta, maka di Kecamatan Ebungfau, Jayapura ada Danau Love yang biasa juga disebut sebagai Telaga Cinta. Memang danau ini punya tiga nama. Sebut saja salah satunya maka kawanjo akan diarahkan ke danau yang sama.
Uniknya, kalau daritadi danau yang ada di atas banyak yang terletak di tengah jalur pendakian gunung, tengah hutan, bahkan pinggir laut, Danau Imfote justru terletak di tengah padang rumput yang luas. Tapi nampaknya harus berpikir ulang ya kalau mau berenang di sini. Karena kedalamannya sampai 150 meter, lho! Sayangnya, kini danau ini sudah ditutup permanen dari pengunjung. Hiks!
Oke siapkan barang-barang dan juga syarat liburan di masa pandemi ini, langsung deh cek paket wisata menariknya di sini.
Baca Juga : Aplikasi End-to-End Untuk Membantu Wisatawan Selama Ngetrip di Indonesia
0 comments on “Menyingkap Cantiknya 17 Danau di Indonesia, Dijamin Kamu Suka!”