Pesona wisata Pulau Lombok emang gak ada habisnya, bahkan hingga ke pelosok desa. Seperti Desa Bilebante contohnya. Dulu dikenal sebagai desa yang penuh debu karena merupakan lokasi penggalian pasir, kini desa ini menjelma jadi desa wisata alam nan hijau. Desa Bilebante sendiri terletak di Kecamatan Pringgarata, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Asal-usul nama Bilebante merupakan istilah dari dua kata dalam bahasa Sasak yaitu Bile yang berarti buah maja dan Bante yang berarti semak belukar. Bilebante artinya Pohon Bile yang ditumbuhi semak belukar sampai mati dan akhirnya terbentuklah nama Desa Bilebante,
Wilayah Bilebante sendiri memiliki luas 2,78 km persegi. Desa Bilebante dikenal sebagai Desa hijau, di sana terdapadat 221 hektare areal persawahan dan juga 85 hektare areal perkebunan. Lokasinya yang hanya berjarak 16 km dari Kota Mataram atau sekitar 45 menit perjalanan darat dari Ibu Kota NTB membuat Bilebante jadi destinasi menarik untuk dikunjungi bagi para wisatawan.
Baca juga: Cobain 5 Kegiatan Liburan Seru di Desa Wisata Tetebatu
Ada banyak kegiatan liburan seru yang bisa kamu lakukan di Desa Hijau Bilebante. Salah satu paket wisata yang wajib kamu cobain adalah paket berkeliling menggunakan sepeda. Hijaunya pemandangan sawah dan perkebunan yang asri sepanjang mata memandang membuat pengalaman bersepedamu di Bilebante semakin menyenangkan. Pemandu akan mengajakmu berkeliling desa melintasi pemukiman warga, kebun sayur dan kebuh buah, pematang sawah hingga tepian sungai.
Di sela-sela perjalanan kamu bisa menikmati coffee break serta melihat langsung proses penanaman padi yang dilakukan Masyarakat Bilebante dan mampir ke daerah industri penduduk lokal yang memproduksi lidi batang kelapa untuk sate, gak ketinggalan ‘kekere’ (topi khas warga lokal yang terbuat dari anyaman lidi kelapa).
Saat bersepeda di Bilebante jangan lupa untuk melewati Jembatan Lime (Lima) di Dusun Karang Ide, jembatan ini merupakan salah satu peninggalan Pemerintah Kolonial Belanda dan sudah berdiri sejak era 40-an. Jembatan ini diberi nama Jembatan Lime karena memiliki lima saluran irigasi dari desa-desa sekitar Bilebante.
Bilebante juga dikenal sebagai desa yang menjunjung tinggi toleransi. Meski mayoritas penduduk Bilebante memeluk Islam, namun di Desa Wisata Alam ini kamu bisa menjumpai Pura tertua di Lombok Tengah. Saat bersepada kamu bisa singgah di Pura Lingkar Kelud. Di tempat ini kamu bisa merasakan langsung suasana Pura tua yang sudah berdiri sejak 1922. Pura Lingkar Kelud sendiri merupakan tempat ibadah warga dusun Karang Baru dan Karang Kubu yang dikenal sebagai kampung Hindu dari Desa Bilebante.
Selain paket wisata sepeda, di Desa Wisata Alam Bilebante juga tersedia pilihan kegiatan wisata lainnya seperti berkemah di Bumi Perkemahan Seribu Cerita serta program pelatihan pengolahan makanan berbahan dasar rumput lau dan produk makanan olahan unggulan lainnya khas Desa Bilebante.
Itu tadi beberapa kegiatan seru yang bisa kamu coba saat berwisata ke Desa Wisata Alam Bilebante. Kalau kamu berencana untuk mengunjungi desa ini, berikut beberapa tips dari Pigijo buat Kawanjo:
Tips berkunjung ke Bilebante:
- Bilebante terdiri dari dusun Muslim dan Hindu yang hidup harmonis. Cari tahu informasi dari pemandu lokal seputar kekayaan budaya setempat. Jangan lupa patuhi aturan dan hormati selama kamu berada di sana.
- Berpakaian sopan dan rapi sebagai salah satu cara menghormati budaya dan tradisi setempat.
- Bantu masyarakat menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan.
Cek pilihan paket wisata menarik lainnya dari Pigijo di sini.
Baca juga: Jadi Salah Satu yang Terbaik, Sudahkah Anda ke Desa Wisata Setu Babakan?
0 comments on “Jadi Juara Desa Wisata Alam, Begini Indahnya Desa Hijau Bilebante di Lombok Tengah”