Desa Penglipuran adalah ikon kebersihan di pulau Dewata. Bahkan bisa jadi juga di Indonesia. Penglipuran menjadi desa terbersih ketiga di dunia menurut Green Destinations Foundation. Selain itu ada juga penghargaan Indonesia Sustainable Tourism Award (ISTA) pada 2017 dan Sustainable Destinations Top 100 versi Green Destinations Foundation. Sampah berserakan dan polusi udara tidak ada di sini. Sebaliknya alam yang indah dan asri di Penglipuran menjadi kekuatan utama sebuah ekowisata di Bali.
Festival Penglipuran IX 2022
Guna memperkokoh fungsi desa sebagai destinasi wisata yang ramah lingkungan, Festival Penglipuran IX 2022 dilaksanakan pada 9-14 Desember 2022. Acaranya pun tak melulu melihat – lihat pemandangan. Namun lebih dari itu, penyelenggara ingin memberi pengalaman berkesan bagi peserta atau pengunjung. Mempersembahkan aktivitas yang membekas, memotivasi, dan menggali ide kreatif untuk selalu peduli lingkungan.
Baca Juga : 4 Keseruan Ubud Cycling Bike, Bersepeda dengan Nuansa Bali yang Berbeda
Mengusung tema ‘Resurrect the Spirit of Environmental Conservation’, ada kelas yang mengasah kemampuan yaitu kelas memasak rebung, kelas kerajinan bambu, dan kelas yoga. Menyusul kemudian ada talk show yang akan membahas tentang pariwisata (desa wisata), lingkungan (hutan bambu), dan ekonomi kreatif.
Ekowisata di Bali
Bali sebagai destinasi wisata yang terkenal seantero dunia, berkomitmen untuk memberikan sajian yang ramah lingkungan. Mengajak pengunjungnya untuk tak lagi sekedar melihat-lihat keindahan alam. Namun cenderung mencari pengalaman dan kenangan terutama yang bermanfaat untuk lingkungan. Itulah prinsip ekowisata yang berkelanjutan. Desa Wisata Penglipuran menjadi bagian penting jenis pariwisata ini di pulau Dewata.
Baca Juga : Keren! Inilah 5 Produk Ekonomi Kreatif Bali di WCCE 2022
Nah, sebenarnya ada banyak destinasi ekowisata di Bali selain Penglipuran yang bisa dikunjungi. Sebagai upaya seorang atau sekelompok penghuni bumi yang ingin melestarikan planet tempat tinggalnya. Dua di antaranya akan dibahas di sini.
Desa Pemuteran
Berjarak sekitar 15 km dari taman nasional Bali Barat, ada sebuah desa bernama Pemuteran. Sebagai salah satu tujuan ekowisata di pulau Bali, desa ini juga baru saja menyelenggarakan eco tourism event. Dengan tema Empowering Bayu Sabda Idep, Pemuteran Bay Festival dilaksanakan pada 11-13 November 2022 silam.
Baca Juga : 3 Alasan Digital Nomad di Jimbaran Bali
Beragam aktivitas memeriahkan acara. Seperti cultural and music performance yang menghadirkan band nasional, SLank. Ada juga aktivitas yang fokus pada konservasi lingkungan yaitu Bio Rock Workshop, Nature Fun Run, dan Beach Clean Up.
Di luar acara, pengunjung desa Pemuteran bisa menikmati snorkeling dan diving di bawah laut yang mempesona dengan 30 spot berisikan kurang lebih 80% jenis terumbu karang dunia. Salah satunya adalah spot favorit bernama Underwater Temple Garden, lokasi dengan banyak arca di dasar laut.
Terdapat pula penangkaran anak penyu. Dimana pengunjung bisa melihat dan belajar tentang daur hidup hewan bertempurung ini.
Pulau Dewata memiliki banyak tujuan ekowisata yang siap memberi nilai lebih untuk pengunjung. Sehingga tak hanya puas berkeliling melihat – lihat, pengunjung bisa terlibat dalam beberapa hal yang berhubungan dengan pelestarian alam sekitar. Selebihnya tentang ekowisata dan jenis liburan lain, silakan cek di sini ya!
Plataran Menjangan di Taman Nasional Bali Barat
Tempat penginapan ramah lingkungan di Bali ini adalah salah satu dari lima lokasi yang menjadi destinasi untuk program ‘Towards Climate Positive Tourism Through Decarbonization and Ecotourism’. Sebuah program dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk menuju iklim pariwisata yang positif melalui dekarbonisasi dan ekowisata.
Baca Juga : Kontes Kecantikan Miss Grand International Diselenggarakan di Bali
Plataran Menjangan terletak di tengah taman nasional Bali Barat. Sebuah tempat perlindungan populasi Jalak Bali beserta ekosistem lainnya. Seperti ekosistem terumbu karang, mangrove, hutan pantai, dan hutan daratan rendah sampai pegunungan.
Sensasi menginap di tengah hutan konservasi yang menjadi habitat berbagai flora dan fauna, menjadi penawaran yang utama dari Plataran Menjangan Resort and Spa. Ada juga kegiatan wisata menarik lainnya seperti snorkeling, kayaking, menjelajahi hutan, hingga kelas memasak jajanan tradisional Bali. Hotel ini juga memiliki fasilitas wisata menggunakan kapal seperti pinisi.
Sebagai bagian dari ekowisata, pengunjung mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengan hewan koleksi. Karena di area hotel ini ada lahan seluas 382 hektar yang menjadi wilayah konservasi. Di sini terdapat pula penangkaran Jalak Bali, hewan endemik di Taman Nasional Bali Barat.
Selain itu pengunjung juga bisa ikut, program pelestarian alam seperti menanam pohon, mangrove, dan coral.
0 comments on “3 Tujuan Ekowisata Bali, antara Festival Penglipuran IX 2022, hingga Dekarbonasi”