8 Macam Serabi di Indonesia, Nomor 6 Dimakan Sebagai Lauk

Ada lima makanan dari Indonesia yang tercatat dalam daftar 50 Best Street Foods in the World versi Taste Atlas! Para penggemar bubur ayam, tempe mendoan, pempek, pisang goreng, dan serabi patut berbangga karena termasuk sebagai street food terbaik. Kali ini, kita akan membahas salah satu makanan, yaitu serabi, yang sudah terbukti enaknya. Nah, dengan tahta urutan ke-41, ternyata ada banyak macam serabi di Indonesia. 

Serba Serbi Serabi

Serabi yang telah diakui sebagai  salah satu street food terbaik sedunia adalah produk kuliner khas nusantara. Telah ada sejak zaman dahulu kala, diperkirakan serabi berasal dari modifikasi makanan luar negeri dengan cita rasa Indonesia.

Sebelumnya, serabi dikenal sebagai salah satu jajan tradisional. Namun, perkembangan kuliner kekinian Indonesia menempatkan makanan berbentuk bundar ini sebagai gaya hidup. Tampil lebih modern dengan modifikasi rasa dan topping. 

Baca Juga : 5 Kuliner Khas Batak Toba untuk Temani Nonton Powerboat Berlomba

Meski dimodifikasi supaya lebih elegan, ciri khas serabi tetap dipertahankan. Yaitu menggunakan bahan tepung dan santan kelapa. Bentuknya pun tetap sama, melingkar. Walaupun untuk tampilan yang baru, ada yang dilipat dengan tambahan asesoris. 

Di Indonesia, kebanyakan orang mengira bahwa serabi hanya ada dua macam. Yaitu serabi Solo dan surabi Bandung. Padahal ada juga serabi Bali, Minang, dan lainnya. Sekali lagi, sebenarnya serabi khas Indonesia tersebut sama-sama dari tepung dan santan. Yang membedakan hanya cara memasak, ketebalan, dan tambahan bahan untuk penyajian. 

Dan, meskipun masuk dalam kategori street food, serabi sekarang juga tersaji di restoran mahal sekalipun. Penggemarnya berbagai usia dan dari kalangan manapun. Baik itu serabi yang klasik tradisional maupun yang sudah dimodifikasi supaya kekinian.

Macam Serabi di Indonesia

Ternyata, serabi bukanlah makanan khas Indonesia yang hanya ada satu tersebar di mana-mana. Keberagaman budaya dan kreativitas masyarakat daerah mempengaruhi macam serabi di masing-masing daerah. Diantaranya:

1. Surabi Bandung

Macam serabi di Indonesia dimulai dari Bandung. Orang lebih sering menyebutnya sebagai Surabi yang mengacu pada kata dalam bahasa Sunda dengan arti ‘besar’.

Ciri serabi khas Bandung Jawa Barat adalah ketebalannya sama dari tengah hingga ke pinggir. Biasanya memiliki warna hijau atau putih. Kue tradisional yang mirip apem ini disajikan dalam dua varian. Yaitu manis dengan kinca (larutan gula merah) dan gurih-pedas karena ada tambahan oncom.

Baca Juga : 5 Kuliner Ramadhan Khas Pontianak, Ide Jualan Takjil Bisa Banjir Cuan

2. Serabi Solo

Berbeda lagi dengan serabi dari Solo. Bila surabi Bandung memiliki ketebalan yang sama, yang dari Solo beda lagi. Bentuknya tetap bundar, namun di tengah tebal dan terasa lembut sedangkan pinggirannya tipis dan terasa crunchy. 

Macam serabi di Indonesia yang satu ini terbuat dari tepung beras, gula, garam, dan santan. Sebenarnya dimakan dalam kondisi polos saja sudah enak, terasa legit. Namun sekarang serabi Solo dijual dengan tambahan topping seperti coklat, keju, kacang. Kemudian serabi digulung dan dibungkus dengan daun pisang. 

3. Serabi Bali

Masyarakat pulau Dewata juga memiliki serabi khas Bali. Biasa disebut kue laklak, serabi ini memiliki kemiripan dengan serabi Bandung yang tebal di semua sisi. Hanya saja serabi Bali memiliki aroma daun suji yang kuat. Pantas bila warna serabi ini selalu hijau. Dengan taburan kelapa parut dan siraman gula merah cair, rasanya tak kalah lezat. Teksturnya empuk dengan rasa legit dan gurih.

4. Serabi Jakarta

Jakarta juga punya serabi khas Betawi. Lebih terkenal dengan nama kue ape, bentuknya mirip seperti serabi Solo. Hanya saja bagian tengah yang empuk lebih kecil dan pinggiran yang tipis lebih lebar dan renyah. Serabi Jakarta banyak dijual di pinggir jalan dan memiliki banyak penggemar. Pantas saja, karena rasanya yang gurih meski tanpa topping di atasnya.

5. Serabi Minang

Ternyata serabi juga ada di pulau Sumatera. Biasa disebut juga dengan kue pinukiuk atau panekuk. Bentuknya bulat pipih seperti serabi Bandung namun ada warna coklat di pinggirannya dan berpori lebih besar di permukaan. Serabi Minang tidak menggunakan pengembang pabrikan. Namun mencampurkan tape sebagai pengembang alami. 

6. Serabi Batang

Disebut juga dengan serabi kalibeluk, makanan khas Batang ini sudah ada sejak zaman kerajaan Mataram. Bahan yang sederhana masih dipertahankan sampai sekarang. Yaitu tepung, santan, dan gula aren. Yang menarik adalah bentuknya lebih besar dari macam serabi di Indonesia lainnya. Ketebalannya pun cukup membuat kenyang meski menyantap satu saja. Tersedia dalam dua rasa yaitu manis dan gurih, serabi Batang enak dimakan meski tanpa tambahan topping.

Baca Juga : Kuliner Sehat Legendaris Yogyakarta, Tak Hanya Lezat Namun juga Bermanfaat 

7. Serabi Tuban

Tuban, kota kecil di perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah, memiliki serabi khas yang gurih di lidah. Terbuat dari tepung beras dan santan, kue ini banyak dijual di pinggir jalan dengan wajan dari tanah liat. Kompor yang digunakan pun menunjang sisi tradisionalnya, yaitu berbahan bakar arang. Sehingga rasa smoky menambah gurihnya. Apalagi dimakan dengan santan gurih sebagai kuah. Atau bisa juga disantap dengan parutan kelapa.

8. Serabi Cirebon

Serabi yang satu ini bahkan umum digunakan sebagai lauk saat sarapan di daerah aslinya! Yaitu Cirebon. Rasanya yang gurih dipadukan dengan pilihan taburan seperti oncom, telur, tauco, atau tempe orek saat proses pemanggangan. Setelah matang, serabi siap dimakan bersama menu sarapan, berbarengan dengan tempe, tahu, dan bakwan. Unik, bukan?

Serabi merupakan salah satu dari lima makanan Indonesia yang masuk sebagai makanan terbaik di dunia. Survey dari Taste Atlas untuk kategori street food ini memang membuktikan bahwa macam serabi di Indonesia kesemuanya enak rasanya. Jangan lupa mencicipi bila Kawanjo sedang berwisata di daerah yang memiliki serabi khas masing-masing.