Peran Indonesia dalam Konferensi Asia Afrika
Local Experiences

Festivalnya Diselenggarakan Setiap Tahun, Apa Peran Indonesia dalam Konferensi Asia Afrika? 

Untuk kesekian kalinya, masyarakat Bandung menyambut kemeriahan acara yang sarat makna historis. Dalam setiap pelaksanaannya, sekali lagi peran Indonesia dalam Konferensi Asia Afrika akan mempertebal rasa bangga

Festival Asia Afrika tahun ini diselenggarakan tanggal 6 dan 7 Juli 2024. Untuk kesekian kalinya, masyarakat Bandung menyambut kemeriahan acara yang sarat makna historis. Dalam setiap pelaksanaannya, sekali lagi peran Indonesia dalam Konferensi Asia Afrika akan mempertebal rasa bangga. Ternyata sepenting itu, ya!

Sejarah Konferensi Asia Afrika mencatat bahwa pertemuan ini awal mulanya diadakan di Bandung, Indonesia. Mulai tanggal 18 hingga 24 April 1955. Konferensi yang juga dikenal dengan sebutan Konferensi Bandung ini dihadiri oleh 29 negara dari Asia dan Afrika yang baru merdeka atau sedang memperjuangkan kemerdekaan.

Latar Belakang Konferensi Asia Afrika

Latar Belakang Konferensi Asia Afrika
Latar Belakang Konferensi Asia Afrika

Di masa itu, dunia terbagi menjadi dua blok yang saling berselisih. Adanya Blok Barat dan Blok Timur membuat kondisi keamanan dunia jadi memanas. Berikut lebih lengkapnya latar belakang tercetusnya Konferensi Asia Afrika:

  1. Perang Dunia II dan DekolonisasiSetelah Perang Dunia II, banyak negara di Asia dan Afrika mulai memperjuangkan kemerdekaan dari kekuasaan kolonial Eropa. Banyak negara di wilayah tersebut meraih kemerdekaan pada akhir 1940-an dan awal 1950-an, tetapi mereka menghadapi tantangan besar dalam membangun negara yang baru merdeka.
  2. Perang DinginPada saat itu, dunia terbagi antara dua blok besar. Yakni blok Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan blok Timur yang dipimpin oleh Uni Soviet. Negara-negara Asia dan Afrika yang baru merdeka seringkali dihadapkan pada tekanan untuk memilih salah satu blok. Banyak dari negara ini ingin menjaga kemandirian dan tidak ingin terlibat dalam persaingan antara dua kekuatan besar tersebut.
  3. Keinginan untuk Kerja Sama dan Bentuk SolidaritasNegara-negara Asia dan Afrika ingin memperkuat kerjasama dan solidaritas di antara mereka untuk mengatasi masalah bersama. Seperti kemiskinan, ketidakadilan sosial, dan ketertinggalan ekonomi. Mereka juga ingin mengembangkan hubungan yang lebih adil dalam perdagangan internasional dan mendapatkan dukungan untuk pembangunan.
  4. Penolakan terhadap Kolonialisme dan ImperialismeBanyak negara peserta konferensi memiliki sejarah panjang penindasan kolonial. Oleh karena itu, salah satu tujuan utama konferensi adalah untuk melawan kolonialisme dan imperialisme dalam segala bentuknya serta untuk mendukung perjuangan kemerdekaan di wilayah yang masih terjajah.

Baca Juga: SIM C, C1, dan C2, Apa Bedanya?

Peran Indonesia dalam Konferensi Asia Afrika

Peran Indonesia dalam Konferensi Asia Afrika
Peran Indonesia dalam Konferensi Asia Afrika

Melihat pentingnya membangun hubungan strategis di antara negara-negara berkembang untuk menghadapi tantangan global, apra pemimpin negara pun bergerak. Pada tahun 1954, Perdana Menteri Srilanka, Sir John Kotelawala mengundang Perdana Menteri Birma U Nu, India Jawaharlal Nehru, Indonesia Ali Sastroamidjojo, dan Pakistan Mohammed Ali.

Undangan ini adalah untuk mengadakan pertemuan informal di Sri Lanka. Kita sebut dengan Konferensi Kolombo, Srilanka. Indonesia pun menyambut undangan ini dengan baik. Presiden Soekano menekankan kepada Perdana Menteri Indonesia Ali Sastroamidjojo untuk menyampaikan ide diadakannya konferensi negara-negara Asia dan Afrika di Konferensi Kolombo tersebut.

Bahkan sebelum berangkat,  Indonesia mengadakan pertemuan yang dihadiri oleh Kepala Perwakilan Indonesia di Asia, Afrika, dan Pasifik. Pertemuan ini dilaksanakan di Wisma Tugu, Puncak, Jawa Barat pada tanggal 9 hingga 22 Maret 1954. Pertemuan ini diadakan untuk membahas rumusan yang akan dibawa Perdana Menteri Ali Sastroamidjojo di Konferensi Kolombo. Yakni berupa dasar usulan Indonesia untuk meluaskan gagasan kerja sama regional tingkat Asia-Afrika dengan membangun solidaritas negara-negara Asia-Afrika.

Dalam Konferensi Kolombo yang berlangsung dari 28 April-2 Mei 1954, terdapat pembahasan masalah yang menjadi kepentingan bersama. Adapun Perdana Menteri Indonesia Ali Sastroamidjojo mengusulkan adanya pertemuan lain yang lebih luas di wilayah Asia-Afrika. Hal ini disebabkan dengan masalah krusial yang terjadi pada negara-negara Asia dan Afrika. Dengan adanya pertemuan yang lebih luas, diharapkan mampu mempromosikan kerja sama ekonomi dan kebudayaan di antara negara-negara Asia dan Afrika. Juga untuk melawan kolonialisme dan neokolonialisme dalam bentuk apapun.

Maka terbentuklah rencana untuk mengadakan konferensi Asia Afrika. Sebagai cerminan ketidakpuasan lima negara pelopor terhadap negara Barat. Pertemuan ini kemudian disepakati akan dilaksanakan di Indonesia, tepatnya di Kota Bandung.

Baca Juga: Mengenal Bun Upas, Fenomena Alam yang Bikin Dieng Beku!

Festival Asia Afrika 2024

Festival Asia Afrika 2024
Festival Asia Afrika 2024

Sebagai pertanda bahwa Kota Bandung pernah menjadi tuan rumah Konferensi Asia Afrika yang pertama kali dilakukan, diadakanlah sebuah festival. Acara tahunan ini dilaksanakan pada tanggal 6 dan 7 Mei 2024.

Festival Asia Afrika 2024 diikuti 18 delegasi negara, dengan kenaikan jumlah dari tahun 2023 sebanyak 15. Jika tahun lalu hampir 3.700 warga hadir, kini diprediksi akan mengalami peningkatan.

Adapun tujuan Festival Asia Afrika adalah untuk memperingati momen penting ini. Sebagai bentuk penghormatan pada rasa solidaritas dan empati dari para peserta konferensi pada tahun 1955 silam.

Selain itu juga untuk menyiarkan potensi pariwisata Kota Bandung. Peringatan ke-69 Konferensi Asia Afrika ini menjadi cara untuk mempromosikan kota kembang sebagai destinasi wisata yang menarik. Sehingga mampu menarik kedatangan wisatawan baik lokal maupun internasional sekaligus mendongkrak perekonomian masyarakat.

Para peserta festival mengikuti karnaval budaya Festival Asia Afrika 2024 dari depan Hotel Savoy Homann hingga finish di ujung Jalan Cikapundung Barat. Terdapat juga acara Welcoming Luncheon, Morning Coffee, City Tour, Stage of Art, dan Diskusi Kebudayaan. Kesemuanya bisa dinikmati oleh warga sekitar dan pengunjung yang datang. Baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

Peran Indonesia dalam Konferensi Asia Afrika ternyata sangatlah penting. Dengan adanya festival  untuk memperingati hal tersebut, seolah menjadi apresiasi setiap tahunnya. Meriah acaranya, banyak kunjungannya, semakin populer pariwisatanya!

 

0 comments on “Festivalnya Diselenggarakan Setiap Tahun, Apa Peran Indonesia dalam Konferensi Asia Afrika? 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.