Masih melekat di ingatan, bagaimana suasana duka menyelimuti Nusantara. Salah satu bagian Indonesia terguncang bencana hebat. Hingga meluluh lantakkan sebagian besar wilayah dan menjemput ajal beribu-ribu penduduknya. Ya, gempa dan tsunami Aceh pada tahun 2004 telah memporak porandakan kedamaian kehidupan dan keasrian alam Kota Serambi Mekkah ini. Namun keajaiban Tuhan terpampang di sini. Beberapa masjid Aceh yang selamat dari bencana tsunami.
Terjadi sekitar pukul 08.00 WIB pada hari Minggu, 26 Desember 2004, gempa dengan kekuatan 9,1–9,3 magnitudo ini seketika disusul dengan tsunami setinggi 30 meter. Permukaan pesisir pantai Banda Aceh yang padat penduduk, menjadi rata seketika. Lebih dari 200 ribu jiwa melayang terkena bencana gempa bumi terbesar ketiga yang pernah tercatat di seismograf dan tsunami. Beruntung, ada masjid yang selamat dari tsunami sehingga bisa digunakan untuk evakuasi saat itu.
Atas kuasa Tuhan Yang Maha Esa, beberapa masjid sebagai sentra kegiatan warga masih utuh. Meskipun di sekelilingnya porak poranda, masjid-masjid ini masih berdiri kokoh atau hanya mendapatkan kerusakan di sebagian kecil saja. Secara logika, struktur bangunan yang kokoh dan kuat menjawab pertanyaan kenapa masjid di Aceh tidak hancur saat tsunami.
Kini, beberapa masjid tersebut masih berdiri kokoh. Setelah mengalami perbaikan atas kerusakan yang menimpa. Ternyata fakta kekuatan tempat ibadah ini mampu menyedot perhatian banyak orang. Sehingga secara tidak langsung, masjid Aceh sekarang menjadi salah satu pilihan wisata halal. Selain untuk beribadah, para wisatawan juga bisa menikmati keindahan arsitektur dan sejarah yang ada di masing – masing tempat peribadatan ini.
Baca juga: Berwisata syar’i ke masjid, berikut ini benefitnya!
Berikut adalah masjid di Aceh yang selamat dari tsunami dan sekarang menjadi destinasi wisata halal:
- Masjid Baiturrahman
Masjid Baiturrahman Aceh sebelum tsunami adalah kebanggaan masyarakat Aceh. Namun setelah nyata selamat dari terjangan tsunami yang dahsyat, maka semakin terkenal pula masjid ini di nusantara. Masjid yang terletak di Banda Aceh dan menjadi ikon serambi Mekah, ternyata telah menjadi saksi bisu bencana tsunami tahun 2004.
Saat itu masjid Baiturrahman menjadi sentra penampungan sementara bagi warga yang kehilangan tempat tinggal. Karena bangunannya yang utuh, tidak hancur seperti sekelilingnya, puluhan ribu orang pun memutuskan untuk mengungsi di sini kala itu. Hingga kemudian masjid Baiturrahman pun terkenal dengan tempat pengungsian korban bencana alam.
Kini, belasan tahun setelah momen menyeramkan itu terjadi, masjid Baiturrahman semakin banyak pengunjungnya. Selain untuk beribadah, masjid ini berubah menjadi tempat wisata religi dengan arsitektur yang megah dan memukau. Bangunannya kokoh berdiri, dengan tujuh kubah yang megah. Warna bangunan yang didominasi putih semakin menawan dengan luas yang mencapai 4 hektar, mampu menampung 10 ribu jamaah.
Baca juga: Kuliner Aceh Legendaris di Aceh Culinary Festival 2022
- Masjid Rahmatullah
Sama seperti masjid lainnya, masjid Rahmatullah juga menjadi pusat ibadah masyarakat setempat. Namun masjid ini menjadi istimewa saat tetap kokoh berdiri meski diterjang tsunami yang sangat dahsyat. Padahal jarak berdirinya masjid dengan bibir pantai hanyalah 500 meter.
Kerusakan yang terjadi hanyalah kecil. Dan itu justru dipertahankan oleh pihak pengelola masjid saat diadakan rehabilitasi pada tahun 2006. Dengan diberi batas berupa dinding kaca, bagian yang terkena dampak tsunami terlihat jelas. Bahkan tulisan ‘Jangan Lupakan Tsunami’ dipasang, sebagai penegas bahwa bencana itu patut diingat. Sebagai wujud syukur atas kehidupan yang lebih baik saat ini.
Tak hanya itu, di samping masjid terdapatlah sebuah ruangan kecil dengan banyak foto di dalamnya. Ternyata foto tersebut menggambarkan kondisi alam Lampuuk pasca terkena musibah tsunami. Salah satu foto menunjukkan bagaimana sekitar masjid puluh lantak rata dengan tanah sedangkan masjid Rahmatullah masih berdiri tegak.
Sekarang, pengunjung yang datang tak hanya beribadah di masjid yang tepatnya beralamatkan di Desa Lampuuk, Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh ini. Melainkan juga berwisata religi dan meresapi hikmah atas musibah tsunami.
- Masjid Baiturrahim
Terakhir adalah masjid Baiturrahim atau dikenal pula dengan masjid Ulee Lheue. Tempat peribadatan yang selamat dari bencana ini hanya mengalami kerusakan 20% saat itu. Ketika tsunami meluluh lantakkan wilayah sekitar, masjid ini berfungsi sebagai tempat berlindung penduduk dari air bah yang mengalir ganas. Sayangnya, air yang masuk ke masjid menggulung orang satu persatu hingga menyisakan hanya sembilan orang. Mereka adalah orang-orang yang berlindung di atap. Meski airnya sampai menyentuh bagian teratas masjid pula.
Baca juga: Yuk sekalian mengunjungi museum tsunami dan kapal tsunami
Kini, masjid Baiturrahim banyak dikunjungi untuk beberapa tujuan. Yang pertama pasti bagi yang ingin beribadah. Selanjutnya tak ada salahnya untuk menikmati keindahan arsitektur masjid. Kebanyakan yang datang adalah untuk membuktikan keberkahan Tuhan atas tempat ibadah ini. Bahkan pengunjungnya tak hanya masyarakat lokal. Melainkan juga daerah lain di nusantara bahkan mancanegara.
Selain sebagai wisata halal religi di Aceh, masjid ini juga kental nuansa historisnya. Sebab masjid Baiturrahim telah ada sejak abad XVII di masa kesultanan Aceh.
Berwisata ke tempat peribadatan secara alamiah membuat hati berdesir. Apalagi masjid-masjid yang dijelaskan di atas telah menjadi saksi bisu bencana yang merenggut nyawa beratus ribu warga Aceh.
Rasa haru biru mengenang masa lalu bercampur dengan rasa terima kasih atas keadaan yang membaik di masa kini. Hikmah-hikmah mulia bisa diambil sebagai penenang. Hal ini menjadi semacam healing bagi jiwa-jiwa yang penat akan riuh rendah kesibukan duniawi. Maka, berwisata religi di Aceh terutama di masjid yang selamat dari tsunami menjadi pilihan tepat. Yuk dicoba!
0 comments on “Berwisata di Masjid Aceh yang Selamat dari Tsunami, Kaya Hikmah Menyentuh Hati”