Salah satu program Geopark Raja Ampat dalam upaya konservasi alam dan melestarikan kebudayaan leluhur adalah dengan adanya geowisata. Disebut dengan geo trail, geopark Raja Ampat mengemas situs geopark atau geosite dalam beberapa jalur perjalanan. Dengan ini pengunjung akan mendapatkan pengalaman dan pengetahuan tentang seberapa berharganya kekayaan taman bumi di barat pulau Papua ini.
Perlu diketahui, geopark Raja Ampat telah mengantongi penghargaan sertifikat UNESCO Global Geopark (UGG) di antara tanggal 7 sampai 9 Oktober 2023. Hal ini menjadikannya semakin terkenal. Apalagi setelah diadakannya Festival Pesona Raja Ampat 2023. Akan lebih banyak orang yang kemudian menjajal pariwisata di Papua Barat Daya.
Baca juga: Geopark Meratus Kalimantan Selatan Memang Pantas ‘Go Global’
Geosite di Geopark Raja Ampat
Geosite adalah situs atau tempat yang diidentifikasi sebagai wahana pengembangan ilmu kebumian sekaligus bisa menjadi daya tarik wisata. Di geopark Raja Ampat, terdapat 29 geosite yang terjaga kelestariannya. Sehingga ada waktu lebih lama untuk menikmati sekaligus mempelajari perkembangan bumi melalui geopark.
Beberapa geosite Raja Ampat dijelaskan di bawah ini:
- Piaynemo
Inilah situs ikonik di Raja Ampat. Sebuah kepulauan karst yang memiliki pemandangan mempesona. Terutama panorama dari atas bukit karang yang dikenal dengan sebutan “The Hidden Bay“. Di mana terlihat laut yang biru jernih beserta pulau-pulau kecil yang tersebar di sekitarnya. Lengkap dengan formasi karang yang indah. Bahkan yang unik adalah terdapat Laguna berbentuk bintang bila terlihat dari ketinggian.
Geosite Piaynemo juga memiliki beberapa spot snorkeling dan diving yang sangat menarik. Terdapat terumbu karang yang tumbuh alami serta berbagai spesies ikan yang mondar-mandir di sela-selanya. Sebagai tambahan, Piaynemo juga menjadi salah satu lokasi proyek Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF) dalam program Coral Reef Rehabilitation and Management-Coral Triangle Inivitiave (COREMAP-CTI).
Harapannya geosite terkenal di dunia ini bisa menjadi contoh untuk pengelolaan ekosistem pesisir dan sumber daya berkelanjutan. Baik itu yang berhubungan dengan konservasi ekosistem terumbu karang hingga menumbuhkan ekonomi kreatif dalam masyarakat sekitar Piaynemo.
- Wayag
Kepulauan karst Wayag yang terdiri dari batu kapur Formasi Waigeo ini terletak di wilayah Desa Selpele, Kecamatan Mainland Barat Waigeo. Terdapat berbagai bentuk pulau-pulau dengan ukuran berbeda-beda yang tersebar di sebuah laguna luas. Pembentukan pulau yang menggunduk seperti bukit dipengaruhi oleh struktur geologi (sendi, sesar), jenis batu kapur, dan stratigrafi lokalnya. Lanskap karst yang luas ini bisa dinikmati dari puncak bukit, di mana jalan menuju puncaknya dibangun dan dikelola oleh masyarakat lokal. Geosite Wayag juga merupakan ikon utama setelah Piaynemo.
- Waigeo
Geosite Raja Ampat selanjutnya adalah batuan ultramafik yang berjenis serpentinit, yakni batuan yang terdiri dari satu atau lebih mineral kelompok serpentine. Batuan Waigeo ini berwarna hijau dan terdapat. Diperkirakan batuan ini telah ada sejak 148 juta tahun yang lalu.
- Pulau Pef
Pulau Pef adalah sebuah pulau kecil yang terbentuk dari batuan karst. Terdapat dinding tegak di pinggiran pulau yang menampakkan gambar cadas berupa telapak tangan. Gambar ini tersembunyi di balik ceruk kecil yang terbentuk karena retakan batuan. Diperkirakan, gambar telapak tangan Pulau Pef merupakan peninggalan budaya manusia prasejarah yang pernah tinggal di daerah ini sekitar 4.000 tahun lalu.
- Gua Guy
Terletak di Desa Warsambin Village, Mayalibit Bay District, Raja Ampat. Geosite yang diberi nama gua Guy ini terbentuk karena batu gamping Formasi Waigeo yang tersingkap di pinggir barat Teluk Mayalibit. Kemudian terbentuklah lorong gua pendek akibat proses selanjutnya, yakni karstifikasi lanjut. Adapun mulut gua berada sekitar 5 meter di atas permukaan laut. Bentuknya melengkung, dengan lebar 5 m dan tinggi 3 m.
Terlihat stalaktit, stalakmit dan flowstone seolah menghias sebuah lorong buntu sepanjang 10 m ini. Sedangkan dasar gua dilapisi oleh sedimen berupa pasir lepas yang banyak mengandung kepingan cangkang moluska dan tulang vertebrata. Cangkang dan tulang tersebut diduga merupakan sampah dapur, sisa-sisa makanan manusia prasejarah yang pernah tinggal di dalam gua Guy.
Baca juga: 5 Geopark Indonesia yang Diakui UNESCO
Paket Wisata Geopark Raja Ampat
Selain berfungsi sebagai konservasi alam dan tempat penelitian, Raja Ampat Geopark juga mengusung konsep pariwisata. Pengelola kemudian menawarkan konsep yang disebut Geotrails, yakni mengunjungi beberapa geosite dalam jalur perjalanan. Tujuannya adalah untuk memberi pengunjung pengalaman tentang cara melestarikan warisan Bumi. Baik itu lanskap alam dan geologinya, yang unik, keanekaragaman hayati mega, dan keragaman budaya di daratan dan laut.
Berikut adalah macam Geotrails yang ditawarkan pada para pengunjung. Yaitu:
- CrownPerjalanan menapaki wilayah Geopark Raja Ampat yakni sepanjang Pulau Kawe dan berakhir di Kepulauan Wayag di sebelah utara. Menyusuri kepulauan karst di khatulistiwa bumi, yang tersebar di atas air berwarna hijau kegelapan bak zamrud. Panorama elok ini sudah hadir sejak jutaan tahun lalu, sangat istimewa nampak sebagaimana sebuah crown atau mahkota Raja Ampat.
- Travel to Origin’s Hidden TreasureMari menyusuri tepian pulau Waigeo, untuk membuka satu persatu lembaran buku sejarah. Menyaksikan singkapan laut dalam di permukaan, keunikan batuan vulkanik dari gunung api tua, dan bagaimana kini ia dimanfaatkan. Hingga tiba di Teluk Mayalibit untuk mengarungi perairan yang tenang dan merasakan suasana misterius namun membuat nyaman.
- Cruising the Sea LegendYang satu ini mengajak untuk lewat Kali Raja yang erat kaitannya dengan Legenda Raja Ampat, sebuah cerita rakyat tentang baru telur. Di jalur ini menghadirkan nuansa mengagumkan dari keunikan geologi Teluk Kabui yang disusun dari Pulau Waigeo dan Pulau Gam. Menyusuri celah The Passage, dan mengarungi lautan untuk tiba di Piaynemo, geosite kepulauan Karst yang paling terkenal.
Baca juga: Open Trip Raja Ampat Cuma 6 Jutaan, Cek Sebelum Kehabisan!
Terdapat tiga macam cara menikmati keindahan The Emerald Karst of The Equator atau Zamrud Karst Khatulistiwa. Ya, di Raja Ampat Kawanku akan diajak menikmati keindahan ciptaan Tuhan. Geosite ataupun spot menarik lainnya di Geopark Raja Ampat tidaklah hadir barusan. Namun telah ada sejak jutaan tahun yang lalu. Seolah merangkum sejarah perkembangan bebatuan di muka bumi.
Geopark Raja Ampat memiliki program geowisata yang mendukung konservasi alam dan pelestarian budaya dengan menghadirkan jalur perjalanan geo trail yang menghubungkan sejumlah geosite di kawasan geopark. Dengan 29 geosite yang terjaga dengan baik, pengunjung memiliki kesempatan untuk mengeksplorasi dan memahami evolusi bumi melalui geopark ini. Selain sebagai alat konservasi dan penelitian, Raja Ampat Geopark juga mengintegrasikan konsep pariwisata melalui Geotrails. Ini memungkinkan pengunjung untuk memilih berbagai jalur perjalanan yang unik, seperti Crown, Travel to Origin’s Hidden Treasure, dan Cruising the Sea Legend. Geopark Raja Ampat menghadirkan keajaiban geologi, keanekaragaman hayati, dan budaya dalam satu destinasi yang menakjubkan.
Geo trail dan geosite yang tersedia di Geopark Raja Ampat, serta keunikan dan keindahan alam yang dapat ditemukan di sana dan blog ini memberikan informasi yang jelas dan detail tentang cara berwisata di Geopark Raja Ampat, seperti cara menuju ke sana, waktu terbaik untuk berkunjung, dan fasilitas yang tersedia di sekitar geopark. Hal ini dapat membantu wisatawan yang ingin berkunjung ke Geopark Raja Ampat untuk merencanakan perjalanan mereka dengan lebih baik.
setelah laksanakan Festival Pesona Raja Ampat 2023. maka banyak orang yang kemudian menjajal pariwisata di Papua Barat Daya . Dengan 29 geosite yang terjaga dengan baik, wisatawan memiliki kesempatan untuk mengeksplorasi dan memahami evolusi bumi melalui geopark ini. sekaligus blog ini menawarkan paket wisata yang tujuannya adalah untuk memberi wisatawan pengalaman tentang cara melestarikan warisan Bumi.