Desa wisata semakin menarik banyak perhatian wisatawan tak hanya mancanegara tapi juga domestik. Banyak desa yang kini disulap menjadi tempat wisata tak cuma menarik karena memperlihatkan kebudayaan dan alam yang asri. Tak terkecuali di Yogyakarta. Kota Pelajar ini rupanya memiliki berbagai desa wisata, bahkan salah satunya ditetapkan sebagai desa wisata terbaik dunia oleh United Nation World Tourism Organization (UNWTO).
BACA JUGA: 5 Terowongan Terpanjang di Indonesia, Ada yang Mencapai 1 Kilometer Lebih
Masing-masing desa wisata memiliki keunggulan masing-masing. Mulai dari wisata gunung api, hingga belajar meminimalisir sampah. Tentu Kawanjo udah penasaran dong, desa mana saja sih yang jadi desa wisata Yogyakarta? Simak artikel Pigijo ini ya!
1. Rumijo ECO
Rumah Inspirasi Jogja (Rumijo) Eco Indonesia yang berlokasi di Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan sebuah LSM yang mengajarkan arti wisata berkelanjutan dan bertanggung jawab. Di desa wisata Rumijo Eco, Kawanjo akan diajarkan untuk hidup tanpa plastik. Cara ini dianggap menjaga wisata berkelanjutan dan bertanggung jawab dengan hal terkecil, yakni meminimalisir sampah rumah tangga.
Ada banyak yang diproduksi sendiri yang menggunakan daur ulang sampah rumah tangga, seperti lilin dari bahan minyak goreng bekas, pasta gigi arang bambu, bahkan sabun mandi dan produk yang bersahabat dengan alam lainnya. Pigijo menawarkan private trip khusus untuk Kawanjo yang mau berkunjung ke desa wisata Rumijo Eco. Cek di website kami ya.
2. Desa Wisata Nglinggo
Desa Wisata Nglinggo menyajikan pemandangan luasnya area perkebunan teh, hutan pinus, dan sunrise di Puncak Suroloyo. Sebagai desa wisata alam, Desa Wisata Nglinggo menawarkan tantangan untuk tracking ke Curug Watu Jonggol. Menuju ke curug ini Kawanjo harus melalui medan yang cukup terjal, yang tentunya bisa meningkatkan adrenalin Kawanjo.
Tapi, keindahan air terjun dapat menyegarkan mata dan menghapus lelah Kawanjo. Banyak sekali aktivitas yang bisa dilakukan saat liburan ke Desa Wisata Nglinggo. Wisatawan dapat merasakan kehidupan pedesaan yang masih tradisional.
Kawanjo dapat belajar dan berinteraksi dengan masyarakat sekitar untuk belajar membuat kuliner lokal seperti gula aren dan geblek, atau belajar kebudayaan tradisional seperti jathilan, tari lengger tapeng, hingga membuat topeng. Desa ini terletak di kawasan perbukitan yang berada di kawasan perdesaan di Jogja, tepatnya di Kabupaten Kulon Progo. Desa Wisata Nglinggo dapat ditempuh kurang lebih 60-90 menit dengan kendaraan bermotor dari Kota Yogyakarta.
3. Desa Ketingan
Buat Kawanjo yang suka birdwatching, Desa Wisata Ketingan jadi tempat yang pas buat berwisata. Terletak di Desa Tirtiadi, Kabupaten Sleman, Desa Wisata Ketingan menawarkan aktivitas bird watching. Keunikan desa wisata ini adalah terdapat populasi burung kuntul (sejenis bangau) yang sejak 1990-an bermigrasi ke desa dan belum ditemukan keberadaannya di tempat lain.
Atraksi wisata lainnya adalah pada September wisatawan dapat menyaksikan acara adat Merti Bumi yang menampilkan berbagai pertunjukan seni seperti kirab, kenduri, dan pagelaran wayang. Merti Bumi sendiri dilaksanakan sebagai bentuk rasa syukur kepada Sang Pencipta atas hasil bumi yang melimpah.
Bagi Kawanjo yang ingin menghabiskan liburan di Desa Wisata Ketingan, perlu diingat bahwa desa wisata ini berada di Desa Tirtoadi, Kabupaten Sleman yang terletak 3 km dari Pusat Jogja. Selama di Desa Wisata Ketingan Anda akan menikmati kicauan Burung Kuntul yang merdu dan menenangkan hati.
4. Desa Wisata Tanjung
Desa Wisata Tanjung menawarkan daya tarik wisata pertanian. Kawanjo bisa liburan sambil belajar cara bercocok tanam padi di sini. Kawanjo akan diajarkan dari nol, mulai menggemburkan tanah menggunakan kerbau, menanam bibit padi, memanen padi, hingga memasak padi yang dipanen. Makanya, enggak heran desa wisata ini dikenal sebagai produsen beras berkualitas di Yogyakarta.
Selain pertanian, Desa Wisata Tanjung juga menyuguhkan wisata budaya. Wisatawan yang berkunjung ke Desa Wisata Tanjung, biasanya akan mendapatkan suguhan kesenian tradisional angguk putri. Di Desa Wisata Tanjung terdapat kesenian pekbung, jathilan, tari klasik, hadroh, sholawatan dan karawitan. Tidak jarang para penduduk pun mengajak wisatawan yang berkunjung untuk bermain kesenian bersama.
Kawanjo yang tertarik dengan batik juga bisa melihat kemahiran jemari pengrajin batik dalam membuat hasil karya mereka, lho! Desa ini terletak di Dusun Tanjung, Desa Donoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman. Lokasinya tidak terlalu jauh dari pusat kota Yogya, jadi tidak menghabiskan banyak waktu di perjalanan.
5. Desa Wisata Nglanggeran
UNWTO menetapkan Desa Nglanggeran di Gunung Kidul sebagai desa wisata terbaik di dunia pada Desember tahun lalu. Desa Wisata Nglanggeran terpilih menyisihkan 44 desa lain dari 32 negara berbeda. Salah satu andalan utama dari Desa Wisata Nglanggeran adalah adanya gunung api purba. Gunung ini terbentuk sekitar 60-70 juta tahun yang lalu dan memiliki umur tersier.
Gunung ini memiliki batuan besar yang menjulang tinggi yang biasanya digunakan sebagai jalur pendakian dan tempat bertapa warga. Untuk mencapai puncak, para pendaki harus berjalan kaki selama kurang lebih dua jam. Nggak hanya itu, desa wisata ini juga memiliki embung yaitu telaga buatan yang berfungsi menampung air hujan. Biasanya air di embung dimanfaatkan untuk mengairi perkebunan petani saat musim kemarau.
Ada juga kampung yang cukup unik, namanya Kampung Pito. Banyak pantangan bagi warga yang tinggal di Kampung Pito, salah satunya tidak bisa dihuni lebih dari tujuh keluarga. Apabila pantangan itu dilanggar maka keluarga ke-8 dan seterusnya akan pergi dengan sendirinya, entah karena tidak betah dan memilih pergi, atau karena meninggal dunia. Namun jika jumlah keluarganya kurang, kekurangan itu akan terisi dengan sendirinya.
Desa wisata Nglanggeran bakal jadi surganya pecinta durian. Soalnya, ada kebun durian di sana, jumlahnya mencapau 1.200 pohon durian montong dan 1.300 pohon durian bawor. Buah durian yang ada di Nglanggeran mulai diminati wisatawan seiring dengan makin populernya obyek wisata Gunung Api Purba. Padahal awalnya para petani yang mengelola kebun itu tidak pernah mengira bahwa kebun mereka akan jadi bagian dari tempat wisata.
Itu dia lima desa wisata di Yogyakarta yang bisa Kawanjo datangi. Yogya nggak melulu ke Malioboro atau keraton, Kawanjo juga bisa mencari wisata yang keren di desa-desa tadi. Sudah nggak sabar mau liburan ke sana? Jangan lupa cek di sini ya, ada berbagai penawaran menarik yang bisa Kawanjo dapatkan. Selamat liburan!
BACA JUGA: Libur Telah Tiba, Danau Toba Pilihannya!
0 comments on “5 Desa Wisata Keren di Yogyakarta yang Wajib Dikunjungi”