Ini 5 Ritual Nyepi di Bali yang Wajib Kawanjo Tahu

Pada 3 Maret 2022, Umat Hindu Bali akan merayakan salah satu hari besar mereka, Nyepi. Perayaan Nyepi dilakukan untuk menyambut tahun baru Saka yaitu tahun yang dipakai dalam penanggalan umat Hindu baik di Bali atau pun di India.

Setiap tahunnya, saat tahun baru Saka tiba umat Hindu Bali menjalani salah ritual catur brata dengan penyepian. Umat Hindu Bali tinggal di dalam rumah untuk menyepi dan beribadah dengan khusyuk. Seluruh kegiatan di Bali pun saat Nyepi tiba terhenti total selama satu hari penuh.

BACA JUGA: Kencan di Desa Wisata Ini Bisa Dapat Pengalaman Unik

Nyepi bertujuan demi memohon kepada Tuhan untuk membersihkan alam semesta dan manusia. Oleh karenanya, Nyepi memiliki makna sangat mendalam bagi pemeluk Hindu. Nyepi telah menjadi sarana pembaharuan, kebangkitan, toleransi sampai perdamaian.

Pada hari raya Nyepi, umat Hindu akan menjalani berbagai ritual, apa saja itu? yuk kita simak bersama:

1. Upacara Melasti

Dua atau tiga bulan sebelum Melasti, Umat Hindu Bali akan menjalankan Upacara Melasti. Upacara ini bertujuan untuk menyucikan Bhuana Alit atau alam manusia serta bhuana agung atau alam semesta. Melasti sendiri merupakan perpaduan dua kata yaitu mala dan asti yang berarti menghilangkan segala macam hal-hal buruk demi kebaikan, keheningan, serta keharmonisan alam semesta.

Pada umumnya Upacara Melasti digelar di pinggir pantai. Sebelum menuju pantai, biasanya dilakukan pula penyucian berbagai benda sakral. Upacara ini bertujuan membuang semua perbuatan buruk ke pantai dan menjadi suci kembali menjelang Nyepi.

2. Tawur Kesanga

Ritual Nyepi lainnya yang biasanya dilakukan Umat Hindu Bali adalah Upacara Pecaruan atau nama lainnya Tawur Kesanga. Ritual ini biasanya digelar sehari sebelum pelaksanaan chatur brata penyepian. Tawur Kesanga dilakukan di siang atau pagi sebelum Nyepi. Tawur Kesanga adalah pemberian sesajen lengkap berupa hewan seperti ayam bebek, angsa atau sapi sebelum Nyepi. Tujuan utama adalah memohon agar alam semesta dibebaskan dari bahaya malapetaka.

3. Pengerupukan

Tradisi menjelang Nyepi selanjutnya yang patut Kawanjo tahu adalah Pengerupukan. Pengerupukan merupakan salah satu ritual paling meriah menjelang perayaan Nyepi. Pada Pengerupukan akan ada arak-arakan ogoh-ogoh sambil membawa obor sembari mengelilingi desa atau banjar yang berada di seluruh penjuru Pulau Dewata. Ogoh-ogoh tersebut nantinya akan dibakar atau dihancurkan. Tradisi Pengerupukan juga bertujuan untuk memohon terhindar dari malapetaka selama setahun ke depan.

4. Catur Brata Penyepian

Catur Brata Penyepian adalah ritual utama pada hari raya Nyepi. Ritual puncak ini dilaksanakan dari pukul 06.00 pagi sampai 24 jam ke depan. Dalam Catur Brata Penyepian Umat Hindu melakukan penyepian selama sehari penuh. Saat melakukan Catur Brata Penyepian Umat Hindu Bali pantang melakukan empat hal yaitu tidak boleh ada api, tidak boleh berkegiatan termasuk makan minum, tidak boleh keluar rumah dan yang terakhir atau keempat tidak boleh bersenang-senang. Catur Brata Penyepian bertujuan agar Umat Hindu mengheningkan diri dan menjernihkan pikiran untuk menyambut tahun yang baru.

5. Ngembak Geni

Ngembak Geni dilakukan sehari sesudah Umat Hindu Bali menggelar Catur Brata Penyepian. Ngembak Geni sendiri berarti bebas menyalakan api. Pada Ngembak Geni Umat Hindu sudah bisa menyalakan penerangan seperti lampu pada saat Nyepi. Ngembak Geni jadi salah satu momen paling istimewa. Sebab, Umat Hindu Bali akan sembayang di Pura. Mereka lalu saling kunjung sambil bermaaf-maafan atas kesalahan yang mereka renungkan pada Catur Brata Penyepian.

Itu tadi lima ritual Nyepi yang dilakukan Umat Hindu Bali. Setelah mengetahui soal berbagai ritual tersebut kini waktunya Kawanjo cek paket wisata menarik dari di sini. Jangan lupa diintip ya. Ada juga lho paket-paket wisata Bali.

BACA JUGA: Cinta Desa Wisata : Cerita Indah Sarat Makna