4 Pantangan Makanan Agar Luka Jahitan Cepat Kering dan Sembuh

Malang tak dapat ditolak. Itulah kondisi yang bisa jadi dialami oleh sebagian orang. Tanpa mereka inginkan, tiba- tiba mendapatkan luka di badan hingga harus dijahit. Setelahnya adalah masa pemulihan dimana ada pantangan makanan agar luka jahitan cepat kering. Sehingga kesembuhan bisa lebih cepat dirasakan.

Bencana kecil hingga menimbulkan luka di badan tak bisa ditolak. Memang haruslah berfokus pada solusi. Apalagi bila harus sampai dijahit. Alih-alih meratapi kondisi yang terjadi, alangkah lebih baik mencari cara supaya segera sembuh dan bisa beraktivitas normal seperti biasa.

Syarat Luka Harus Dijahit

Sebenarnya tidak semua luka yang didapat harus diberi tindakan jahit. Ada beberapa syarat yang mengharuskan luka segera dijahit oleh tenaga medis. Jika tidak segera, ditakutkan akan memperparah keadaan. Pasalnya bisa menimbulkan infeksi dan komplikasi serius.

Tindakan jahit diberikan pada luka robek. Sedangkan kriteria luka robek yang perlu dijahit oleh tenaga medis adalah apabila kedalaman luka lebih dari 1 cm. Selain itu, juga apabila terjadi perdarahan terus menerus sampai lebih dari 20 menit. Luka robek akibat kecelakaan serius pun harus segera dijahit.

Baca juga: 7 Manfaat Buah Semangka, Bukan Hanya untuk Menghapus Dahaga Saja

Pantangan Makanan Agar Luka Jahitan Cepat Kering

Terkadang pada beberapa orang, luka robek tidak jua kunjung kering dan sembuh. Ternyata salah satu faktor penyebabnya adalah asupan makanan yang dikonsumsinya. Selain harus memperhatikan makanan yang mempercepat penyembuhan luka, ada beberapa pantangan makanan agar luka jahitan cepat kering.

Dengan berfokus pada solusi supaya segera sembuh, tidak ada salahnya mencoba saran untuk menghindari beberapa makanan atau minuman. Di antaranya:

1. Gorengan

   

   Untuk kesembuhan lebih cepat, perlu meminimalisir makan gorengan. Karena dapat memicu peningkatan peradangan dalam tubuh. Peningkatan kadar lemak jenuh dapat memicu pelepasan zat-zat proinflamasi yang dapat menghambat regenerasi sel dan memperlambat proses penyembuhan. Kondisi ini dapat membuat luka sulit untuk menutup dengan baik dan meningkatkan risiko infeksi.

2. Makanan Tinggi Gula

   

   Gula berlebihan dapat menghambat proses penyembuhan. Gula dapat meningkatkan kadar glukosa dalam darah, bahkan lama kelamaan dapat menghambat fungsi sistem imun. Sistem kekebalan yang terganggu dapat membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi. Sehingga dapat menghambat proses penyembuhan luka. Oleh karena itu, kurangi konsumsi makanan tinggi gula supaya keseimbangan glukosa darah terjaga. Kekebalan tubuh pun bisa untuk optimal dalam mempercepat proses penyembuhan.

3. Makanan Berlemak Trans

   

   Hindari makanan yang mengandung lemak trans, seperti terdapat dalam makanan olahan dan makanan cepat saji. Jenis makanan ini dapat menghambat proses penyembuhan luka. Lemak trans bisa menyebabkan peradangan sistemik dan resistensi insulin, yang dapat menghambat proses penyembuhan.

   Selain itu, konsumsi lemak trans dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan menurunkan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik). Hal ini menimbulkan gangguan  sirkulasi darah dan menghambat pasokan nutrisi serta oksigen ke area luka. Sehingga proses penyembuhan jadi terhambat.

4. Makanan Pedas

   Makanan pedas dapat menyebabkan peradangan, sehingga sebaiknya dihindari saat proses penyembuhan luka jahitan. Zat bioaktif pada cabe yang bernama capsaicin mampu memberikan rasa pedas. Zat ini bisa bisa merangsang reseptor rasa sakit dan menyebabkan pelepasan zat-zat proinflamasi. Rasa nyeri akan semakin berlipat bahkan bisa terjadi pembengkakan.Apalagi makanan pedas juga bisa menaikkan gas dalam lambung. Walhasil rasa tidak nyaman akan muncul di perut. Rasa nyaman jadi berkurang dalam proses penyembuhan.

Baca juga: 5 Manfaat Bunga Kembang Sepatu yang Perlu Kamu Tahu

Itulah pantangan makanan agar luka jahitan cepat kering. Pastikan untuk menghindari makanan- makanan tersebut. Sebagai gantinya, jangan bosan juga untuk memperhatikan asupan nutrisi yang baik. Dengan fokus pada makanan yang kaya vitamin dan mineral. Seperti pada sayuran hijau, buah-buahan, dan protein tinggi. Jangan lupa untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk saran yang lebih spesifik sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.