Orang Tangerang pasti sudah sering wisata kuliner Pasar Lama Tangerang. Pasar ini bukan sekedar pasar biasa. Pasar lama Tangerang lebih dikenal dengan keragaman makanan yang enak dan lezat dijual di dalamnya. Pasar yang terletak di Jalan Kisamaun Tangerang ini memang menyerupai pasar di siang hari.
Para pedagang berjejer di lapaknya untuk menjual berbagai kebutuhan pokok. Di sepanjang jalur utama maupun di sisi jalan menuju pasar, terdapat banyak stand makanan. Lalu, kapan saat tepat wisata kuliner pasar lama Tangerang?
Ya, setelah matahari mulai bergerak ke arah barat, kemudian hilang di peraduan. Seketika malam tiba, pasar lama jadi lebih semarak di malam hari seiring dengan lampu – lampu yang mulai menyala. Berbagai macam makanan menggantikan perhatian pembelanja dari beraneka ragam kebutuhan pokok yang dijajakan pada saat hari terang.
Rekomendasi Wisata Kuliner Pasar Lama Tangerang
Masuk ke pasar lama Tangerang saat malam hari membuat perut lapar semakin memberontak. Wisata kuliner di pasar lama Tangerang siap memadamkan kelaparan.
Baca Juga : Dari Kolak Sampai Bubur Sumsum, Ini Sejarah 10 Menu Takjil yang Perlu Kamu Ketahui
Adapun jenis makanan yang dijual di sana di antaranya adalah:
- Laksa Benteng
Mengunjungi wisata kuliner pasar lama Tangerang, Kawanjo akan menemukan hidangan mie khas Persia yaitu laksa. Di sini terdapat menu laksa legendaris. Selama tiga puluh tahun, pak Masitar, telah menjual laksa benteng. Mie putih laksa benteng terbuat dari tepung beras. Hal ini yang membedakan dengan jenis laksa lain.
Baca Juga : Hidangan Mie yang Cocok Disantap Saat Hujan, Dijamin Nagih!
Sausnya pun istimewa. Terbuat dari bumbu kuning kemerahan yang dicampur santan. Kemudian dimasukkan pula kacang hijau dan tahu. Saat menyajikan, laksa benteng ditaburi dengan daun kucai dan lauk pilihan, seperti ayam bakar atau telur.
Pak Masitar biasanya berjualan menggunakan gerobak sederhana. Ia sering mangkal di depan Kelenteng Boen Tek Bio di kawasan pasar Lama. Dari sinilah makanannya dikenal sebagai laksa benteng. Kawanjo bisa menikmati laksa dengan kuah kuning berbumbu medok atau tanpa lauk dengan harga Rp. 10.000. Bila ingin tambah lauk telur, harganya menjadi Rp. 15.000 atau dengan tambahan ayam bakar, harganya Rp. 18.000.
- Asinan Lanjin
Dinamakan demikian karena nama penjual asinan ini adalah Liu Lan Jin. Ia berkeliling di wisata kuliner pasar lama Tangerang sejak tahun 1970-an. Seiring dengan bertambahnya pelanggan, Lan Jin membuka kios di depan rumahnya, di dekat dengan Klenteng Boen Tek Bio di kawasan pasar lama Tangerang.
Baca Juga : 6 Makanan Khas Bulungan, Ada Sate Ikan Pari & Abon Kepiting!
Lan Jin menyediakan dua pilihan bumbu untuk asinan. Yaitu cuka atau saus kacang. Ternyata bumbu yang lebih disukai pelanggan adalah cuka yang memiliki aroma segar, manis, pedas, dan seperti terasi.
Selain menjual asinan buah dan sayur, Lan Jin juga menjual berbagai masakan. Seperti bakso tahu besar, sate babi, dan otak-otak ikan tengiri. Bagi muslim, wajib berhati – hati bila hendak makan di kedai wisata kuliner satu ini. Sebab ada beberapa makanan non halal yang juga disajikan.
- Kedai Es Buntin
Jika yang satu ini, penjualnya bernama Lim Bun Tin yang telah berjualan sejak tahun 1980. Maka adalah pilihan tepat untuk mengunjungi toko es ini bila ingin melepas dahaga setelah menjelajahi wisata kuliner pasar lama Tangerang.
Baca Juga : Tangkai Cabai Bisa jadi Yoghurt? Yuk, Mengolah Limbah Masakan Kuliner Khas Indonesia
Ia pertama kali mendirikan usaha di di sebelah Museum Benteng Heritage di lingkungan pasar Lama. Kemudian sekarang pindah posisinya yaitu lima meter dari Kelenteng Boen Tek Bio.
Es serut Buntin yang unik dibentuk menjadi kerucut tinggi, disiram dengan berbagai sirup, dan ditambah topping di atasnya. Ada alpukat, kelapa, cincau, pacar Cina, cendol, dan jeli. Setelah diaduk dan bercampur dengan kuah es, Kawanjo akan menemukan isiannya berupa leci, buah naga, alpukat, nangka, dan stroberi.
- Bubur dan Mie Kepiting
Pecinta seafood dilarang melewatkan kedai satu ini. Karena di sini Kawanjo bisa mencicipi mie yang dimasak dengan kepiting segar. Mie yang digunakan pun sangat kenyal, cocok dengan kuahnya yang sedap.
Baca Juga : Cobain, 5 Makanan Nusantara Unik Khas Ramadan
Semangkuk mie semakin nikmat dengan daging kepiting di atasnya. Sensasi mencecap capit kepiting pun menjadi keunikan tersendiri. Selain mie, kepiting juga dipadu padankan dengan bubur kepiting yang hangat. Bubur ini pun istimewa karena dibuat menggunakan kaldu dari kepiting. Bukan ayam seperti bubur pada umumnya.
Pasar lama menjadi penting bagi masyarakat Tangerang karena nilai historisnya yang tinggi. Tak hanya beberapa bangunan yang menjadi daya tarik wisata, beragam kuliner yang dijajakan di sini juga bisa jadi tujuan utama. Beberapa menu makanan dan minuman telah dijual sejak lama, membuat wisata kuliner pasar lama Tangerang siap memadamkan kelaparan dengan sensasi yang mengasyikkan.
Suka banget main ke pasar lama, Tangerang. Soalnya kuliner street food nya buanyak banget dan beragam. Ga cuma itu, harganya murah-murah bangett worth it di kantong xixi.