mencari hilal
Lifestyle

6 Film Religi Berlatar Masa Kini untuk Ramadhan Penuh Arti

Coba tengok, mungkin salah satunya film religi favorit kamu.

Alternatif lain melipur diri saat di rumah saja adalah menonton film. Karena Ramadhan, Kawanjo bisa memilih hiburan audio visual yang bertema religi. Adem di hati, semangat beribadah jadi meninggi. Simak tulisan Film religi indonesia terbaik sepanjang masa berikut ini yang akan mengulas 6 film religi berlatar masa kini, untuk Ramadhan penuh arti.

Rekomendasi film Islami Indonesia terbaik

Berikut adalah rekomendasi film yang bisa kawanjo putar untuk mengisi waktu di Bulan Ramadhan. Keenamnya mengangkat cerita yang umum terjadi di era milenial ini. Simak baik-baik, ya!

1. Bulan Terbelah di Langit Amerika 2 (2016)

Sutradara Rizal Mantovani berhasil mengangkat cerita novel berjudul sama ke layar kaca. Film ini kembali menceritakan petualangan suami-istri Rangga dan Hanum. Mereka harus menelusuri jejak harta karun misterius. Yang menjadi bukti bahwa sebelum Columbus menemukan benua Amerika, para pelaut Muslim Cina sudah berlayar ke Amerika.

Baca Juga : Film traveling inspiratif

Para tokoh cerita di dalam film (Acha Septriasa, Abimana Aryasatya, Nino Fernandez, Hannah Al Rashid , Rianti Cartwright, Ira Wibowo) memiliki kisah masing-masing dalam mencari penyelesaian. Mereka yang jadi terpecah belah. Hingga akhirnya bisa menemukan setiap hikmah dari perjalanan.

2. Mencari Hilal (2015)

Adalah Mahmud (Dedy Supomo) yang bertahun-tahun lamanya berdakwah, menegakkan agama. Hingga suatu ketika dia geram dengan proses mencari hilal yang dilakukan pemerintah, menelan banyak biaya. Merasa punya solusi, Mahmud mencoba berangkat untuk menyampaikan pengalaman pencarian hilal tanpa biaya yang pernah dilakukannya saat di pondok.

Anak-anak Mahmud tidak membolehkan kecuali si anak bungsu, Heli (Oka Oktara) menemani. Kebetulan Heli yang seorang aktivis lingkungan hidup ini sering bertentangan dengan ayahnya.

Film ini membahas isu sosial yang banyak terjadi di masyarakat saat ini. Salah satunya adalah perbedaan pendapat dua generasi. Terutama dalam menyikapi urusan agama.

Dari sini penonton dapat memetik hikmah bahwa perbedaan pendapat dan sikap itu wajar. Bahkan antara orang tua dan anak pun sering terjadi. Jadi butuh cara dan pemahaman untuk menanggapinya.

3. Hijab (2015)

Film yang meraih penghargaan AMI Award untuk Karya Produksi Original Soundtrack Terbaik ini menceritakan tentang persahabatan empat wanita. Mereka sama-sama bercita-cita memiliki bisnis di dunia fashion muslim.

Memberikan kesan ringan dan mudah dipahami, film ini sebenarnya menyiratkan nilai yang lebih serius. Karena ternyata, tiga dari empat sahabat tadi mengalami kesulitan justru saat bisnis mereka telah berkembang. Yaitu ketiganya sama-sama mendapat protes dari suami masing-masing.

Di film ini Kawanjo akan belajar mengenai persahabatan dan keluarga. Juga tentang pandangan masyarakat pada hijab serta peran wanita muslim dalam berbisnis.

4. Haji Backpacker (2014)

Fantastis! Film ini mengambil latar tempat di sembilan negara! Diantaranya Indonesia, Thailand, Vietnam, Tiongkok, India, Tibet, Nepal, Iran, dan Arab Saudi. Abimana Aryasatya memerankan tokoh bernama Mada. Yaitu pemuda yang harus kehilangan ibu dan kekasihnya. Karena tragedi itu, dia merasa marah dan kecewa pada Tuhan.

Mada berani meninggalkan keluarga, dan sahabatnya. Dia memilih menjadi backpacker dan hidup bebas. Di dunia luar yang bebas, dia memang menemukan kebahagiaan ragawi. Namun dia masih merasa kosong secara rohani, meskipun telah berkelana ke berbagai negara.

Baca juga : Rekomendasi film indonesia di netflix

Akhirnya, dari setiap peristiwa yang dialami, Mada mendapat kesadaran bahwa Tuhan masih mencintai dan selalu menjaganya dengan aturan yang sempurna. Meskipun dia selalu melakukan perbuatan yang salah.

5. Negeri 5 Menara (2012)

Banyak artis kenamaan seperti Ikang Fawzi, Lulu Tobing, Donny Alamsyah, Aryo Wahab, serta masih banyak lagi yang membintangi film ini.

Bercerita tentang kehidupan enam santri dari berbagai daerah. Mereka bersahabat dan sering bersama-sama di menara masjid pondok pesantren. Sampai mereka menamakan diri sebagai Sahibul Menara atau pemilik menara. Di situ mereka saling membagikan keinginan mereka menguasai dunia.

‘Man Jadda Wa jadda!’
teriakan penuh semangat dari Ustad Salman (Donny Alamsyah), guru mereka, seperti memompa semangat kegigihan enam sahabat ini.

Hingga akhirnya para sahibul menara ini memiliki pemikiran visioner dan bercita-cita tinggi. Mereka sama-sama memiliki ambisi untuk menaklukan dunia. Dengan cara khas masing-masing.

Film religi indonesia terbaik sepanjang masa

6. Emak Ingin Naik Haji (2009)

Emak Ingin Naik Haji diangkat dari cerita pendek karangan Asma Nadia. Film ini
menghadirkan Aty Cancer Zein, Reza Rahadian, dan Didi Petet, juga penampilan khusus dari Almarhum Ustadz Jeffry Al Buchori.

Tontonan ini mengajarkan tentang kesederhanaan seorang emak. Meski begitu, beliau memiliki keinginan besar yaitu naik haji. Demi cita-cita luhurnya itu, emak selalu menabung. Meski sebenarnya ada keraguan akan terkabul. 

Beruntung ada Zein, anak emak. Penjual lukisan keliling, seorang duda dengan trauma pernikahan, yang selalu berusaha membahagiakan ibunya. Zein kagum akan kegigihan emak mengumpulkan rupiah demi rupiah untuk bisa mendaftar haji.

Dengan kerja keras dan ketabahan mereka berdoa, akhirnya mimpi luhur tercapai. Selain itu kejujuran dan kasih sayang dalam keluarga, cerita yang mengharukan dan inspiratif mewarnai jalan cerita Film religi indonesia terbaik sepanjang masa ini. Kawanjo bisa berubah mellow jika menuntaskan Film religi indonesia terbaik sepanjang masa ini.

Baca juga : wisata indonesia yang mendunia


Itu tadi enam film religi yang bisa kawanjo putar dari aplikasi digital atau kanal pemutar video lainnya. Film religi indonesia terbaik sepanjang masa bisa jadi yang spesial. Satu yang jadi catatan, tonton filmnya setelah kewajiban ibadah terlaksana, ya!

0 comments on “6 Film Religi Berlatar Masa Kini untuk Ramadhan Penuh Arti

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.