tips, nyetir jarak jauh,
Local Experiences

8 Tips Cegah Ngantuk Saat Nyetir Jarak Jauh

Rawan kecelakaan, ini yang harus kamu lakukan agar tak ketiduran ketika sedang pegang kendali

Ngetrip sambil nyetir jarak jauh dengan menggunakan mobil memang merupakan tantangan tersendiri untuk sebagian orang. Kenapa? Karena tak banyak yang benar-benar bisa menahan rasa ngantuk saat berada di belakang setir apalagi jika jarak tempuhnya cukup lama (lebih dari 8 jam). Banyak yang tak kuat meski para pria sekalipun!

Nah, daripada berbahaya dan menimbulkan kecelakaan atau kejadian lain yang tak diinginkan, baiknya kawanjo cermati poin-poin Pigijo di bawah ini. Bagaimana, sih, cara mengantisipasi rasa ngantuk yang bisa datang kapan saja saat nyetir ke luar kota? Berikut 8 tip yang bisa kawanjo contek. Ingat, keselamatan kawanjo dan penumpang adalah yang utama, ya.

1. Istirahat yang cukup

pexels-andrea-piacquadio-37710
Tidur yang cukup adalah koentji!

Sering disepelekan, poin pertama ini adalah hal paling utama yang harus kawanjo lakukan sebelum nyetir jarak jauh. Biasakan sebelum berangkat, kawanjo tidur dulu minimal satu jam untuk mencukupi kebutuhan istirahat dan menyiapkan tubuh agar lebih fit. Jadi saat driving, badan sudah lebih siap dan konsentrasi bisa lebih tajam.

Jika kurang tidur, maka daya tangkap dan reflek kawanjo di perjalanan akan menurun. Ini yang dikuatirkan apalagi jika jalan yang dilalui adalah jalan tol di mana mobil-mobil besar adalah lawannya dan mobil-mobil ngebut harus diwaspadai. Belum lagi sejumlah marka dan pembatas jalan yang wajib diperhatikan. Kalau ngantuk, fokus bisa berantakan.

Jadi pastikan kawanjo sudah cukup istirahat sebelum meluncur di jalanan, ya. Cuma kawanjo yang tahu berapa jam yang dibutuhkan untuk beristirahat sampai badan benar-benar terasa fit. Jika butuh 3 jam, maka tidurlah selama 3 jam sebelum nyetir. Namun jika setengah jam saja sudah cukup, tak apa-apa juga. Karena kuat atau tidaknya cuma kawanjo yang bisa tentukan.

2. Jangan dipaksa kalau tak kuat

pexels-ricardo-esquivel-302779
Jangan gengsi! Mampir rest area saja kalau memang ngantuk dan butuh istirahat

Next, poin ini sering dilakukan oleh para pengendara saat nyetir. Yup, memaksakan diri. Mereka tahu mereka ngantuk tapi sepertinya bisa nyetir lebih lama jika dipaksa melek. Nope! Jangan lakukan hal ini karena bisa berujung petaka. Jika tak kuat, berhentilah di rest area untuk beristirahat atau tidur sejenak. Bisa setengah jam atau senyamannya kawanjo saja.

Itulah guna rest area dibangun di tiap ruas jalan tol. Jika kawanjo rasa sudah lemas dan tak lagi prima, lebih baik melipir dan istirahatkan diri terlebih dahulu. Malah jika benar-benar tak kuat, gantianlah pegang setir dengan pengendara cadangan yang kawanjo percaya. Ingat, kalau sudah tahu tak kuat jangan malah ngebut, ya. Lemasnya tubuh kawanjo merupakan penanda bahwa kawanjo benar-benar butuh rehat.

Baca juga: 5 Minuman Ini Bisa Atasi Asam Lambung Saat Ngetrip

3. Pengendara harus ditemani

pexels-kindel-media-8550825
Menemani pengemudi adalah salah satu tugas mulia yang bisa menyelamatkan nyawa.

Seperti yang sering diketahui, usahakan penumpang selalu terjaga untuk menemani pengendara. Baik untuk mengajaknya ngobrol, sebagai pengingat untuk tetap waspada (co-pilot), atau untuk selalu siaga menawarkan pegang kemudi jika sang pengendara mulai lelah. Hal ini sangat penting untuk tetap menjaga keselamatan bersama.

Sebab, mengajak berbincang mengenai apa saja terbukti selalu berhasil membuat pengendara stay in focus dan tak mengantuk. Sebaliknya, jika seluruh penumpang tidur dan hanya pengendara saja yang nyetir seorang diri, maka situasi akan sangat rawan. Pengendara akan ikut ngantuk juga! Ini yang bikin banyak tragedi terjadi di jalan tol. Jadi, temani selalu sang ‘supir’, yaaa..

4. Sebisa mungkin jangan nyetir sendirian

pexels-uriel-mont-6271672
Kalau bisa gantian, nyetirlah bergantian!

Menyambung poin di atas, jika akan bepergian jarak jauh, usahakan jangan nyetir sendirian. Namun jika memang tak ada teman atau harus nyetir sendiri, maka seringlah beristirahat selama perjalanan. Nyetir sendirian punya risiko bosan yang begitu besar. Jika bosan, risiko kedua yang mengikutinya adalah ngantuk. Ini yang harus diwanti-wanti.

Tapi beda soal kalau kawanjo memang senang solo driving dan punya jiwa adventurous. Mungkin nyetir sendirian takkan jadi soal bahkan jadi salah satu hobi yang bikin nagih. Namun biar begitu, punya seseorang yang dipercaya bisa bawa mobil menggantikan kawanjo tentu lebih enak, kan? Kapan pun kawanjo ingin rehat jelas memungkinkan. Perjalanan pun tak serta-merta terhenti.

5. Bawa minuman hangat

pexels-nataliya-vaitkevich-723
Minuman yang bikin segalanya terasa hangat dan nyaman

Kelima, bawalah minuman hangat. Entah kopi, teh, wedang jahe, atau susu panas, minuman hangat akan selalu membuat kawanjo merasa terjaga sekaligus nyaman. Punya efek relaksasi yang leuar biasa, minuman hangat akan memanjakan sistem syaraf untuk merasa sangat rileks. Tak heran tubuh kawanjo biasanya langsung terasa segar sesudah minum minuman hangat.

Membawanya dalam termos untuk diminum saat mulai ngantuk adalah ‘jalan ninja’ para driver. Daripada minum minuman berenergi yang membahayakan jantung, lebih baik minum bekal yang hangat-hangat. Nikmat, menyamankan, dan aman untuk dikonsumsi. Ngantuk pun sedikit banyak bisa teratasi!

6. Pasang musik favorit

pexels-arthouse-studio-4321008
Kawanjo tim dengar radio atau Spotify, nih?

Setelah itu, memasang musik favorit juga bisa menghindarkan diri dari ngantuk. Kalau kawanjo suka slow jazz meski kata orang bikin ngantuk, pasang saja! Selama efek untuk kawanjo malah bikin enjoy dan tenang, sok atuh pilih slow jazz untuk menemani perjalanan. Namun jika butuh musik keras, maka musik-musik hardcore, metal, dan sejenisnya sangat bisa jadi pilihan. Senyamannya kawanjo saja, yang penting bisa bikin melek sampai destinasi yang dituju! Hehe!

Baca juga: Upacara Adat Terpopuler di Indonesia

7. Bawa alarm anti ngantuk

bec765ff3203dba75b9dd389f106db
Lucu dan penting! Terutama untuk kawanjo yang gampang ketiduran.

Nah, ada lagi, nih, teknologi masa kini yang bisa bikin kawanjo gak bakal ketiduran saat nyetir di jalan. Yes, anti sleep driving alarm! Ahaha, unik, ya! Ukurannya kecil dan bentuknya mirip ear-piece atau hearing-aid. Diletakkan di belakang kuping, jadi saat kawanjo mulai ngantuk, tertidur tanpa sadar, dan kepala tertunduk, maka alarm akan berbunyi sampai kawanjo bangun. Canggih!

8. Berhenti setiap 2 jam jika perlu

pexels-avinash-patel-825890
Take a rest if you really need to

Terakhir, jika kawanjo nyetir jarak jauh lewat jalur non-tol, maka berhentilah tiap dua jam jika kawanjo tak kuat menahan ngantuk atau lelah selama nyetir. Melipirlah di tempat makan, pom bensin, atau rest area untuk beristirahat. Setelah itu, lanjutkan perjalanan jika dirasa kuat atau bermalamlah di motel terdekat.

Ingat, jangan dipaksa! Sebab nyetir bukan tentang pertandingan adu cepat atau adu kuat bawa kendaraan, lho. Melainkan tentang sampai di tujuan dengan selamat. Jadi, jangan sampai kawanjo dirugikan oleh gengsi kawanjo sendiri yang menolak untuk istirahat saat tubuh sudah tak berdaya, yaa.. Just take a good rest and have a nice trip! Ngantuk pasti, tapi kawanjo harus tahu cara mengatasinya selama di perjalanan.

Cek paket wisata menariknya di sini.

0 comments on “8 Tips Cegah Ngantuk Saat Nyetir Jarak Jauh

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.