Pernah terpikir untuk pelesiran ke Jambi? Pernah tahu ada tujuan menarik apa saja di provinsi ini? Kalau kawanjo pikir Jambi membosankan, waahhh, berarti kawanjo salah besar! Bak air tenang yang menghanyutkan, Jambi punya banyak destinasi yang bakal bikin kawanjo ketagihan untuk berpelesir ke sana lagi! Memang tak banyak yang tahu, berikut 5 tempat yang layak kawanjo kunjungi.
1. Gunung Masurai
Lupakan sejenak Gunung Kerinci dan Danau Gunung Tujuh karena Jambi punya gunung Lain yang tak kalah asyik untuk didaki. Yup, Gunung Masurai namanya. Berada di Kabupaten Merangin, gunung dengan ketinggian 2.980 mdpl ini merupakan sisa gunung api kompleks yang sangat luas dan besar dengan setengah kaldera yang tersisa dibagian timur.
Ada dua danau vulkanik indah juga di Gunung Masurai ini, yaitu Danau Kumbang dan juga Danau Mabuk. Keduanya punya pesona sendiri yang akan bikin kawanjo terkesima dan ingin terus mengabadikannya dalam kamera. Sama-sama berbentuk hampir bulat dan dikelilingi oleh pepohonan lebat, bahkan kawanjo bisa buka tenda di dekatnya, lho.
Lalu, katanya nama gunung ini diambil dari sebuah mitos mengenai keberadaan emas yang mudah terurai di puncak gunung. Oleh karenanya, banyak yang mendaki gunung ini hanya untuk mengejar peruntungan. So, jika kawanjo ke sini, jangan heran jika akan menemukan banyak lubang yang diduga bekas pemburu harta karun di masa lalu di sepanjang perjalanan, ya.
2. Danau Kaco
Dinamakan Danau Kaco karena airnya memang jernih sebening kaca. Masih berada dalam kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat, danau ini berada di tengah rimbunnya pohon rindang yang menyejukkan mata. Saking indahnya, danau ini pun masuk dalam daftar UNESCO sebagai situs warisan yang wajib dilestarikan, lho. Punya luas 90m2, destinasi ini jelas layak dikunjungi.
Untuk sampai ke sini, kawanjo harus sedikit menanjak sampai pada ketinggian 1.229 mdpl. Jika datang di pagi hari, ada kabut tipis yang mengambang di atasnya. Magis sekali! Jika datang siang, ia sejuk dan menyenangkan untuk dipakai berenang. Nah, jika datang malam terutama saat bulan purnama, airnya akan memancarkan cahaya terang dari bulan yang benderang. Indah sekali!
Ini yang membuatnya unik dan jarang dimiliki oleh danau lainnya di Indonesia. Tak banyak yang benar-benar bisa mengeluarkan cahaya terang saat bulan purnama. Jadi, kalau kawanjo kemari pada saat momen tersebut, kawanjo tak perlu senter apalagi api unggun. Sebab area di sekitarnya benar-benar jadi seperti sore! Terang namun tak seterang siang, namun tak gulita seperti malam.
Jika dilihat dari kejauhan, cahaya yang dipancarkan oleh Danau Kaco ini akan terlihat seperti lampu yang diarahkan ke langit. Hal ini dikarenakan warna Cyan yang jernih dapat memantulkan kembali sinar yang datang dari atas permukaan air. Fenomena alam ini jugalah yang membuat Danau Kaco sampai sekarang belum bisa terukur kedalamannya secara pasti. Sejauh ini, hanya 20m saja yang bisa terpantau oleh warga lokal. Selebihnya masih belum bisa dihitung.
Baca juga: Pulau Ugar, Mutiara di Ujung Indonesia Timur Papua
3. Candi Muaro Jambi
Jika kawanjo pernah dengar tentang sebuah candi yang ada di Jambi, maka candi itu adalah Candi Muaro Jambi. berada dalam sebuah komplek candi yang terdiri dari beberapa bangunan candi, situs ini ditemukan pertama kali oleh seorang letanan Inggris bernama S. C. Crooke pada tahun 1824, yang sedang melakukan pemetaan daerah aliran sungai untuk kepentingan militer.
Selang 150 tahun kemudian pada tahun 1975, barulah pemerintah Indonesia memanggil para arkeolog senior yang dipercaya mampu melakukan pemugaran sekaligus memelajari lebih dalam mengenai sejarah Candi Muaro Jambi. Dilihat dari segi budaya masa lalu, agama, dan lingkungan sosial yang mengerucut pada sistem perdagangan di masa lampau, situs ini pun mulai dibenahi.
Ditemukanlah kemudian aksara Jawa Kuno pada beberapa lempeng yang mengisyaratkann bahwa situs ini sudah ada sejak abad ke-7 hingga 12 Masehi. Bercorak Buddhisme, ada 9 candi besar yang berhasil diidentifikasi dalam komplek ini yaitu Candi Kotomahligai, Kedaton, Gedong Satu, Gedong Dua, Gumpung, Tinggi, Telago Rajo, Kembar Batu, dan Candi Astano.
Oleh karenanya tak cuma pakar arkeologi yang terlibat dalam pemugaran ini melainkan pakar epigrafi, antropologi, hingga sejarawan, semua tergabung dalam studi lapangan ini. Secara keseluruhan, situs ini punya luas 12 km persegi dengan panjang lebih dari 7 km serta luas komplek sebesar 260 hektar yang membentang searah dengan jalur sungai.
Nah, jika kawanjo punya keterarikan untuk lihat situs-situs masa lalu, maka kawanjo harus ke sini karena komplek candi ini termasul salah satu yang paling menarik di Indonesia. Karena meskipun ia merupakan candi Buddhisme, ada pengaruh Hindu juga yang tampak dari hiasan candi dan corak lainnya. Jadi, sungguh menarik jika kawanjo senang akan tipe pelesiran sejarah seperti ini.
Tak cuma lihat candi, tapi kawanjo juga akan lihat parit atau kanal kuno buatan manusia di masa lalu. Lalu ada juga kolam penampungan air yang masih kokoh sejah ribuan yahun yang lalu. Bahkan, masih banyak candi kecil yang tertanam dalam gundukan tanah di mana di dalamnya terdapat struktur bata kuno. Menarik sekali, kan?!
Lalu, di sini kawanjo juga akan melihat sejumlah arca, lumpang/lesung batu, gong perunggu dengan tulisan Tionghoa asli, mantra Buddhis yang ditulis pada kertas emas, keramik asing, tembikar, belanga besar dari perunggu, mata uang China, manik-manik, bata-bata bertulis, bergambar dan bertanda, fragmen pecahan arca batu, batu mulia serta fragmen besi dan perunggu. Seru!
Asyiknya lagi, komplek ini dikelilingi oleh pohon durian! Jadi kalau sedang musimnya, akan banyak durian berjatuhan yang mungkin bisa kawanjo icip. Izin saja dengan penjaga yang ada di sekitar komplek. Pasti boleh. FYI, durian Jambi itu enak dan legit sekali, lho. Bahkan, durian Jambi banyak diambil untuk dijual di Palembang dengan label ‘Durian Palembang’. Huhuhu, curang, ya!
4. Bukit Khayangan
Next, buat kawanjo yang ingin cari tempat wisata berpemandangan indah namun juga menyediakan banyak fasilitas seperti spot Instagramable warna-warni khas, maka kawanjo bisa main-main ke Bukit Khayangan. Ada pada ketinggian 2.000 mdpl, lokasi bukit ini berbatasan langsung dengan Taman Nasional Kerinci Seblat sehingga udaranya pun cukup sejuk dan segar.
Dari atas sini, kawanjo akan lihat bentang alam hijau yang menghadap langsung ke perbukitan dan jalan aspal yang berkelok-kelok. Indah sekali terutama saat sore menjelang senja hari. Sambil berburu foto yang keren, kawanjo juga dapat menikmati alam asli Jambi yang menakjubkan. Ditemani dengan partner jalan-jalan yang oke, pasti semua jadi makin tak terlupakan.
Pernah mendapat gelar sebagai Dataran Tinggi Terpopuler yang ada di Indonesia pada tahun 2017 dari Anugerah Pesona Indonesia (API), Bukit Khayangan dianggap layak mendapatkannya karena penilaian dari berbagai aspeknya terhitung sempurna terutama dari segi fasilitas yang disediakan secara layak. Oleh karenanya, destinasi ini cukup jadi primadona untuk warga setempat.
Bahkan, tempat ini juga kerap disebut-sebut sebagai surga terindah di Jambi. Sebab tak hanya bentang alam hijau yang bisa kawanjo lihat, tapi gumpalan awan yang ada di hadapan jadi pemandangan yang benar-benar menakjubkan. Belum lagi kawanjo juga akan merasakan suasana has pedesaan yang kental karena berada di dekat perkampungan dan perkebunan. Jadi makin bikin betah!
5. Air Terjun Pancuran Rayo
Terakhir, ada Air Terjun Pancuran Rayo yang merupakan air terjun tertinggi di Kabupaten Kerinci dan jadi salah satu yang tertinggi juga di Sumatera. Punya tinggi 150 meter, destinasi ini terhitung agak sulit dijangkau karena tersembunyi di dalam kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat. Oleh sebab itu, areanya masih sangat alami tanpa ada tambahan gimmick apa pun di sekitarnya.
Dikelilingi oleh pepohonan lebat yang rindang, setidaknya kawanjo harus menempuh jarak 23 kilometer dari pusat Kota Sungai Penuh terlebih dahulu. Setelah itu, arahkan lagi tujuan ke Dusun Baru Pulau Tengah untuk memarkirkan kendaraan dan berjalan kaki sejauh 4 kilometer lagi ke lokasi Air Terjun Pancuran Rayo yang dulunya bernama Air Terjun Pancuran Gading ini.
Memang tak mudah dan memakan waktu kurang lebih dua jam untuk benar-benar sampai ke sana. Harus naik turun bukit dulu, melewati jalan tanah, dan menyeberangi beberapa sungai. Namun untuk kawanjo yang suka kegiatan alam bebas, aktivitas ini cocok banget untuk trekking di tempat yang tak biasa. Sesampainya di sana, tentu kawanjo bisa segera melepas lelah dengan berenang di kolam alami yang ada di bawahnya atau berfoto ria. Selamat bertualang!
Nah, kalau kawanjo ingin liburan tapi masih bingung mau ke mana dan perlu inspirasi yang bisa kasih trip komplet anti repot, langsung intip di sini, yaa! Kawanjo tinggal klik terus berangkat, deeh!
Baca juga: Benarkah Industri Pariwisata Menuju Pulih di Kuartal Dua Tahun 2021 Ini?
0 comments on “Ada Apa di Jambi? Berikut 5 Destinasi Wisata yang Bisa Kamu Kunjungi Saat Ke Sana”