Deretan Tradisi Unik di Indonesia Saat Rayakan Idul Fitri

Lagi-lagi momen Idul Fitri tahun ini kita bergelut dengan pandemi. Larangan mudik dan balutan protokol lengkap saat berpergian masih menjadi keharusan. Tak mengapa, kita tetap harus bersyukur ya Kawanjo di Idul Fitri kali ini. Semoga langkah kita bersama pada Idul Fitri kali ini dapat memutus penyebaran virus COVID-19 dan mampu mengembalikan keadaan seperti sedia kala.

Nah, mungkin info ini penting buat kalian ketahui, jika nanti terbebas dari pandemi. Coba sensasi perayaan Idul Fitri berbeda sambil berlibur? Cukup menarik. Sebagaimana dikutip dari laman Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi berikut ini adalah deretan tradisi unik yang ada di Indonesia dalam merayakan Lebaran Idul Fitri. Buat kamu yang juga punya cerita lain, tulis di kolom komentar ya.

1. Tradisi Bedulang di Bangka Saat Idul Fitri

Wah ini seru Kawanjo. Sesekali coba liburan ke Kepulauan Bangka Belitung saat Bulan Ramadan. Mereka punya tradisi unik untuk merayakan momen kebersamaan saat Lebaran Idul Fitri bernama Bedulang. Tradisi unik saat Idul Fitri tersebut dilakukan setelah bersilaturahmi, bermaaf-maafan, lalu makan begara, yang artinya makan bersama.

Uniknya, penyajian begara ini menggunakan tudung saji. Karena itu mereka menyebutnya dengan nama bedulang. Untuk menyantap makanan, kalian tidak diperkenankan menggunakan sendok, wajib pakai tangan. Aturannya, tradisi makan bersama ini dimulai dari anggota keluarga yang paling tua dulu, lalu dilanjutkan dengan anggota keluarga yang lebih muda. Seru banget Idul Fitri kan!

2. Malaman di Lampung Saat Idul Fitri

Seperti judulnya, Malaman dilakukan pada malam takbir, yakni sehari menjelang perayaan Idul Fitri. Malam itu, anak-anak dan remaja laki-laki akan menyusun batok-batok kelapa di halaman rumah mereka hingga menjulang tinggi. Setidaknya sekitar 1 meter bahkan lebih. Menjelang Lebaran Idul Fitri, batok kepala dipastikan banyak yang tidak terpakai, sisa masak rendang.

Setelah disusun batok tersebut dibakar hingga api tampang menjulang dan anak-anak menjadi gembira. Banyak yang memanfaatkannya untuk bersenda gurau, ngobrol, atau menghangatkan diri dari dinginnya malam. Pokoknya Idul Fitri jadi tidak terlupakan.

3. Sungkem Tlomplak di Magelang Saat Idul Fitri

Ada tradisi unik saat merayakan Idul Fitri di Magelang bernama Sungkem Tlomplak. Biasanya tradisi Idul Fitri ini diikuti oleh masyarakat di lereng barat Gunung Merbabu sebagai bentuk rasa syukur atas ketersediaan air di mata air Tlompak di Desa Banyusidi, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Tradisi dimulai dengan berdoa, memasang sesaji yang dipimpin oleh juru kunci, setelah itu mereka pun mulai menggelar kesenian tradisional Campur Bawur di mata air tersebut. Jangan lupa bawa kamera untuk mendokumentasikan tradisi Idul Fitri ini ya. Dijamin seru!

Baca juga : Banjir Promo Tiket Garuda Indonesia, Yuk Berangkat Setelah Lebaran!

4. Festival Meriam Karbit di Pontianak Saat Idul Fitri

Konon, Festival Meriam Karbit adalah tradisi unik yang sudah dilakukan oleh warga Pontianak selama 200 tahun silam. Festival ini dimeriahkan oleh semacam meriam yang terbuat dari bambu besar dan diletakkan di pinggir Sungai Kapuas. Sebelum Idul Fitri tiba tepatnya jelang malam takbiran, para warga akan berkumpul di sekitaran tepi sungai untuk menyalakan meriam-meriam besar tersebut. Hal ini dilakukan sebagai tanda datangnya Hari Raya Idul Fitri.

5. Festival Tumbilotohe di Gorontalo Saat Idul Fitri

Satu tradisi unik lainnya ada di Gorontalo bernama Tumbilotohe. Tumbilotohe merupakan tradisi para warga Gorontalo yang sibuk menyalakan lampu berbahan minyak tanah menjelang malam takbir sebelum Idul Fitri tiba. Nantinya lampu-lampu minyak ini akan menerangi sepanjang jalan di Kota Gorontalo.

Tujuannya adalah untuk menerangi jalan agar warga desa bisa dengan mudah melalui jalan-jalan tersebut saat membagi-bagikan zakat. Biasanya, tradisi ini juga dimeriahkan dengan tabuhan bedug dan meriam dari bambu. Waduh, Indonesia memang kaya ya kawanjo, Idul Fitri semakin meriah karena punya tradisi berbeda-beda di setiap kota.

6. Ngejot di Bali Saat Idul Fitri

Kata siapa Bali sepi tradisi saat momen Lebaran Idul Fitri? Meskipun mayoritas masyarakat Bali beragama Hindu, bukan berarti umat Muslim yang ada di sana tidak memiliki tradisi. Mereka mengenal tradisi itu dengan nama Ngejot. Ngejot merupakan kegiatan membagi-bagikan makanan bagi semua warga tanpa membedakan agama orang tersebut.

Tradisi Ngejot juga sering dilakukan oleh umat Hindu di Bali saat mereka merayakan Hari Besar agama Hindu. Tradisi unik tersebut dilakukan umat muslim Bali setiap tahun dengan tujuan menciptakan hubungan harmonis antar umat beragama di Bali. Keren! Bisa dikatakan ngejot jadi tradisi yang bisa menjaga toleransi antar umat beragama di Bali.

7. Perang Topat di Lombok Saat Idul Fitri

Perang Topat jangan disalahartikan ya Kawanjo! Biar judulnya perang, tradisi ini tidak saling menyakiti satu sama lain kok. Tradisi unik ini bertujuan untuk mempererat hubungan antar umat beragama. Perang Topat yang juga berarti perang ketupat ini dilakukan oleh suku asli Lombok, Suku Sasak dan biasanya dilakukan saat hari ke-6 Lebaran Idul Fitri.

Tradisi tersebut dimulai dengan mengarak hasil bumi, kemudian dilanjutkan dengan saling lempar ketupat yang dipercaya bisa mengabulkan doa dan harapan di hari Idul Fitri. Well, cukup jadi referensi ya Kawanjo. Jadi jika pandemi usai, sesekali ajak keluarga ke beberapa tempat tadi. Selain sukses ajak keluargamu liburan berkesan, banyak pelajaran yang kita ambil saat momen Lebaran di berbagai daerah di Indonesia.

Lebih eksklusif lagi jika kalian ditemani local guide di daerah tersebut. Akan jauh lebih berkesan pastinya. Jika bingung cari guide, kalian bisa cek di sini ya. Selamat mencoba!

Baca Juga : Tunda Mudik, Berikut 5 Tip Menghibur Diri ke Destinasi Wisata Lokal