Disebut Jadi Film Termahal, Ini 4 Lokasi Syuting Film Buya Hamka

Setelah tertunda dua tahun dari rencana awal penayangannya, sebentar lagi film Buya Hamka akan bisa Kawanjo saksikan di bioskop-bioskop Tanah Air. Film ini akan tayang mulai tanggal 20 April 2023. Nah, kali ini Minjo akan spill informasi-informasi menarik dan lokasi syuting film Buya Hamka.

Film keren yang menceritakan perjalanan hidup seorang Haji Abdul Malik Karim (Hamka), atau yang lebih kita kenal dengan nama Buya Hamka dibuat oleh dua rumah produksi, yaitu Falcon Pictures dan Starvision Plus.

Dalam membuat film biopik kisah hidup seorang ulama dan sastrawan besar Indonesia ini, sang sutradara dan produser tidak main-main. Demi mewujudkan suasana Indonesia di tahun 1900-an awal, budget sangat besar pun rela digelontorkan. Sebenarnya tidak ada penyebutan rincian biaya secara pasti, namun salah satu produser film Buya Hamka ini mengatakan nominalnya mencapai Rp70 Miliar. Film ini digadang-gadang merupakan film termahal di Indonesia.

“Film yang luar biasa menurut kami yang terlibat dalam produksi berawal dari 2014, ketika Pak Din Syamsuddin jadi Ketua MUI, butuh sembilan tahun pengerjaan dan biaya produksi terbesar sepanjang sejarah,” papar Chand Parwez, yang merupakan produser film Buya Hamka. Penjelasan ini disampaikan dalam konferensi pers di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (23/3/2023).

Sosok yang dipercaya menduduki bangku sutradara, Fajar Bustomi, mengaku bahwa kesempatan yang didapatkannya untuk menggarap film ini merupakan berkah yang luar biasa bagi dirinya secara pribadi. “Menyutradarai film ini merupakan berkah luar biasa. Saya baca dari buku Buya Hamka itu indah banget kata-katanya, semakin beriman seseorang maka akan semakin mencintai mahkluk ciptaan Tuhan. Semoga film ini memberi ketenangan pada penontonnya,” ungkapnya.

Film ini dibintangi oleh sederet aktor dan aktris papan atas Indonesia, di antaranya adalah Vino G Bastian, Laudya Chintya Bella, Mawar De Jongh, Desy Ratnasari, Donny Damara, Reza Rahadian, Ayu Laksmi, Mathias Muchus, Anjasmara, Beby Tsabina, dan masih banyak artis-artis lainnya. Sosok Buya Hamka sendiri diperankan oleh Vino G Bastian.

Vino G. Bastian mengungkapkan bahwa film ini sebenarnya adalah sebuah surat cinta Buya Hamka terhadap agama, terhadap Islam, terhadap bangsanya, terhadap keluarganya, dan terhadap media pers jurnalis di mana dia berjuang lewat situ. Vino berharap agar film Buya Hamka ini bisa menjadi tontonan yang menghibur dan bisa ditonton kapan pun juga oleh masyarakat.

Fakta menarik dari film ini adalah bahwa film yang menampilkan biografi ulama besar Sumatera Barat ini, telah melalui proses yang sangat panjang dalam pembuatannya, film ini mulai digagas sejak tahun 2014 lho.

Baca juga: Ragam Wisata Payakumbuh Sumatera Barat, No 2 Tempat Para Pejuang Berkumpul

Dalam projek yang besar ini, ada beberapa bangunan yang memang sengaja dibuat untuk keperluan syuting film Buya Hamka yang lokasinya berada di Sumatera Barat. Di antaranya adalah set surau dan kincir air untuk berwudhu. Fajar Bustomi berujar bahwa lokasi syuting film Buya Hamka ini dipersiapkan selama 30 hari dan digunakan untuk masa syuting selama sekitar 7 hari. Lokasi ini berada di salah satu kawasan di Payakumbuh, Sumatra Barat. Tempat dengan background perbukitan yang indah ini sangat mendukung sudut pengambilan gambar sehingga hasilnya akan memanjakan mata.

Berikut adalah beberapa lokasi syuting film Buya Hamka lainnya:

1. Maninjau

Lokasi syuting film Buya Hamka yang pertama ini merupakan tanah kelahiran dari sang tokoh, yaitu Buya Hamka. Di daerah ini lah Hamka kecil tinggal bersama Anduangnya. Di tempat ini pula Hamka mendengarkan pantun-pantun yang merekam keindahan alam dari Minangkabau. Buya Hamka lahir pada tanggal 17 Februari 1908 di Tanah Sirah, Nagari Sungai Batang, Agam.

Baca juga: Desa Wisata Sungai Batang Nan Elok di Tepi Danau Maninjau

2. Nagari Taram, Payakumbuh

Dalam kehidupannya, Hamka pernah melakukan perjalanan panjang ke Payakumbuh. Perjalanan ini ia lakukan setelah Ayah dan Ibunya berpisah. Dalam perjalanan yang jauh ini, Hamka pernah membangun pertemanan dengan penyabung ayam dan joki pacuan kuda. Hal inilah yang menjadikan Payakumbuh dipilih sebagai salah satu lokasi syuting film Buya Hamka.

3. Ngarai Sianok, Bukittinggi

Diceritakan bahawa Hamka pernah diantar sang ayah pergi mengaji kepada ulama Syekh Ibrahim Musa di Parabek, saat usianya 14 tahun. Daerah tersebut terletak kurang lebih 5 kilometer dari pusat kota Bukittinggi. Hamka pertama kali belajar hidup Mandiri di sini, yaitu di Parabek. Maka tak salah jika kota wisata ini dipilih menjadi salah satu lokasi syuting film Buya Hamka.

Baca juga: Geopark Ngarai Sianok Sumatera untuk Generasi Mendatang 

4. Mesir

Selain Sumatera Barat, Indonesia, ternyata ada salah satu negara lain yang dijadikan lokasi syuting film Buya Hamka, yaitu Mesir. Negara ini merupakan negara yang pernah dikunjungi oleh Buya Hamka ketika beliau melakukan perjalanan ke luar negeri bersama Soekarno. Kunjungannya tersebut bertujuan untuk memenuhi undangan dari Forum Dunia Islam untuk memberikan ceramah di Universitas Al-Azhar, Mesir, pada bulan Februari 1958.

Nah, itu dia beberapa informasi menarik yang berhasil Minjo rangkum mengenai film Buya Hamka. Film ini akan dibagi menjadi 3 bagian dan berdurasi selama 7 jam. Wah, jadi makin penasaran, ya! Semoga film Buya Hamka nantinya akan menjadi film yang sukses dan segala harapan yang dititipkan lewat film ini menjadi kenyataan.