Pasar Terapung pantas disebut pusat perekonomian dan budaya di Banjarmasin. Sebab penduduk Kota Seribu Sungai ini banyak yang melakukan aktivitas ekonomi di pasar tradisional yang mengapung di atas air. Selain jual beli, aktivitas wisata juga terlihat, termasuk jelajah kuliner kue khas Banjarmasin di Pasar Terapung.
Makan di Atas Jukung
Mencoba kulineran di pasar terapung berarti wajib mencoba makan di atas jukung! Jukung adalah perahu yang digunakan di Pasar Terapung. Tak perlu takut tenggelam, nikmati saja sensasi menyantap makanan di atas aliran sungai yang menggoyang jukung.
Baca juga : Tempat Wisata Kuliner Banjarbaru Terhits 2022
Pasar Terapung di Banjarmasin hanya ada di waktu pagi. Jadi hal yang tepat adalah memilih sarapan untuk memulai hari. Para acil, sebutan pedagang perempuan, akan menawarkan berbagai macam jenis dagangan termasuk makanan. Ada buah-buahan hasil bumi sendiri, makanan berat, hingga kue- kue tradisional. Kawanjo tinggal pilih makanan apa yang akan disantap.
Jangan kaget bila acil menggunakan bahasa Banjar. Karena tidak semua pedagang bisa berbahasa Indonesia dengan lancar. Terutama paraninian atau nenek-nenek. Maka pedagang lain akan membantu menerjemahkan.
Jangan heran pula bila mereka mengatakan “saya jual” atau “jual” atau “dijual” atau “jualah”. Sebab pasar terapung masih kukuh menggunakan akad jual beli dalam agama Islam. Dimana para penjual dan pembeli secara jelas dan tulus melakukan transaksi yang saling menguntungkan. Maka, elok kiranya bila Kawanjo selaku pembeli menjawab, “saya beli” atau “beli” atau “belilah”.
Selama makan di atas perahu, pastikan tetap menjaga kebersihan sungai, ya!
Kue Khas Banjarmasin yang Dijual di Pasar Terapung
Seperti daerah lain, Banjarmasin juga memiliki produk kuliner yang lezat. Asli dari daerah setempat membuat wisatawan terpikat karena keunikan makanan yang tersaji.
Baca juga : Kuliner Unik dari Palangka Raya
Diantara masakan khas Banjarmasin Kalimantan Selatan ini, terdapat kue tradisional yang masih ada sampai sekarang. Orang Banjar menyebutnya dengan wadai. Yang khas dari wadai Banjar adalah kebanyakan terbuat dari santan dan rasanya manis.
Kue khas Banjarmasin Kalimantan Selatan
Yuk, simak apa saja yang termasuk wadai atau kue khas Banjarmasin Kalimantan Selatan yang bisa dibeli di pasar terapung adalah:
- Ipau
Wadai satu ini dulunya hanya ada saat Ramadhan dan lebaran. Namun sekarang banyak yang menjual di luar waktu suci umat Islam itu. Kue terkenal ini merupakan perpaduan antara rasa kuliner Arab dan Melayu.
Mirip dengan lasagna dari Italia, ipau memiliki lapisan – lapisan, dimana tiap lapisnya diberi daging sapi. Terdiri dari dua macam yaitu kering dan basah. Jenis yang basah adalah ipau kering yang diguyur kuah santan.
- Kelemben
Ada bolu khas Banjarmasin yang pas untuk sarapan sambil menyusuri sungai di pasar terapung. Sebut saja kelemben. Ukurannya sebesar telapak tangan orang dewasa dengan tekstur agak kering di luar. Rasanya manis dan gurih.
Baca juga : Kue Khas Makassar yang Tahan Lama untuk Buah Tangan
Para acil akan menawarkan klemben dengan harga Rp. 5000 untuk satu buah wadai klemben kering. Enak sekali disantap sambil menyeruput kopi atau teh hangat.
Aneka kue tradisional Banjarmasin
- Lempeng Hangit
Lempeng adalah sajian sedap yang resepnya turun temurun dari leluhur penduduk Banjarmasin. Bentuknya bundar pipih, mirip dengan makanan kekinian bernama pancake. Nama hangit diambil dari kata dalam bahasa Banjar yang berarti gosong.
Kue lempeng hangit biasa juga disebut leha memang memiliki bagian gosong pada permukaannya. Dulunya wadai ini berbahan pisang dan tepung. Namun supaya bisa mengikuti perkembangan selera jaman, banyak leha hasil inovasi kreatif. Misalnya leha dengan rasa mirip pizza.
- Gagampam
Berikutnya adalah kuliner khas Banjarmasin dari singkong. Gagampam namanya. Dalam pembuatannya, wadai ini menggunakan gumbili kayu, sebutan singkong dalam bahasa Banjar, yang dicampur dengan gula merah dan kelapa parut.
Baca juga : Kue khas Indonesia
Bahan gagampam kemudian dikukus dalam cetakan. Setelah matang wadai ini dimakan dengan guyuran air gula merah atau gula aren. Selain rasanya yang istimewa, gagampam juga termasuk makanan yang menjadi bagian dari ritual adat Banjar.
Kuliner udang galah Banjarmasin
- Sate udang galah goreng
Gorengan memang tak sepi penggemar. Jadi tak salah bila memasukkan kudapan ini dalam daftar makanan favorit masyarakat. Begitu pula di pasar terapung Banjarmasin. Khususnya di pasar Siring sungai Martapura, ada gorengan istimewa yang jarang ditemukan di tempat lain. Yaitu sate udang galah goreng.
Udangnya diambil dari sungai Martapura sendiri. Sehingga masih segar saat diolah. Kemudian beberapa buah udang yang sudah digoreng dengan tepung lalu ditusuk bertumpuk seperti sate. Rasa daging udangnya manis karena masih baru. Berpadu dengan gurihnya tepung, makanan satu ini sangatlah sedap disantap hanya dengan harga Rp. 35.000 per tusuk.
- Kue Talam Banjarmasin
Kue talam Banjarmasin ini merupakan wadai khas banjar dari tepung beras. Disebut juga wadai petah, kue ini terbuat dari tepung beras, santan, daun suji, daun pandan, garam, dan air kapur sirih. Setelah semua tercampur, bahan dituang ke loyang. Ketika sudah dingin, bisa dipotong – potong.
Bila ingin menyantap kue ini, jangan lupa menyertakan saus tahi lala atau santan kental. Cara membuat saus inipun mudah. Hanya dengan merebus santan dengan garam hingga berminyak. Rasanya gurih dan nikmat. Terakhir, setelah santan dibubuhkan ke atas kue petah, beri merica bubuk dan bawang merah goreng.
Baca juga : Pontianak city tour
Nyaman banar! Alias enak banget! Menyantap kue khas Banjarmasin memang terasa nikmat sekali. Apalagi sambil diayun perahu jukung dan dibelai angin sungai Martapura. Sungguh pengalaman yang tak terlupakan bagi siapapun yang melakukannya di pasar terapung Banjarmasin Kalimantan Selatan!
0 comments on “Kue Khas Banjarmasin yang Dijual di Pasar Terapung, Nyaman Banar!”