Pandemi berakhir, saatnya dunia pariwisata kembali bangkit. Seiring dengan kembali berjayanya sektor terkait, mulailah digelar lagi beberapa event daerah. Seperti festival atau parade kebudayaan yang diadakan di beberapa pelosok negeri. Diharapkan dengan ini kebudayaan daerah dan pariwisata di Indonesia bisa lebih terkenal, hingga imbasnya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Dalam artikel ini, akan dibahas salah satu festival budaya di Kotabaru Kalimantan Selatan. Ini juga bisa jadi referensi kapan waktu yang tepat untuk berwisata di Kalimantan Selatan.
Festival Budaya Kotabaru 2022
Festival budaya di Kalimantan Selatan yang pertama adalah Festival Budaya Saijaan (FBS), yang masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI. Festival ini digelar pada 1 – 5 Juni 2022 untuk memperingati HUT Kotabaru yang ke 72.
Kotabaru, salah satu kota di Provinsi Kalimantan Selatan adalah daerah yang dihuni oleh berbagai etnis di dalamnya. Ada suku Banjar, Dayak, Bugis dan Mandar. Keragaman suku penduduknya ini mempengaruhi kebudayaan Kotabaru.
Baca juga : Potensi wisata di Kotabaru
Dalam FBS, ditampilkan berbagai kreasi seni dan budaya masyarakat Kotabaru. Dikemas dengan apik dan kekinian, sehingga berhasil membius para penonton. Baik yang hadir langsung maupun yang menyimak melalui kanal Youtube acara. Dengan menikmati ragam budaya ini, rasa patriotisme akan semakin tebal. Pun potensi wisata daerah menjadi lebih terlihat.
Atraksi budaya Kotabaru Kalsel
Adapun budaya Kotabaru yang diangkat dalam acara FBS adalah:
- Kesenian Musik Alahai – Etnis Bajau Rampa
Musik alahai khas Bajau Rampa mengadopsi beberapa alat musik dari suku Bajau Rampa, Banjar, Arab dan alat musik modern. Seperti panting, gambus, suling, biola, ketipung, rebana, contra bass, dan gitar eletrik.
- Atraksi Tari Tombak Bajau
Sesuai sejarah, tari ini sebenarnya menggambarkan suasana hati ketidaknyamanan rakyat Tulang Bawang atas peristiwa perampokan dan pembantaian yang terjadi di daerah merekam.
Baca juga : Wisata ke Labuan Bajo
Dalam cerita sejarah, akhirnya rakyat pun bangkit dan melawan perompak. Gerakan koreografi dari tari ini adalah penggabungan gerak Chang Quan, salah satu aliran wushu dari berbagai aliran yang ada di Cina utara yang memiliki karakter gerak yang kuat, cepat, dan langkah yang lebar dengan banyak variasi loncatan serta putaran. Biasanya tari ini dibawakan oleh lima orang penari laki-laki.
- Atraksi budaya Titi Tali
Atraksi titi tali ini banyak ditemukan di Rampak, Kotabaru. Atraksi ini ada karena kebiasaan masyarakat Kotabaru, terutama di pesisir laut saat hendak mencari ikan. Para nelayan ini lalu meniti rotan yang terbentang di atas sungai atau laut, untuk sampai ke perahu mereka.
Sekarang, tali rotan diganti dengan tali nilon. Sebab susah mendapatkan tali rotan sepanjang 20an meter. Berbekal keseimbangan dan konsentrasi, setiap pelaku harus menyeberang melalui tali di atas permukaan air.
- Prosesi Adat Pengantin Bajau Samah
Prosesi pengantin Bajau Samah banyak dipengaruhi oleh budaya turun temurun dan agama Islam. Bahkan untuk urusan baju pengantin, sangat memperhatikan aturan berpakaian dalam agama Islam. Yang menjunjung tinggi nilai menutup aurot dan sopan santun.
Kemudian, dalam prosesi adat istiadat pernikahan bajau samah memiliki tujuh prosesi. Sebagaimana adat istiadat pernikahan suku bajau darat. Yaitu tilau tilau idaan/mendo, seruan, norong/malad, mandi badak, nikah, ngendo’, dan ngedede.
- Tari Dayak Meratus
Dayak Meratus merupakan salah satu suku asli di Provinsi Kalimantan Selatan. Suku ini kaya dengan seni tari. Beberapa diantaranya adalah Tari Bakanjar atau Batandik, Tari Menunggal, Tari Babangsi hingga Tari Capung dan masih banyak lagi. Sayangnya budaya lokal ini mulai kehilangan penerus. Sehingga beberapa tarian justru punah.
Untuk itu, muncullah komunitas pelestari budaya tari yang berupaya mempertahankan keberadaan kesenian ini. Salah satu upaya mereka adalah dengan tampil di festival budaya saijaan.
Baca juga : Informasi Wisata di Kalimantan
Tarian Dayak Meratus menyajikan gerakan lincah dan gagah. Ini menyimbolkan bahwa para pemuda Dayak selalu gagah, berani, dan saling bersatu padu dalam menjaga kelestarian hutan pegunungan Meratus.
- Lagu Paris Barantai
Dalam unggahan di instagram pribadinya, menteri pariwisata dan ekonomi kreatif Sandiaga Uno menayangkan momen sesaat hendak take off, berangkat untuk menghadiri festival Saijaan. Beliau menyenandungkan lagu Paris Barantai. ‘Kotabaru gunungnya Bamega’
Ya, ini adalah kalimat pertama lirik lagu daerah Kotabaru. Lagu ini diciptakan oleh alm. H. Anang Ardiansyah dengan bahasa Banjar.
Lirik Lagu Paris Berantai menceritakan tentang keindahan kampung halaman, Kotabaru. Juga terhadap orang terkasih dengan harapan bisa bersatu selamanya.
Itulah tadi budaya Kotabaru yang menarik. Keberadaannya sudah sejak dahulu kala. Sekarang tinggal tugas generasi muda yang menghormati dan melestarikan. Sebab dalam sebuah kreasi budaya mengandung nilai-nilai mulia yang bisa diterapkan dalam kehidupan, kapanpun itu.
0 comments on “Luhurnya Festival Budaya Kotabaru Kalimantan Selatan”