Desa Kubu Gadang
PigiNews

Pariwisata Berbasis Masyarakat di Desa Wisata Kubu Gadang

Konsep pariwisata berbasis masyarakat? baca di bawah ini ya Kawanjo!

United Nation World Tourism Organizations (UNWTO) mengakui bahwa sektor pariwisata adalah sektor unggulan dan merupakan salah satu kunci penting dalam pembangunan wilayah di suatu negara maupun peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat. Tak heran jika banyak masyarakat desa di Indonesia yang ingin menjadikan desa mereka menjadi sebuah desa wisata.

Baca Juga : Pensiun Jadi Menparekraf, Sandiaga Uno Mau Jadi Pemandu Wisata?

Namun perlu diingat bahwa aktivitas pariwisata di desa erat kaitannya dengan konsep pariwisata berbasis masyarakat. Pendekatan sustainable tourism mengedepankan prinsip – prinsip sosial di mana masyarakat di sekitar destinasi wisata dapat terlibat dan ikut serta dalam menghidupkan potensi lokal yang ada. Tanpa partisipasi langsung dari masyarakat, mustahil pariwisata dapat berjalan secara berkelanjutan. Konsep inilah yang dikenal dengan pariwisata berbasis masyarakat.

Kubu Gadang
Suasana desa Kubu Gadang, Sumatera Barat

Desa Wisata Kubu Gadang berdiri sejak tahun 2015. Saat itu, Yuliza Zen sebagai penggerak pariwisata merasa tergerak untuk menjadikan Kubu Gadang sebagai desa wisata. Kemudian beliau mengajak masyarakat desa untuk membangun sebuah desa wisata. Dimulai dari menyiapkan rumah – rumah untuk dijadikan homestay, pembuatan paket wisata, dan atraksi wisata berupa aktivitas dan budaya setempat.

Kubu Gadang
atraksi Silek Lanyah oleh penduduk desa

Konsep pariwisata berbasis masyarakat dapat dibuktikan dengan adanya fasilitas homestay. Beberapa homestay di Desa Wisata Kubu Gadang sudah tersertifikasi CHSE dari Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Dengan adanya homestay, pemilik homestay mendapat pendapatan tambahan jika ada tamu yang menginap.

Bukti lain berjalannya konsep pariwisata berbasis masyarakat adalah pelaku atraksi wisata. Contoh atraksi Silek Lanyah yang menjadi andalan bagi Desa Wisata Kubu Gadang. Atraksi yang membutuhkan pemain musik dan pesilat. Para pemuda dilatih dan dipersiapkan untuk tampil ketika ada wisatawan berkunjung.

Biasanya pemuda – pemuda yang terlibat dalam penampilan atraksi Silek Lanyah akan mendapat upah tambahan. Bukti – bukti lain dari pariwisata berbasis masyarakat juga terdapat dalam penampilan Randai, tari penyambutan, penjual Nasi Baka, dan masyarakat yang menyiapkan Makan Bajambak.

kubu gadang
Potret beberapa warga desa Kubu Gadang

Konsep pariwisata berbasis masyarakat membawa keuntungan bagi masyarakat Desa Wisata Kubu Gadang.  Keuntungan yang dapat dirasakan adalah dampak positif di bidang ekonomi dan sosial. Pendapatan tambahan, masukkan ide dan saran akan semakin membuat masyarakat desa semangat dalam membangun pariwisata di Desa Wisata Kubu Gadang.

Baca Juga : Destinasi Wisata Menarik di Sumatera Barat yang Bisa Kawanjo Kunjungi

0 comments on “Pariwisata Berbasis Masyarakat di Desa Wisata Kubu Gadang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.