Tri Mandala penglipuran
PigiNews

Tri Mandala, Konsep Unik Layout Desa Penglipuran!

Desa Wisata Penglipuran merupakan permukiman tradisional di Bali yang memiliki pola ruang menarik dilihat dari tatanan pola ruang yang khas dari aktivitas budaya masyarakatnya.

Pada umumnya penduduk Bali asli merupakan warga desa tradisonal yang masyarakatnya tidak menganut sistem kasta seperti pada umumnya masyarakat di Bali. Desa Penglipuran terbagi atas tiga bagian besar, yaitu area permukiman/ hunian penduduk yang terletak di tengah-tengah, area pertanian berupa tegalan (kebun dan ladang), dan area hutan bambu maupun hutan alami. 

Desa Adat Penglipuran merupakan permukiman tradisional di Bali yang memiliki pola ruang menarik dilihat dari tatanan pola ruang yang khas dari aktivitas budaya masyarakatnya. Desa Penglipuran terletak pada jarak 45 km dari Denpasar dan 5 km dari Ibu Kota Kabupaten Bangli. Desa Penglipuran sebagai sebuah permukiman memiliki pola ruang yang terbagi menjadi 3 (tiga) pembagian tata ruang berdasarkan konsep Tri Mandala yang terdiri dari:

Baca juga: Wajib Tahu! Hal Apa Saja yang Menjadi Larangan di Desa Penglipuran Bali

1. Utama Mandala (Pura)

1 14

2. Madya Mandala (Rumah Tinggal)

2 17

3. Nista Mandala (Makam)

3 14

Rumah Tradisional Penglipuran Bali merupakan suatu tatanan/ bentuk hasil budaya pola pikir budaya nenek moyang masyarakat Desa Penglipuran yang menata suatu kawasan dengan baik, menjunjung tinggi adat leluhur serta mengupayakan menjaga tatanan tersebut dengan rapi, teratur, dan tetap memiliki konsep berkesinambungan dengan alam serta lingkungan sekitar. Secara umum Desa Adat Penglipuran memiliki konsep Tri Hita Karana yang diimplementasikan wujudnya menjadi:

1) Parahyangan, merupakan unit lokasi kawasan suci dan tempat suci (pura) tertentu besar maupun kecil sebagai pengejawantahan unsur ke-Tuhanan-nya.

2) Pawongan, berarti masyarakat penghuni kawasan beserta keorganisasian tradisional yang ada sebagai perwujudan unsur manusianya (penghuninya).

3) Palemahan, bermakna wilayah dalam batas-batas definitif beserta unsur perumahan, pekarangan, lingkungan sebagai wujud proyeksi unsur alamnya.

Perwujudan pola dan struktur ruang tradisional Bali dilatar belakangi oleh alam pikiran keagamaan khususnya agama Hindu yaitu:

  • Tattwa (filosofi)
  • Tata susila (etika)
  • Upacara (ritual)

Dengan adanya tatanan konsep, orientasi ruang dalam yaitu aspek tata susila (etika), memisahkan ruang-ruang yang bersifat suci/ sakral dengan fungsi kegiatan non suci, maka pola tata ruang permukiman Desa Adat Penglipuran terdiri dari dua utama, yaitu: Konsep arah orientasi, arah mata angin dan konsep sumbu religi.

Baca Juga: Nggak Cuma Pantai, Bali Punya 5 Desa Wisata yang Wajib Dikunjungi

Nilai ruang utama pada sumbu bumi berada pada daerah utara (gunung) dan nilai ruang nista pada daerah selatan (laut), sedangkan nilai ruang utama pada sumbu religi berada pada daerah timur (matahari terbit) dan nilai ruang nista berada pada daerah barat (matahari terbenam). Akibat dari penerapan konsep sumbu bumi dan sumbu matahari pada tatanan permukiman desa adatnya, maka morfologi Desa Adat Penglipuran berbentuk linear dengan jalan.

Jadi gimana Kawanjo? Makin penasaran buat ngetrip ke Desa wisata Penglipuran? Untuk paket trip ke Desa Wisata Penglipuran Bali, kamu bisa dapatkan di sini.

Kamu juga bisa telusuri paket-paket wisata ke seluruh pelosok Indonesia, pesan di sini.

Baca juga: Nggak Cuma Pantai, Bali Punya 5 Desa Wisata yang Wajib Dikunjungi

0 comments on “Tri Mandala, Konsep Unik Layout Desa Penglipuran!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.