back to bali
PigiNews

Turis Asing ke Bali Harus Warm Up Vacation?

Jika penerbangan Singapura - Indonesia menggunakan skema travel bubble, kini penerbangan internasional ke Bali memilih strategi warm up vacation

Pandemi COVID-19 belum berakhir. Banyak cara yang dilakukan Kemenparekraf untuk tetap membangkitkan gairah dunia pariwisata di Indonesia. Mulai dari menggunakan skema travel bubble pada penerbangan Singapura – Indonesia. Kini penerbangan bagi turis asing ke Bali juga wajib warm up vacation. Melansir kompas.com, wisatawan mancanegara atau turis asing yang mau liburan ke Bali harus lewat skema warm up vacation.

Baca Juga : Desa Baru Bali Siap Menyambut Wisatawan

Skema ini dilakukan untuk meminimalisir risiko penyebaran COVID-19, baik bagi turis asing maupun masyarakat lokal Bali. Warm up vacation adalah sebuah ‘jembatan’ yang wajib dilalui oleh turis yang akan berwisata ke Bali. Menurut Deputi Kebijakan Strategis Kemenparekraf, Raden Kurieni Ukar atau Nieke kepada kompas. Uji coba warm up vacation ini diterapkan di Bali saja. Tentu nanti akan ada evaluasi terhadap skema warm up vacation. 

Lantas bagaimana skema warm up vacation? Turis akan melakukan PCR begitu tiba di bandara. Setelah melewati imigrasi dan bea cuka, mereka akan diantar ke kamar hotel sambil menunggu hasil PCR keluar. Jika negatif, maka diperbolehkan keluar kamar dan melakukan aktivitas. Tetapi, masih dalam wilayah hotel saja. Jika masa warm up vacation sudah selesai, barulah turis asing ini diperbolehkan liburan di Bali

Waktu yang dibutuhkan untuk skema warm up vacation ini tujuh hari bagi warga negara Indonesia PPLN yang sudah divaksinasi COVID-19 dosis pertama atau lima hari bagi warga negara asing PPLN yang sudah vaksinasi lengkap. 

Baca Juga : Selamat Tinggal Ritual Seks Bebas Gunung Kemukus!

0 comments on “Turis Asing ke Bali Harus Warm Up Vacation?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.