Danau terbesar di provinsi Gorontalo adalah Limboto. Di sini terdapat beragam potensi hayati yang bisa dijadikan tujuan untuk eksplorasi keindahan alam serta budaya. Sampai – sampai ada acara khusus yang diadakan di danau Limboto. Yaitu Festival Pesona Danau Limboto. Ya, wisata danau Limboto harus dipertahankan. Agar terus lestari, bisa dinikmati hingga kelak beberapa generasi mendatang.
Wisata Danau Limboto adalah wisata danau yang terletak di kecamatan Limboto, Gorontalo, provinsi Gorontalo, Indonesia. Para pengunjung bisa melakukan berbagai kegiatan. Seperti memancing, berperahu, atau berenang. Yang asyik adalah di tepian danau terdapat banyak warung untuk menikmati olahan ikan bakar segar.
Sayangnya, ada derita dibalik keindahannya. Hal ini menjadi tugas bersama agar danau Limboto tetap lestari. Sehingga masyarakat tetap bisa menikmati pesona juga kekayaan alam di dalamnya.
Cerita Danau Limboto
Ada satu kisah yang berkembang di masyarakat Gorontalo. Tentang asal – usul terjadinya danau Limboto. Konon, daerah Limboto adalah samudera yang luas. Di tengahnya terdapat dua buah gunung yang menjulang, yaitu gunung Boliohuto dan gunung Tilongkabila. Kedua gunung tersebut menjadi petunjuk bila hendak memasuki Gorontalo melalui jalur laut. Gunung Boliohuto menunjukkan arah barat, dan gunung Tilongkabila menunjukkan arah timur.
Baca Juga : Sukses Benerin Feeling di 3 Wisata Danau di Batanghari Jambi
Tiba – tiba air laut menjadi surut sehingga kawasan itu menjadi daratan tepatnya hamparan hutan yang sangat luas. Di tengahnya muncul beberapa mata air. Salah satunya diberi nama Mata Air Tupalo yang mengalir dan membentuk genangan air tawar di sekelilingnya. Tempat ini sering digunakan tujuh bidadari bersaudara dari kahyangan untuk mandi dan bermain air.
Kemudian ada seorang pemuda yang mengetahui keberadaan para bidadari cantik itu. Dia usil menyembunyikan salah satu sayap sehingga ada satu bidadari yang tak bisa kembali ke kahyangan. Akhirnya, pemuda itu berhasil menikahi salah satu bidadari dan tinggal di dekat mata air Tupalo.
Mereka hidup bahagia hingga suatu ketika ada empat pelancong yang melintasi mata air Tulapo. Sayangnya keempat orang tersebut memiliki hati yang buruk karena berniat mencuri salah satu benda berharga milik bidadari. Singkat cerita, mereka berempat harus adu kekuatan dengan pasangan bidadari dan pemuda tadi. Ternyata para pelancong juga tidak percaya bahwa pasangan tersebutlah pemilik mata air. Pemimpin pelancong pun mengucap mantra yang tiada guna. Dia dengan sombong merapal mantra akan mengeluarkan air mata yang deras Ternyata hasilnya nihil.
Giliran sang bidadari, dia berujar bahwa Sang Kuasa hanya akan mengabulkan permintaan orang berhati baik, tidak seperti para pelancong. Doa yang dipanjatkan pun terkabul. Ajaib, mata air Tulapo mengeluarkan air dengan deras. Semakin banyak dan meluas. Para pelancong pun mengakui kehebatan sang bidadari. Sehingga air pun berhenti keluar dan jadilah danau di sekitar mata air.
Baca Juga : Desa Wisata Sungai Batang Nan Elok di Tepi Danau Maninjau
Saat meninggalkan danau, pasangan baik hati tersebut mengajak para pelancong untuk ke rumah mereka. Namun tiba – tiba sang bidadari melihat 5 buah jeruk yang mengambang di atas air. Dia lantas mencari pohon buah jeruk tersebut dan meyakinkan dirinya bahwa pohon dan buah jeruk tersebut berasal dari kahyangan.
Hingga kemudian, pasangan tersebut menyebut danau yang ada dengan nama bulalo lo limu o tutu, berarti jeruk yang berasal dari Kahyangan. Lama-kelamaan, masyarakat setempat menyebutnya dengan danau Bulalo lo Limutu atau lebih dikenal sebagai danau Limboto
Pesona Wisata Danau Limboto
Sebagai bagian dari keindahan alam Gorontalo, danau Limboto memang harus dikunjungi. Berwisata ke sini memberikan sensasi tersendiri, sebab danau Limboto sendiri mempunyai ciri khas alias keunikan yang patut dibuktikan. Menjadi pesona yang menarik hati banyak orang untuk mengunjunginya. Apa saja itu? Simak, ya!
Baca Juga : Ngetrip Romantis Menuju 5 Danau Berbentuk Hati
- Terhubung dengan laut
Secara administratif, danau Limboto terletak di 2 daerah. Luasnya 3.334,11 hektar terbagi 70% di kabupaten Gorontalo dan 30% di kota Gorontalo. Menariknya, danau ini langsung terhubung ke laut.
- Muara Sungai dan Sumber Panas Bumi
Danau Limboto menjadi muara dari 5 sungai besar di sekitarnya. Serta 23 anak sungai yang mengalir. Danau ini terletak di area geothermal atau sumber panas bumi.
Gorontalo memang kaya akan panas bumi yang masih terpendam. Ada beberapa titik yang bisa dieksplorasi, salah satunya adalah titik Pentadio. Letaknya di pinggir danau Limboto. Dimana kemudian dikelola menjadi Pentadio Resort. Berupa komplek mata air panas dan kolam air panas.
- Sumber ikan dan tempat singgah burung migran
Pada bulan Agustus – Oktober, biasanya ribuan burung migran akan singgah di danau Limboto, sebelum meneruskan penerbangan ke benua lain. Burung – burung ini singgah untuk mencari makan. Sebab danau Limboto memang tempat tinggal banyak ikan.
Baca Juga : 6 Makanan Khas Bulungan, Ada Sate Ikan Pari & Abon Kepiting!
Danau Limboto memang menjadi tempat hidup ikan air tawar. Seperti nila, tawes, mujair, gabus, dan ikan endemik yang hanya ada di sini. Sayangnya, karena pendangkalan danau, beberapa ikan endemik sulit ditemukan. Seperti ikan manggabai atau Glossogobius giuris dan ikan payangka atau Ophiocara porocephala.
- Festival Pesona Wisata Danau Limboto
Hilangnya satwa endemik danau Limboto adalah salah satu akibat dari derita yang dialami danau Limboto. Sebab fakta menyebutkan bahwa pendangkalan yang terjadi menyebabkan banyak derita bagi masyarakat sekitar. Adalah beberapa kali terjadi banjir, berkurangnya sumber pangan rakyat sekaligus para burung migran, menurunnya kualitas sumber air minum, serta kelestarian yang mengancam daya tarik danau Limboto ini.
Guna melibatkan semakin banyak orang untuk peduli disamping mempromosikan, pemerintah mengadakan Festival Pesona Danau Limboto. Acara ini menampilkan beragam budaya dan menggali berbagai potensi Limboto. Banyak kegiatan seru yang diadakan dalam kurun waktu 19-23 November 2022 di area danau Limboto. Seperti lomba perahu dayung, kuliner khas ikan danau Limboto, lomba layang – layang atau Alanggaya Bulia, Senam Pelajar Masal, Parade Karnaval Budaya multi etnis, geopark Meeting, serta Fun Run.
Tak ketinggalan yang utama adalah Workshop Anak Peduli Danau Limboto. Dimana tujuan acara adalah melibatkan generasi muda untuk turut menyelamatkan danau kebanggaan bersama. Pelatihan ini diikuti oleh siswa – siswi SMP dan SMA atau sederajat serta anak – anak pesisir danau Limboto. Sedangkan yang menjadi pembicara adalah guru besar UNG Prof. Fory Armin Naway dan kepala dinas pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak Kabupaten Gorontalo Femywati Umar.
Agar tetap terselamatkan, tak hanya supaya semakin terkenal. Itulah hal yang harus dilakukan oleh banyak orang di sekitar. Karena pesona danau Limboto menjadi anugerah terindah. Mulai dari keindahan alam hingga sumber makanan dan minuman untuk keberlangsungan hidup manusia di sekelilingnya. Wisata danau Limboto selain memberi sensasi berlibur juga akan menasehati kita dengan bijak. Bahwa alam tidak hanya bisa dinikmati sekarang. Melainkan juga untuk bertahun – tahun ke depan.
0 comments on “Wisata Danau Limboto, dibalik Cerita dan Derita”