Penyuka wisata historis dan keindahan alam bisa sekaligus mengeksplorasi destinasi yang satu ini. Namanya Wisata Rambut Monte Blitar Jawa Timur. Kawanjo bisa menikmati panorama yang menawan sekaligus belajar menghargai sejarah masa lalu. Perlu diingat, ada aturan tak tertulis yang harus ditaati supaya bisa berwisata dengan aman dan nyaman.
Tempat wisata Rambut Monte memberikan view telaga yang indah. Airnya tenang dan jernih dan dikelilingi pepohonan hijau dan rindang. Di dekat telaga Rambut Monte terdapat candi sebagai tempat pemujaan umat Hindu pada zaman kerajaan Majapahit.
Lokasi Wisata Rambut Monte
Kawanjo bisa langsung datang ke Desa Krisik, Kecamatan Gandusari, untuk menikmati wisata alam Blitar Jawa Timur. Di sepanjang jalan menuju lokasi, indera penglihatan sudah disuguhi pemandangan nan aduhai. Berupa persawahan yang menghijau dan kebun teh yang rimbun menenangkan.
Baca Juga: Wisata Negeri Dongeng Blitar, Fantasi Keliling Dunia!
Candi Rambut Monte
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, di taman wisata Rambut Monte terdapat sebuah candi. Luas lahan candi peninggalan kehidupan pra sejarah ini adalah 1.640 meter persegi. Dari laman Ditjen Kebudayaan, diketahui Candi Rambut Monte memiliki struktur candi batu andesit. Denahnya berbentuk segi empat dengan ukuran panjang 292 cm, lebar 296 cm, dan tinggi 85 cm.
Candi Rambut Monte menghadap ke barat, memiliki tangga di sisi barat untuk naik. Candi di Jawa Timur ini merupakan tempat pemujaan umat Hindu. Sayangnya, saat ini Candi Rambut Monte hanya tinggal bagian kaki dan tubuh. Sedangkan bagian atap candi sudah runtuh. Sehingga tidaklah diketahui bentuk aslinya seperti apa.
Pada sisi barat atau bagian depan Candi Rambut Monte, terdapat kala. Kala merupakan hiasan berbentuk kepala manusia, di candi ini terdapat juga ular dan sulur tanaman. Sulur tersebut menjadi rambut si ular dan disebut monte oleh penduduk setempat. Sebab itulah candi ini dikenal dengan sebutan Candi Rambut Monte.
Di sekitar candi juga ada sebuah yoni dan lingga yang memiliki motif hiasan ukiran sulur-sulur gelung. Terdapat pula banyak umpak dan blok batu candi dan lempengan batu.
Telaga Rambut Monte
Selain berdasarkan hiasan pada candi, penamaan Rambut Monte juga didasarkan pada sebab lain. Sumber tersebut menyebutkan bahwa Rambut Monte diambil dari dua kata, yakni rambut dan monte. Rambut berasal dari suku kata ra yang berarti penghormatan dan but diambil dari kata buyut atau leluhur. Sehingga dapat diartikan bahwa candi ini merupakan tempat suci untuk menghormati arwah leluhur dan Sang Pencipta.
Berbeda lagi dengan versi yang disampaikan situs milik Kemenparekraf. Bahwa pada zaman dahulu kala ada seorang resi bernama Rambut Monte. Orang sakti dari kerajaan Majapahit ini berhasil mengalahkan Rahwana. Dia lalu mengutuk lawannya menjadi candi yang berbentuk monyet dan naga.
Kemudian Rambut Monte mengutus murid-muridnya untuk menjaga candi. Sayangnya mereka lalai hingga sang resi pun mengutuk murid-murid sehingga menjelma menjadi ikan sengkaring yang hidup di dalam telaga dekat candi. Sedangkan candi jelmaan Rahwana itulah yang kini disebut sebagai candi Rambut Monte.
Baca Juga: 8 Wahana Blitar Park Wajib Coba!
Legenda Ikan Sengkaring
Selain candi, yang menjadi daya tarik dari wisata Rambut Monte adalah telaga. Airnya sangatlah jernih dengan suasana sekeliling yang tenang dan teduh. Banyak pepohonan yang tumbuh di sekitar, membuat hawa semakin sejuk damai.
Keberadaan mitos yang dipercaya warga hingga saat ini menyelimuti keberadaan telaga. Adalah ikan sengkaring yang katanya merupakan jelmaan murid-murid dari eyang Rambut Monte. Pengunjung taman wisata tidak diperbolehkan menangkap bahkan mengkonsumsinya.
Dipercaya, jika ada yang mengusik keberadaan ikan sengkaring akan menerima kesialan setelahnya. Ada juga larangan tidak berbuat mesum di area objek wisata sejarah Blitar ini. Bahkan ada yang meyakini jika pasangan pacar pergi ke tempat ini hubungannya sebentar lagi akan kandas. Aturan tak tertulis ini ampuh menjaga kesakralan Rambut Monte yang sebenarnya merupakan tempat beribadah umat Hindu.
Ritual Adat di Rambut Monte
Situs ini dianggap sangatlah penting oleh masyarakat sekitar, karena merupakan peninggalan eyang Rambut Monte yang telah mengalahkan Rahwana. Selain digunakan sebagai tempat peribadatan, wisata Rambut Monte juga dijadikan tujuan ritual adat masyarakat.
Berikut adalah beberapa kegiatan tradisi dan ritual yang dilakukan oleh masyarakat Desa Krisik, Kabupaten Blitar di wisata Rambut Monte.
- NyadranSebuah tradisi yang dilakukan menjelang bulan Ramadhan, di mana masyarakat mengunjungi makam leluhur untuk membersihkan dan berdoa demi keselamatan serta ketenangan arwah leluhur.
- Ruwatan DesaRitual untuk membersihkan desa dari hal-hal negatif atau kekuatan jahat yang dapat mengganggu kehidupan masyarakat. Tradisi ini bertujuan untuk mendatangkan berkah dan keselamatan bagi seluruh warga desa.
- Ritual Larung Wedhus KenditSebuah upacara yang melibatkan pelepasan kambing dengan kulit belang ke telaga. Ritual ini dipercaya sebagai bentuk pengorbanan untuk menolak bala dan mendatangkan kesejahteraan.
- Tradisi Ritual Danyang di Telaga Rambut MonteUpacara penghormatan kepada Danyang (penjaga desa) yang dilakukan di Telaga Rambut Monte. Tradisi ini juga merupakan bagian dari kegiatan bersih desa dan telah dilakukan secara turun-temurun.Bersih desa atau ruwatan ini memiliki sejarah panjang yang dapat ditelusuri hingga masa Kerajaan Mataram Kuno sekitar tahun 908 Masehi. Tradisi ini tidak hanya menjadi bentuk penghormatan terhadap leluhur dan alam, tetapi juga sebagai sarana mempererat hubungan sosial dan menjaga keseimbangan antara manusia dan lingkungan sekitar.
Berwisata di Rambut Monte Blitar akan memberikan pengalaman tersendiri untuk Kawanjo. Selain bisa menikmati keindahan alam yang sejuk dan damai, Kawanjo juga bisa menyaksikan peninggalan sejarah berupa candi. Bonusnya, bila datang pada waktu yang tepat, Kawanjo dapat menonton ritual budaya yang diadakan di sini.
0 comments on “Wisata Rambut Monte Blitar, Ada Aturan yang Tak Boleh Dilanggar”