Beragam warna perahu motor lalu lalang menerjang aliran air sungai selebar enam meter di wisata Tani Nganjuk. Para penumpang nampak menikmati perjalanan dan senang melihat sekeliling yang teduh. Pemandangan ini tidak berada di Amsterdam. Tidak pula di Venezia. Perahu bermotor ini adalah atraksi utama dari wisata Tani Nganjuk. Tempat yang recommendable untuk dikunjungi di kala liburan tiba.
Sejarah Wisata Tani Nganjuk
Sebagaimana daerah lainnya, wisata di Nganjuk Jawa Timur menawarkan pesona alam yang memukau. Dengan susur sungai sebagai kegiatan utama, berwisata di sini akan memberi pengalaman mengesankan yang sulit terlupakan.
Apur adalah nama sungai yang digunakan sebagai lintasan perahu motor di wisata Tani Nganjuk. Letaknya di desa Betet dan sempat menjadi tantangan tersendiri bagi warga. Sebab sungai dengan lebar 2 meter ini pernah tidak berfungsi sebagaimana mestinya sebuah tempat air mengalir.
Dulu, Sungai Apur yang seharusnya berfungsi sebagai tempat pembuangan air dari lahan persawahan, justru mengalami pendangkalan. Sepanjang tempat aliran air justru ditumbuhi rumput dan tanaman liar lainnya. Walhasil ketika musim penghujan datang, sawah warga yang berada di pinggir sungai justru terendam air. Karena sungai tidak berfungsi sebagai tempat aliran air.
Hingga akhirnya pada 2016, warga dan pihak terkait sepakat untuk me-revitalisasi fungsi utama sungai. Upaya dilakukan untuk memperlebar sungai menjadi 6 meter, dengan kedalaman ditambah 1 meter, sepanjang 1 kilometer. Dinas Perikanan Nganjuk pun turun tangan dengan memberikan bantuan berupa sebar bibit 10.000 ikan di dalam Sungai Apur. Hal ini dilakukan untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan keanekaragaman hayati.
Pada tahun 2017, tercetuslah ide untuk mengemas sebuah desa wisata. Setelah sepakat, warga pun bahu membahu mempercantik desa. Setiap hari mereka menanam berbagai tumbuhan dan membersihkan lingkungan sekitar Sungai Apur.
Atas komitmen ini, para pihak terkait terus menerus menyampaikan bantuan. Kepala Dusun Akhmad Saikhu sebagai pencetus ide pembuatan desa wisata menunjukkan komitmennya. Beliau menyumbangkan 300 hektar sawahnya yang berada di pinggir aliran sungai. Maka, konsep wisata sawah pun semakin memperkuat kerja Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) .
Bantuan lain pun datang dari berbagai instansi. Seperti sumbangan modal operasional, pohon Tabebuya dan Ketepeng Kencana, serta sarana prasarana berupa sepeda air. Pelan tapi pasti, pengunjung dari sekitar daerah Desa Betet berdatangan. Mereka penasaran dengan tempat wisata terbaru di Nganjuk saat itu. Hingga tepat pada 20 Januari 2019, Desa Wisata Tani Betet resmi beroperasi.
Di awal buka, jumlah pengunjung terus bertambah. Dengan pendapatan yang ada, pihak operasional desapun terus berbenah. Gayung bersambut, pada 1 November 2019, desa wisata Betet ditunjuk sebagai bagian dari Program CSR Bina Lingkungan PLN Peduli. Bantuan kemudian digunakan untuk menambah fasilitas yang belum dimiliki. Pembangunan pun semakin masih dilakukan. Pandemi covid-19 pun tak menyurutkan warga memperindah desa kebanggaannya. Mumpung tempat wisata ditutup sementara, jadi pembangunan bisa terlaksana. Maka sekarang ini, saat wabah sudah selesai, wisata Tani Nganjuk menjadi destinasi pilihan banyak orang.
Baca Juga : Dikelilingi 6 Kabupaten, Ini Fakta dan Mitos Gunung Wilis
Lokasi Wisata Tani Nganjuk
Pokdarwis yang mengelola wisata tani juga menggunakan media sosial sebagai alat promosi. Sehingga banyak khalayak ramai yang jadi tahu dan penasaran untuk berkunjung. Buktinya angka kunjungan terus naik, ke lokasi yang beralamatkan Jalan Wisata Tani Nomor 1, Barik, Betet, Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
Harga Tiket Wisata Tani Nganjuk
Hanya dengan Rp 3000, pengunjung bisa menyusuri Sungai Apur sepanjang 150 meter bolak balik. Meskipun susur sungai naik perahu jadi andalan utama destinasi wisata alam di Nganjuk ini, masih banyak kegiatan yang bisa dilakukan. Melengkapi pengalaman menarik dalam berlibur.
Baca Juga: Makanan Nasi khas Jawa Timur, Awas Tertipu Sama Nomor 7!
Daya Tarik Wisata Tani Nganjuk
Dari hari ke hari, Wisata Tani Betet Nganjuk semakin banyak dikunjungi wisatawan. Tak salah memang. Karena banyak sekali magnet yang mampu mendatangkan mereka. Sebagaimana disebutkan di atas, aktivitas susur sungai menjadi daya tarik wisata tani Nganjuk yang utama. Sangat mengasyikkan naik perahu motor dengan kapasitas sampai lima orang dewasa ini. Sambil memakai topi capil / penutup kepala khas petani, melintasi sungai dengan air yang mengalir riang. Bila waktu menaiki perahu usai, segera pemandu akan mengajak ke dermaga yang sama dengan saat pemberangkatan.
Selain susur sungai, ada juga hal menarik yang bisa didapatkan di wisata tani Nganjuk. Di antaranya:
- Sepeda air
Selain perahu motor, ada juga alternatif kendaraan lain. Bagi yang ingin menyusuri sungai sendirian atau berdua, bisa menyewa sepeda air dengan harga Rp 3000 untuk 10 menit. Keseruan jadi lebih berlipat saat mengambang di atas permukaan air dan melaju cepat dengan tenaga kaki sendiri.
- Pemandangan sawah
Aktivitas susur sungai di wisata tani Nganjuk sering disamakan dengan yang ada di Amsterdam Belanda. Bila yang ada di sana, penumpang akan dibawa berkeliling menyibak keindahan kota, di sini beda. Pinggir kanan kiri sungai adalah persawahan yang hijau dan nampak subur. Memandangnya sungguh menyenangkan hati. - Spot Instagramable
Mengambil angle dari depan, akan menampakkan momen yang pas kala di atas perahu. Background persawahan yang hijau jadi ikut terekam dalam bingkai. Jadilah foto yang bagus untuk dipajang di media sosial. Tak hanya di atas perahu, di sepanjang pinggir sungai juga disediakan beberapa spot instagramable. Seperti bangku taman, love frame, rumah pohon, gazebo, dan lainnya. Cocok sekali untuk selfie maupun wefie. - Fasilitas lengkapSatu hal lagi yang bikin nyaman berwisata di sini adalah fasilitasnya yang lengkap dan terjamin. Terdapat mushola, toilet, taman bermain dengan kolam dan air mancur, juga panggung karaoke. Apalagi tempat parkirnya yang bisa menampung banyak kendaraan.
- Media belajar ilmu pertanianNamanya saja wisata tani. Maka tak heran bila ada juga media lain untuk edukasi. Seperti sungai dengan puluhan ribu ikan yang boleh dipancing, kandang kambing, juga areal pembibitan. Yang paling mutakhir adalah keberadaan greenhouse untuk bercocok tanam secara hidroponik yang menggunakan lampu ultra violet (UV). Lampu disini berguna untuk memacu pertumbuhan tanaman, karena bisa tetap berfotosintesa di malam hari.Greenhouse selebar 4 meter dan panjang 8 meter menjadi tujuan para siswa SD atau SMP di Nganjuk beserta guru. Mereka hendak belajar tentang hidroponik sembari berwisata di desa Betet.
- BerbelanjaKeberadaan wisata tani Betet juga mempengaruhi perekonomian warga. Salah satu bukti nyata adalah adanya lapak UMKM di area parkir. Ada 32 UMKM yang dilibatkan. Kesemuanya menjual makanan, minuman, dan merchandise karya mereka sendiri. Dengan membeli pada mereka, perekonomian pun berputar. Wisata tani Nganjuk pun menunjukkan perannya pada sekitar.
Baca Juga: 3 Hari Outing di Pangalengan Cuma Sejutaan, Ajak Temen Kantor Buat Ikutan!
Awalnya wisata tani Nganjuk desa Betet hanya diperuntukkan bagi sekitar. Ternyata cerita berjalan lain. Kini objek wisata ini sudah populer dan didatangi wisatawan dari provinsi lain. Tak bisa dipungkiri, karena daya tariknya memang kuat.
0 comments on “Wisata Tani Nganjuk, Susur Sungai Sambil Lihat Sawah di Kiri-Kanan ”