Semarak Olahraga Nasional belum selesai. Usai perhelatan Olimpiade Tokyo kemarin, pada 2 Oktober hingga 15 Oktober 2021 nanti, Indonesia juga akan diramaikan oleh Pekan Olahraga Nasional (PON) yang akan digelar di Provinsi Papua. Tetap bakal dilangsungkan di tengah pandemi, namun Pigijo yakin event ini akan jadi momen besar yang layak diabadikan.
Well, bicara tentang Papua dan gelaran olahraga, pada dasarnya artikel ini takkan membahas mengenai gelaran PON yang masih akan terjadi bulan depan, lho. Hehehe! Namun, tulisan berikut lebih akan bicara mengenai betapa cantik dan indahnya Papua karena segala kekayaan tersimpan dalam laut dan tanahnya sehingga banyak orang mencintai pulau ini dengan segenap jiwa.
Saking indahnya, ada tiga taman nasional yang harus kawanjo ketahui karena salah satunya berhasil masuk dalam daftar UNESCO saking jelita dan kaya akan sumber daya serta kemolekan alaminya. Mau tahu apa saja nama taman nasionalnya dan yang manakah yang berhasil mencuri hati UNESCO? Ada yang sudah tahu? Jika belum, yuk, cari tahu lebih jelas dalam tulisan ini.
1. Taman Nasional Wasur
Kalau kawanjo pernah lihat foto sarang semut yang tinggi menjulang & banyak tersebar dalam satu area, nah, inilah Taman Nasional Wasur yang dimaksud. Sejak 1978, taman nasional dengan hutan seluas 431 ribu hektar ini telah ditetapkan sebagai Suaka Margasatwa Wasur. Terletak di bagian tenggara Pulau Papua, area ini pun berganti nama jadi Taman Nasional Wasur pada tahun 1990.
Berlokasi dalam wilayah administratif Kabupaten Merauke, bentang alam hijau ini nyatanya jadi salah satu ekosistem lahan basah paling penting di Indonesia karena memiliki potensi keanekaragaman hayati yang begitu tinggi. Ada lebih dari 80 jenis mamalia yang hidup dan berkembang biak di taman nasional ini di mana 30 spesiesnya bahkan merupakan endemik Papua asli!
Apa saja mamalia yang ada di sini? Mulai dari mamalia besar berjenis marsupial yaitu Kanguru Lincah (Macropus agilis), kanguru hutan/biasa (Darcopsis veterum), dan kanguru bus (Thylogale brunii), hingga ragam jenis burung yang luar biasa cantiknya. Merupakan salah satu rumah terbesar dari beberapa spesies Birds of Paradise setelah Papua Nugini, kita patut berbangga punya Papua.
Bayangkan, mulai dari Burung Garuda Irian, (Aquila gurnayei), Cendrawasih (Paradisaea apoda), Kakatua (Cacatua sp.), Mambruk (Goura cristata), Alap-alap (Accipiter sp.), Nandur (Ailuroedus sp.), Belibis (Anas sp.), hingga Bangau (Ardea sp.) semua berhabitat di sini! Bahkan, area ini juga jadi tempat peristirahatan bagi burung-burung yang bermigrasi dari Australia dan Selandia Baru, lho.
Punya iklim Monsun, Taman Nasional Wasur juga punya beberapa destinasi wisata yang kerap dikunjungi oleh turis lokal maupun mancanegara. Beberapa yang paling populer diantaranya adalah Bomisai Visitor Centre, Bumi Perkemahan Wasur, Danau Rawa Biru, Penangkaran Anggrek Kampung Wasur, dan Pantai Onggaya. Tak ada yang tak indah!
Baca juga: Aktivitas Seru di Pulau Komodo, Dari Trekking Sampai Menginap Ala Sultan
2. Taman Nasional Teluk Cendrawasih
Taman nasional kedua yaitu Teluk Cendrawasih. Merupakan salah satu taman nasional terbesar di Indonesia dengan luas 1,4 juta hektare, taman nasional ini terdiri dari 20% daratan dan 80% perairan. Ditetapkan sebagai Cagar Alam Laut Teluk pada tahun 1990, kawasan ini akhirnya berubah nama menjadi Taman Nasional Cendrawasij pada pada tahun 2002.
Tak kalah dari Raja Ampat, Taman Nasional Teluk Cendrawasih menaungi kurang lebih 200 jenis terumbu karang yang membuat panorama dan kehidupan bawah lautnya jadi sangat kaya dan berwarna. Mau cari hiu paus? Di sini kawanjo akan menemukannya. Banyak berkehidupan di Kepulauan Derawan dan Gorontalo, ternyata hiu paus juga ada di taman nasional ini.
Jika bicara mengenai ekosistem perairan lautnya, terdapat hamparan karang alami yang dapat dikelompokkan menjadi lima tipe, yaitu: terumbu karang berbentuk potongan-potongan (Patch Reef), terumbu karang pantai (Fringging Reef), terumbu karang penghalang (Barrier Reef), terumbu karang berbentuk cincin (Atol), dan terumbu karang perairan dangkal (Shallow Water Reef).
Seluruh terumbu karang ini terdiri dari kiranya 67 genera dan sub genera yang mencakup 145 jenis karang Scleractinia yang terdapat sampai pada kedalaman 35 meter. Jadi kalau kawanjo memutuskan untuk menyelam di perairan Taman Nasional Teluk Cendrawasih ini, maka kawanjo akan lihat segalanya seperti di surga. Ya, surga bawah laut yang harus kawanjo jaga agar lestari selamanya.
Lalu, kalau sudah bosan main air, maka kawanjo bisa lakukan wisata sejarah dengan cara ‘island hopping‘ ke Pulau Mioswaar dan Pulau Roon. Cantiknya tak bisa dilukiskan dengan kata-kata karena Papua memang selalu bikin kita kehabisan aksara. Di Pulau Mioswaar, kawanjo bisa temukan goa purba. Sedangkan di Pulau Roon, kawanjo bisa lihat gereja kuno yang sarat kisah.
Baca juga: Yuk Ngetrip Desa Wisata Sibetan: Nikmati Salak Bali hingga Berburu Sunrise
3. Taman Nasional Lorentz
Terakhir, ini dia taman nasional yang berhasil masuk dalam daftar UNESCO pada Situs Warisan Dunia milik mereka. Ditetapkan sebagai taman nasional pada tahun 1997 oleh pemerintah Indonesia, taman nasional seluas 2,5 juta hektare ini juga sekaligus merupakan taman nasional terbesar di Asia Tenggara yang wajib dijaga oleh semua pihak temasuk Pigijo dan kawanjo juga.
Ditemukan oleh Dr. H.A Lorentz pada tahun 1909 pada sebuah ekspedisi, taman nasional ini tak cuma diperkaya oleh hutan lebat dan perairan dalam yang jernih tapi juga oleh gletser atau salju abadi yang ada di Puncak Jaya Wijaya (Piramida Cartenz) berketinggian 4.884 mdpl. Sebuah hadiah dari Tuhan untuk Bumi Pertiwi. Layak dinikmati kemolekannya dan disyukuri keberadaannya.
Tak cuma itu, tentu ada ratusan jenis fauna yang menjadikan taman nasional ini sebagai rumah mereka. Setidaknya ada 639 jenis burung yang berhabitat di Taman Nasional Lorentz ini! Salah satunya yaitu burung kasuari yang rupawan. Lalu, ada lima kelompok masyarakat adat juga yang tinggal di area taman nasional ini. Mulai dari suku Asmat, Amung, Dani, Sempan, dan Nduga.
Namun hal termenyedihkan dari fakta yang sudah disebutkan di atas, Taman Nasional Lorentz sesungguhnya semakin dapat sorotan dari dunia karena gletser tropisnya dikabarkan makin meleleh akibat global warming. Isu ini akhirnya meluas hingga ke telinga PBB. Ancaman kerusakan lingkungan pun kian santer akibat pembangunan jalan liar dan penambangan ilegal. Semoga hal ini tak jadi semakin buruk di kemudian hari. Jaga Papua, jaga tanah Indonesia.
Baca Juga : 5 Tips Aman Buat Kamu yang Mau Coba Aktivitas Rafting
0 comments on “Wow! Papua Punya 3 Taman Nasional yang Salah Satunya Masuk Dalam Daftar UNESCO!”