Hampir semua jajanan berbahan dasar aci atau tepung tapioka asalnya adalah dari Bandung! Yup, hal ini memang benar adanya. Oleh karena itu kalau kawanjo jalan-jalan ke Bandung, hampir di setiap sudut kota bisa kawanjo temukan dengan mudah ragam jajanan ini. Mostly semua memang enak dan bikin nagih! Selain punya tekstur garing, renyah & gurih, bumbunya pun beraneka macam.
Inilah yang bikin banyak pengusaha kecil di Jakarta ikut menjajakan cemilan ini di depan banyak sekolah atau pasar. Nah, tapi tahukah kawanjo kalau olahan aci ini banyak jenisnya? Meski sebagian besar sudah kawanjo ketahui, namun beberapa pasti baru kawanjo dengar. Penasaran apa saja jenisnya dan seperti apa bentuknya? Baca artikel ini sampai selesai, yaaaa!
1. Cilok
Merupakan singkatan dari ‘aci dicolok’, cilok merupakan salah satu jajanan aci yang punya paling banyak penggemar baik di Bandung Maupun di Jakarta. Berbentuk bulat dan dimasak dengan cara dikukus, cilok asli Bandung biasa ditambahkan bumbu kacang sebagai pelengkapnya. Ini yang bikin makin spesial! Rasanya jadi seperti makan siomay namun dari aci. Hehehe!
Bedanya dengan yang di Jakarta, tak semua cilok di Jakarta dilengkapi dengan bumbu kacang. Seringkali, cilok di Jakarta hanya dilengkapi dengan saus merah seperti saus sambal dan juga kecap manis. Cita rasanya jadi lain. Kalau kawanjo sendiri lebih suka cilok dengan bumbu apa? Kalau Pigijo, sih, jelas dengan bumbu kacang, dong. Lebih autentik ? Hihihi!
Meski demikian, kini cilok juga sudah mulai diolah menjadi makanan lain yang inovatif. Mulai dari cilok isi tulang rangu, cilok isi telur puyuh, cilok bakar, cilok kuah, dan jenis olahan lain yang membuat cilok jadi makin naik pamornya di kalangan pencinta kuliner. Cilok pun jadi tambah tenar di Bandung dan Jakarta.
2. Cilor
Berbahan utama cilok, cilor merupakan cilok tusuk yang digoreng dengan telur. Dengan menusukkan 3 – 4 butir cilok yang sudah dikukus pada sebuah tusuk sate, cilok kemudian dicelup ke dalam kocokan telur lalu digoreng sampai kering dan telur mulai mengeriting. Biasa dimakan dengan saus sambal, cilor banyak difavoritkan karena memang terasa lebih gurih.
Ini yang bikin banyak orang Jakarta bingung. Di Jakarta, cilor yang dimaksud biasanya bukan yang seperti ini. Cilor yang dijual di depan sekolahan atau di pasar-pasar, berbentuk seperti potongan aci kecil-kecil yang digoreng dalam cetakan bulat, diberi telur, lalu dipotong-potong dan ditabur bubuk cabai. Kalau di Bandung, yang seperti ini namanya cimin. Bukan cilor. Beda lagi ?
3. Cimin
Seperti yang disebut di atas, aci yang digoreng dalam cetakan, diberi kocokan telur, lalu dipotong-potong dan diberi bumbu bubuk dinamakan cimin. Merupakan kepanjangan dari ‘aci mini’, cimin memang kerap bikin nagih karena kecil-kecil jadi sepertinya cepat habis dan siapa pun yang memakannya selalu merasa kurang. Kalau kawanjo lebih suka cilor atau cimi, nih, kira-kira?
4. Cipet
Ada yang bilang, cipet merupakan singkatan dari ‘aci kadempet‘ atau juga ‘aci lipet’. Meski singkatannya berbeda, namun sedikit banyak tampilannya sama. Aci kadempet adalah aci yang biasa dipakai untuk membuat batagor aci yang biasa dimakan bersama bakso, seblak, mie ayam, atau bumbu kacang sehingga benar-benar menyerupai batagor. Sedangkap aci lipet, adalah aci yang dibungkus dalam kulit pangsit.
Memang ada beberapa versi cipet yang biasa ada di Bandung. Ada yang acinya dijepit di antara tahu putih dan ada pula yang digulung dalam kulit pangsit. Meski demikian, cipet sama-sama menyenangkan untuk jadi camilan. Kekenyalan aci yang tiada banding ini bikin banyak pencinta aci-acian sulit move-on dari lezatnya ragam olahan aci yang ada di Bandung. Semua enak!
5. Cilung
Seperti hal nya telur gulung, cilung adalah aci yang digulung dengan tusukan sate. Namun, penggunaan telur tetap dibutuhkan untuk membuatnya makin crispy. Meski tak banyak dan hanya ditaruh di tengah, namun telur menjadikan cilung tambah gurih dan tak terlalu menempel satu sama lain. Dimakan dengan saus dan ditaruh dalam plastik, jajanan ini beneran bikin tak berhenti ngunyah!
Baca juga: Yuk, Ngetrip ke 10 Tempat Bagus di Blitar, Kotanya Proklamator!
6. Cibay
Kalau ada cipet, maka ada lagi, nih, yang namanya cibay. Merupakan olahan aci yang dibungkus dengan kulit pangsit lalu diisi dengan pelengkap lainnya seperti daging ayam atau apa pun sesuai selera, cibay yang sudah digoreng punya bentuk mirip dengan martabak telur berbentuk persegi empat.
Jika dimakan, aci yang ada di bagian dalamnya akan memanjang keluar seperti keju mozzarella. Inilah yang membuat ia diberi nama cibay, yaitu ‘aci ngagebay‘ yang artinya kenyal melambai-lambai. Dilengkapi dengan taburan bubuk cabai yang pedas dan gurih, bikin cibay jadi salah satu jajanan yang paling dicari oleh orang Jakarta saat sedang main ke Bandung. Di Jakarta tak ada soalnya!
7. Cireng
Kalau ini dijamin semua pasti tahu, kan? Merupakan singkatan dari ‘aci digoreng’, bole dibilang cireng kini jadi salah satu cemilan favorit warga Bandung dan Jakarta pada umumnya. Cocok disajikan di kedai kopi untuk dimakan saat ngobrol, cireng memang enak dimakan selagi hangat. Dengan cocolan bumbu rujak atau cabe rawit, cireng selalu lezat disantap kapan pun dan dimana pun!
Namun, kawanjo harus coba cireng yang ada isinya. Punya ragam isian mulai dari daging ayam hingga keju, cireng isi juga tak kalah enak malahan sangat mengenyangkan. Cocok untuk mengganjal perut! Tapi kalau mau cireng isi yang enak, sih, memang harus beli langsung di Bandung. Maknyusssss pokoknyaaa…
8. Cipuk
Ini yang menurut Pigijo paling unik dari semuanya. Ya, cipuk atau ‘aci kerupuk’. Diolah dengan cara dicampurkan dengan kerupuk, cipuk punya rasa dan tekstur mengejutkan yang mungkin belum pernah kawanjo rasakan sebelumnya. Kenyal namun sangat garing karena ada pecahan-pecahan kerupuk di dalamnya, membuat cipuk punya rasa yang sangat lucu dan menggembirakan.
Awalnya, cipuk dibuat dari seseorang yang ingin menggunakan kerupuk sisa yang sudah hancur. Daripada dibuang, maka ia merendamnya dengan air, mencampurkannya dengan tepung aci, lalu menggorengnya sampai kering. Ternyata rasanya enak & ia pun mulai menjualnya. Siapa sangka inovasinya laku keras & bikin cipuk makin diminati di kota Bandung. Dimakan dengan saus sambal, jajanan murah meriah ini wajib kawanjo coba kalau ngaku suka aci!
9. Bakso Aci
Kalau ini, tentu kawanjo amat familiar karena sedang marak di Jakarta sejak 5 tahun belakangan. Layaknya bakso yang dimakan panas-panas di dalam kuah kaldu nan gurih, bakso aci pun dinikmati dengan cara yang tak jauh berbeda. Namun kalau bakso biasa terbuat dari daging sapi atau ikan, kali ini baksonya dibuat dari aci!
Punya tekstur kenyal dan gurih, kuah bakso aci biasanya makin diramaikan dengan isian pilus, cilok, cimol, batagor kering, bahkan perasan jeruk limau dan guyuran cabai giling yang cukup banyak. Ini yang bikin bakso aci punya kenikmatan sendiri yang tak sama dengan bakso daging pada umumnya. Kawanjo sudah pernah coba?
10. Keripik Kaca
Aci memang bisa diolah jadi banyak makanan enak. Tak cuma jadi cemilan basah dan goreng-gorengan saja, tepung ini pun bisa dijadikan keripik super renyah yang membuatnya dinamakan keripik kaca. Dibuat dengan cara dimasak dengan air, ditipiskan sampai tipis sekali, dijemur sampai kering, dipotong-potong, lalu ditumis dengan sedikit minyak, keripik ini siap jadi cemilan favorit.
Selain karena renyah, warna keripik ini juga transparan sehingga benar-benar menyerupai kaca. Kalau dimakan pun bunyi ‘kriuk’ nya sangat kencang sehingga persis seperti sedang makan kaca. Diolah dengan mencampurkan potongan daun jeruk ke dalam adonan supaya wangi dan enak saat disantap, keripik kaca juga disertai dengan bumbu pedas yang makin bikin seuhah atau kepedasan. Yumm!
11. Cimol
Merupakan kependekan dari ‘aci digemol‘, cimol sebenarnya mirip dengan cilok namun diolah dengan cara digoreng. Tak cuma itu, ketika cilok dibuat dengan campuran tepung tapioka dengan terigu, cimol hanya dibuat dengan tepung tapioka saja sehingga teksturnya lebih garing saat digoreng. Dimakan dengan bumbu bubuk seperti balado, keju, BBQ, atau cabai, cilok jadi banyak digemari!
Salah satu tip untuk membuatnya sendiri di rumah tanpa meledak saat digoreng adalah dengan menyiram tepung aci dengan air panas yang benar-benar mendidih lalu langsung diuleni hingga kalis. Dijamin tak akan meledak saat nanti kawanjo menggorengnya. Berani coba?
Baca juga: Ngetrip ke Curug di Musim Hujan? Simak Tips Berikut Ini
12. Tahu Aci
Next, ada tahu aci yang mulai merambah ke foodcourt-foodcourt ibukota. Dibuat mudah hanya dengan menempelkan olahan aci yang sudah dibumbui ke permukaan tahu atau memasukkannya ke bagian dalam tahu yang sudah dikeluarkan isinya, membuat tahu aci jadi banyak peminat karena sangat enak dimakan panas-panas sambil dicocol sambal, bumbu petis, atau bumbu rujak.
Sebenarnya, tahu aci merupakan makanan khas Tegal. Namun karena banyak dijumpai di Bandung, maka banyak yang menyangka bahwa makanan ini berasal dari Kota Kembang. Namun, mau dari mana pun ia berasal, yang pasti olahan aci akan selalu enak dibuat apa pun! Setuju, gak? Dimakan selagi hangat dengan segelas teh atau kopi sambil menatap hujan yang turun, DUH ENAKNYA!
13. Cipeng
Terakhir, pasti kawanjo jarang tahu jajanan aci jenis ini! Cipeng namanya. Dibuat oleh seorang penjual cireng yang dagangannya kurang laku, ia pun memipihkan adonan cireng sampai benar-benar gepeng lalu menggorengnya sampai kering. Ini yang membuat cipet jadi lebih tahan lama dan bisa dijual sampai berhari-hari. Harganya pun jauh lebih murah dari cireng.
Untuk rasa, tentu sama enaknya karena bahan dasarnya adalah bahan pembuat cireng. Jadi bayangkan saja kawanjo makan cireng namun dengan tekstur yang lebih kriuk dan tipis sehingga bisa ditambahkan bumbu bubuk juga untuk membuatnya jadi makin gurih. Apa pun olahannya, aci diapain saja rasanya takkan pernah gagal! Favorit kawanjo yang mana?
Sudah kepikiran mau berburu kuliner apa belum? Cek di sini ya.
Baca Juga : Tipe-Tipe Traveler di Muka Bumi, Kamu Termasuk yang Mana?
0 comments on “13 Olahan Aci Khas Bandung yang Bikin Nagih. Nomor 8 Paling Unik!”