Kawanjo udah tahu belum mengenai salah satu wisata sejarah dan religi yang ada di Kepulauan Riau, nih? Nah, beberapa destinasi kali ini berasal dari “Pulau Penyengat”, loh! Unik kan namanya? Yaps, pulau satu ini terletak di Tanjungpinang, kepulauan Riau. Cerita pulau tersebut sudah ada sejak berabad-abad lalu khususnya oleh para pelaut karena pulau tersebut dijadikan sebagai tempat persinggahan untuk mengambil air tawar.
Baca juga: Berlibur Bak Pulau Pribadi, Cocok Buat Kamu Yang Ngaku Sultan!
Asal mula nama pulau Penyengat sendiri dikarenakan ada suatu cerita dimana para pelaut yang melanggar pantangan ketika mengambil air di sana, maka mereka diserang oleh ratusan serangga berbisa yang disebut “Penyengat”. Oleh karena itu, diberilah nama “Pulau Penyengat”. Selain namanya yang unik, pulau tersebut juga menyimpan banyak peninggalan sejarah melayu yang menjadikan pulau tersebut istimewa dengan beberapa wisata sejarah dan religi khas kepulauan Riau.
1. Masjid Raya Sultan Riau
Masjid satu ini memiliki keunikan karena dibuat dengan campuran putih telur, loh! Menurut tuturan penduduk lokal, putih telur digunakan sebagai perekat material bangunan Masjid tersebut. Saat itu, Masjid dibangun secara Swadaya yang melibatkan seluruh masyarakat Pulau Penyengat. Banyak diantaranya menyumbangkan bahan material dan makanan. Nah, salah satu yang terbanyak adalah sumbangan telur, sehingga para pekerja merasa bosan menyantapnya setiap hari.
Mereka pun memilih menyantap kuning telurnya. Kondisi tersebutlah yang membuat para arsitek tidak kehabisan akal dengan tetap memanfaatkan putih telur yang tersia-siakan. Lantas putih telur tersebut dicampurkan pada pasir, kapur dan tanah liat. Setelah dicoba, putih telur juga menjadi perekat yang kuat dan menjadikan bangunan Masjid tersebut kokoh hingga sekarang. Lalu terciptalah julukan “Masjid Putih Telur”
Ketika menginjakkan kaki di Masjid tersebut, Kawanjo akan dimanjakan dengan megahnya bangunan yang didominasi dengan warna kuning dengan aksen hijau di sekitarnya. Masjid ini sudah berdiri sejak 1832 silam. Meskipun terlihat megah dengan halaman yang sangat luas, namun interior pada masjid tersebut terbilang sederhana loh, Kawanjo. Dengan tetap memiliki aksen kebudayaan Melayu di dalamnya.
2. Komplek Makam Raja Abdurrahman
Komplek makam Yang Dipertuan Muda VII Raja Abdurrahman ini merupakan para makam dari keluarga kerajaan Riau dan para penasihat kerajaan pada saat itu. Untuk makam Raja sendiri terletak di depan pintu gerbang. Di sana terdiri dari 50 makam dan uniknya untuk membedakan jenis kelamin orang yang dimakamkan, Kawanjo dapat melihatnya dari bentuk nisan di sana. Jika berbentuk bulat maka itu makam laki-laki dan yang berbentuk pipih itu makam perempuan. Pokoknya jadi tahu sejarah deh kalau liburan ke Pulau Penyengat.
3. Gedung Tabib
Gedung ini dahulu merupakan rumah tempat tabib terkenal di kerajaan Riau – Lingga pada saat itu. Sekarang gedung ini dijadikan sebagai cagar budaya yang ada di kepulauaan Riau. Saat ini yang tersisa dari bangunan ini hanyalah bangunan tanpa atap dengan sentuhan akar pohon yang menempel pada dinding bangunan yang tumbuh merambat dengan liarnya. Meskipun begitu masih tetap ada pengunjung yang menyukai bangunan tersebut. Mulai dari segi keestetikaan yang ada pada gedung itu.
Membuat banyak wisatawan tertarik untuk sekedar berfoto hingga menikmati pemandangan yang jarang mereka lihat sebelumnya. Di sana juga tersedia guide untuk menjelaskan asal mula dari gedung tersebut. Jadi, Kawanjo bisa bertanya banyak hal ya.
4. Gedung Mesiu
Situs bersejarah lainnya di pulau Penyengat adalah “Gedung Mesiu”. Nama gedung ini dalam bahasa Inggris disebut Arsenal. Tentunya bukan salah satu milik klub penggemar sepakbola ya, Kawanjo. Bangunan ini dulunya digunakan sebagai tempat penyimpanan mesiu ketika zaman perang dengan Belanda. Tidak hanya itu, gedung ini juga digunakan sebagai tempat penyimpanan senjata loh. Bentuk gedungnya yang masih belum mengalami perubahan semenjak kejadian perang tersebut terlihat jelas dari bentuk bangunannya yang tampak tua sekali.
Tetap dengan aksen warna kuning khas Melayu pada temboknya meskipun sudah memudar. Tertarik nggak nih Kawanjo untuk berkunjung melihat titik awal sejarah yang pernah terlukis di gedung tersebut? Pasti banget kan!
5. Benteng Pertahanan Bukit Kursi
Benteng pertahanan ini merupakan salah satu bukti bersejarah kerajaan Melayu pada saat itu untuk mempertahankan kedaulatannya dari serangan musuh. Nama benteng tersebut diberikan karena letaknya yang berada di Bukit Kursi. Bukti ini dijadikan benteng pertahanan karena sangat cocok dan strategis untuk menghindar dari lawan. Lokasi bukitnya juga berada pas dengan lautan lepas.
Hal inilah yang menjadi poin bahwa benteng itu sekarang dapat dijadikan tempat wisata yang bersejarah serta indah dipandang mata. Dengan desain menarik dari bangunan tersebut yang dibangun dengan bentuk parit-parit. Desain ini dibuat untuk menghindari serangan musuh yang datang dalam jumlah besar serta memiliki persenjataan yang lengkap. Di samping itu, parit-parit tersebut juga berfungsi sebagai jalur untuk menyuplai bubuk mesiu bagi persenjataan meriam. Hingga saat ini, parit-parit tersebut masih membentang di Benteng Bukit Kursi.
Nah, itu dia Kawanjo, beberapa rekomendasi destinasi wisata di Pulau Penyengat bagi Kawanjo yang suka banget tentang sejarah, nih. Gimana? Ada rencana belum untuk berkunjung? Selain mendapatkan banyak ilmu mengenai sejarah, Kawanjo juga akan disuguhi pemandangan indah khas kepulauan Riau tentunya. Nah, kalau Kawanjo butuh referensi mengenai paket liburan menarik lainnya, Kawanjo bisa cek di sini ya. Selamat berlibur!
Baca Juga : Campervan 2022 Seru, Ini Dia 4 Rekomendasinya!
Penulis : Sadhwi Nittya Suksma
0 comments on “Punya Nama Unik, Inilah 5 Destinasi Wisata Wajib di Pulau Penyengat”