Setiap daerah di Indonesia tentunya memiliki ciri khas, budaya, maupun tradisinya masing-masing. Budaya dan tradisi tersebut memiliki makna maupun cerita-cerita sejarah unik yang mengawali adanya tradisi-tradisi tersebut. Hal itulah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi suatu daerah. Tak terkecuali desa satu ini. Tradisi-tradisi penting di Desa Wisata Kandri menjadikannya salah satu desa wisata yang diperhitungkan di Indonesia.
Baca juga: Mengenal dan Bermain Alat Musik Tradisional Karawitan di Desa Wisata Kandri
Masyarakat Desa Wisata Kandri mampu menjaga dan melestarikan tradisi-tradisi yang ada hingga kini. Tradisi-tradisi tersebut terus dilaksanakan oleh masyarakat Desa Kandri secara rutin dan dijadikan event tahunan. Tak hanya menarik bagi masyarakat sekitar, pelaksanaan event atau tradisi ini mampu mencuri perhatian banyak orang dan meningkatkan minat para wisatawan untuk berkunjung ke Desa Kandri. Inilah lima tradisi penting Desa Wisata Kandri yang perlu Kawanjo catat!
1. Nyadran Sendang atau Nyadran Kali
Nyadran Sendang atau Nyadran Kali bermakna rasa syukur atas sendang atau limpahan air yang banyak memberi manfaat bagi warga Kandri. Tradisi ini dilakukan tiap Kamis Kliwon di bulan Jumadil Akhir. Didahului dengan malam ritual bersih-bersih sendang yang ada di Kandri, yaitu Sendang Gede, Sendang Jambu, dan Sendang Kidul. Kemudian, dilanjutkan dengan gelar budaya yang diikuti oleh masyarakat Kandri dengan kirab properti berupa replika kepala kerbau, replika gong, gunungan, serta sesaji.
2. Nyadran Desa atau Kubur
Tradisi Nyadran Desa atau Nyadran Kubur dilaksanakan di awal bulan Rajab. Rangkaian kegiatan yang dilakukan saat Nyadran Kubur yaitu pembacaan doa bagi para leluhur yang sudah meninggal di makam atau pesarean Kandri, arak-arakan atau kirab seni dan budaya lokal, pameran aneka cinderamata maupun kuliner, dan ditutup dengan pengajian akbar di malam harinya.
3. Mahakarya Legenda Goa Kreo
Mahakarya Legenda Goa Kreo merupakan event berupa pagelaran seni teatrikal yang menceritakan kisah perjalanan Sunan Kalijaga terdampar dan bertapa di Kreo sampai bertemu dengan tiga ekor kera, yaitu kera merah, kera putih, dan kera hitam. Mahakarya Legenda Goa Kreo kerap diadakan pada hari kelima setelah Hari Raya Idul Fitri.
4. Sesaji Rewanda
Sesaji Rewanda merupakan tradisi pemberian makan atau sesaji kepada para monyet (Rewandha) yang dianggap sebagai penjaga dan penunggu Goa Kreo. Goa Kreo merupakan goa yang kini dijadikan objek wisata yang ada di Desa Wisata Kandri. Tradisi ini dilakukan setiap tanggal 3 Syawal atau hari ketiga Hari Raya Idul Fitri. Rangkaian acaranya diawali dengan kirab properti sesaji dan replika peninggalan Sunan Kalijaga, tari-tarian sakral, dan diakhiri dengan pemotongan tumpeng dan pembagian tumpeng. Sebagai tanda berakhirnya acara, dilakukan pemberian makan kepada monyet ekor panjang.
Baca juga: Mengenang Masa Kecil, Ini Dia 5 Permainan Tradisional yang Bisa Dimainkan di Desa Wisata Kandri
Menarik sekali ya, Kawanjo! Apakah kamu ingin menyaksikan tradisi-tradisi tersebut secara langsung di Desa Wisata Kandri? Kalau gitu, silakan cek Pigijo.com untuk menemukan paket wisata yang kamu butuhkan. Selamat berwisata!
0 comments on “4 Tradisi Penting yang Ada di Desa Wisata Kandri Semarang”