5 Motif Songket Silungkang Kota Sawahlunto
Local Experiences

5 Motif Songket Silungkang Kota Sawahlunto yang Mengajarkan Makna dari Kehidupan

Motif Songket Silungkang Kota Sawahlunto memang istimewa.

Motif Songket Silungkang Kota Sawahlunto memang istimewa. Sebuah kekayaan ranah Minang yang kini terkenal hingga di luar negeri sana. Menjadi kebanggaan bangsa karena nilai budaya mulia di dalamnya. Terutama terkandung pada motif yang digunakan.

Setiap tahun melalui gelaran Sawahlunto International Songket Silungkang Carnival (SISSCa), keagungan produk tenun khas Sumatera Barat ini terus digaungkan. Sebagai gelaran kesembilan, salah satu Karisma Event Nusantara ini akan dilaksanakan pada 8-11 September 2023. Tenun songket Silungkang dipublikasikan melalui balutan parade busana dan pameran budaya.

 

Proses Pembuatan Motif Songket Silungkang Kota Sawahlunto

Proses Pembuatan Songket Silungkang Kota Sawahlunto
Proses Pembuatan Songket Silungkang Kota Sawahlunto

Istimewanya, kain tenun khas Sawahlunto ini masih diproduksi dengan menggunakan alat tenun tradisional gedogan. Namanya Palantai, dengan sedikit modifikasi hingga menjadi lebih ergonomis. Untuk bahannya, songket Silungkang menggunakan benang katun atau benang sutra atau bisa juga kombinasinya.

Cara pembuatan motif pada Songket Silungkang dengan mengangkat beberapa benang (paling halus 3 benang) dan satu benang sebagai pengunci. Proses ini diberi nama teknik atai atau mencukia atai yang menyebabkan motif Songket Silungkang tidak timbul seperti songket dari daerah lain. Melainkan muncul dalm bentuk kotak-kotak kecil yang bersatu menjadi sebuah motif yang tersusun dalam satu garis lurus. Walhasil, nampak teratur dan   rapi.

Dalam membentuk motif, pengrajin juga menggunakan benang sutra, benang katun, benang viscose rayon, benang emas, benang perak, benang tembaga atau benang berwarna lainnya. Adapun spesifikasi dan mutu Songket Silungkang Kota Sawahlunto ditentukan dari 4 komponen yaitu, jumlah atai, motif, jenis benang, dan pewarna yang digunakan dalam proses pembuatan. Sehingga Kawanjo bisa memilih sesuai kebutuhan dan keinginan.

Dalam rantai produksi, proses produksi songket Silungkang Kota Sawahlunto melibatkan beberapa pelaku lain. Selain pengrajin ada juga penyedia benang dan pewarna. Kemudian proses distribusi hasilnya juga melibatkan banyak pihak seperti komunitas, toko oleh-oleh, ataupun dijual langsung. Maka tak heran bila sumber perekonomian daerah Sawahlunto salah satunya berasal dari songket Silungkang.

Baca Juga : Trip 3 Hari Cuma Sejuta, Eksplor Belitung Bareng Pigijo Dijamin Untung

Motif Songket Silungkang Kota Sawahlunto Sumatera Barat

5 Motif Songket Silungkang Kota Sawahlunto
5 Motif Songket Silungkang Kota Sawahlunto

Seperti namanya, tenun songket khas Sawahlunto banyak diproduksi di Kecamatan Silungkang. Selain itu kegiatan membuat kain kebanggaan ini juga dilakukan di Kecamatan Lembah Segar, Kecamatan Barangin dan Kecamatan Talawi.

Pemandangan menarik akan terlihat di rumah-rumah penduduk. Para gadis dan wanita dengan rentang usia beragam, menenun dengan cekatan. Kain yang tercipta beraneka warna dengan motif rapi penuh pesona.

Kini, tenun songket Silungkang diaplikasikan dalam berbagai bentuk kreasi. Seperti produk fashion, taplak meja, sarung bantal guling, ikat kepala, dan lainnya. Jadi, tidak hanya digunakan dalam kesempatan khusus seperti upacara adat atau acara istimewa.

Baca Juga: 4 Spot Epik Wisata Pulau Rupat Bengkalis di Riau

Berbagai motif menjadi ciri khas songket Silungkang. Adapun penamaan motifnya berasal dari alam. Seperti nama hewan, tumbuhan, dan benda lainnya. Berikut adalah beberapa motif songket Silungkang Kota Sawahlunto Sumatera Barat:

  1. Itik Pulang Patang
    Motif Tenun Songket Silungkang Itik Pulang Patang
    Motif Tenun Songket Silungkang Itik Pulang Patang

    Motif yang merupakan gambar itik yang berbaris rapi untuk pulang saat petang. Mereka telah selesai mencari makan sejak pagi. Ketika senja datang, saatnya mereka pulang dan mensyukuri nikmat rezeki yang telah didapat. Hal ini melambangkan sifat masyarakat Minang yang gemar bekerja keras dan selalu bersyukur.

  2. Pucuak Rabuang
    Motif Tenun Songket Silungkang Pucuak Rabuang
    Motif Tenun Songket Silungkang Pucuak Rabuang

    Rabuang atau rebung adalah anak bambu yang keluar dari umbinya. Jika diolah, rebung sangatlah lezat disantap. Bila dibiarkan terus tumbuh, lama kelamaan akan menjadi batang bambu. Hal ini memberikan makna bahwa seseorang harus selalu bermanfaat sepanjang usianya. Motif pucuak Rabuang biasanya diletakkan di atas dan bawah sarung atau di ujung selendang.

  3. Sirangkak
    Dalam bahasa Melayu, sirangkaj adalah hewan kecil seperti kepiting yang hidup di air tawar. Pada kain tenun songket Silungkang, motif ini sirangkak berbentuk seperti capit kepiting, disusun sehingga  membentuk bunga. Motif sirangkak bermakna kewaspadaan. Bahwa hewan ini meskipun memiliki capit yang selalu terbuka, dia tidak melukai semua yang dijumpai. Capit terbuka hanya untuk menjaga diri. Dia akan benar-benar mencapit bila ada yang membahayakan nyawanya.  Artinya, dalam hidup manusia perlu berhati-hati. Namun bila ada yang mengganggu harus dilawan.
  4. Motif Balah Kacang
    Kain tenun songket Silungkang juga memiliki motif balah kacang.  Bentuknya seperti kulit kacang yang disusun. Balah kacang berarti  kacang yang terbelah. Jika kacang direbus beserta kulitnya, akan terlihat meletup-letup dan ada beberapa yang terlepas. Perihal ini menggambarkan bahwa manusia tidak boleh berlebihan, harus memiliki tujuan dan arah hidup dalam melakukan sesuatu.
  5. Motif Saik Galamai
    Motif Tenun Songket Silungkang Motif Saik Galamai
    Motif Tenun Songket Silungkang Motif Saik Galamai

    Jika motif songket Silungkang lainnya menggunakan nama tumbuhan dan hewan untuk penamaan, yang ini beda lagi. Saik berarti potongan. Sedangkan galamai adalah makanan khas Minangkabau yang mirip dodol. Galamai dipotong kecil berbentuk segiempat, lalu dimakan sepotong demi sepotong. Sehingga motif geometris yang berbentuk seperti segi empat belah ketupat ini pun punya filosofi luhur. Yakni harus menerapkan sifat hemat dan tidak boros dalam kehidupan.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Wisata di Kintamani, Ada Pemakaman Unik!

Motif kain tenun songket Silungkang kota Sawahlunto mencerminkan nilai luhur kehidupan. Selain itu keindahannya mampu memuaskan  para penikmat karya seni budaya. Pantas bila keberadaannya semakin hari semakin bertambah.

0 comments on “5 Motif Songket Silungkang Kota Sawahlunto yang Mengajarkan Makna dari Kehidupan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.