Bukan sembarangan, membeli oleh-oleh berupa makanan atau minuman harus ada syaratnya. Salah satu dan yang terpenting adalah waktu kadaluarsanya. Pastikan saat tiba dari traveling di suatu daerah, Kawanjo memberikan buah tangan yang masih bisa disantap dengan aman. Memilih kue khas yang tahan lama adalah solusi tepat, seperti kue khas Makassar yang terkenal tahan lama berikut ini.
Nah, Makassar sebagai daerah yang memiliki banyak destinasi wisata menarik, pasti juga memiliki kuliner khas. Produk makanan minuman asli Makassar ini pun bisa menjadi oleh-oleh untuk dibawa pulang. Supaya lebih awet, Kawanjo harus memilih kue khas Makassar yang tahan lama. Jadi ketika sampai di rumah, makanan ini masih sehat dan prima untuk disantap bersama.
6 kue khas Makassar yang tahan lama dan terkenal
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, ada beberapa kue khas Makassar yang awet dan tahan lama. Dengan melewati proses pengawetan berbagai cara, berikut oleh-oleh khas Makassar yang bisa jadi pilihan sebagai buah tangan. Di antaranya adalah:
- Kue Baruasa
Salah satu kue khas Makassar yang tahan lama adalah kue baruasa yang kerap terlihat di acara-acara penting seperti pernikahan, perayaan lebaran, dan tasyakuran panen.
Ada dua rasa dari kue baruasa. Yaitu coklat dan gula aren. Kue baruasa ini enak dikonsumsi dengan secangkir teh atau kopi panas.
Baca juga : oleh-oleh makanan khas Manado yang terkenal
Bahan dasar Baruasa adalah tepung terigu dan kelapa, yang digoreng bersama. Meskipun tanpa pengawet pabrikan, kue ini bisa tahan hingga berbulan-bulan. Salah satu kuncinya adalah bahan-bahannya yang digoreng sampai benar-benar matang. Yaitu tepung terigu dan tepung beras goreng. Yang kemudian dicampur dengan telur bebek dan garam putih. Juga perasa gula aren atau coklat. Kemudian adonan dibentuk dan dioven sampai matang.
Sekotak kue baruasa seberat 250gram, dengan isi 10 biji, diberi harga sekitar Rp. 30.000. Kawanjo bisa mendapatkan di pusat oleh-oleh maupun secara online.
- Kue Bannang-Bannang
Sama dengan baruasa, kue khas Makassar yang tahan lama ini sering disajikan di acara-acara resmi seperti pernikahan. Kata “bannang-bannang” berarti benang. Sebab kue ini berbentuk gulungan benang yang kusut. Sebab itu pula, kue bannang-bannang juga disebut dengan kue benang kusut.
Kue ini dibuat dari kombinasi tepung beras dan gula aren atau gula jawa. Sekilas bentuknya seperti kue caranya mas di Jawa. Namun bila carang mas berbentuk bulat, kue bannang-bannang itu digulung.
Berbagai toko oleh-oleh ala Makassar menjual kue bannang-bannang ini. Bahkan kue manis gurih ini bisa didapat secara online. Harganya berkisar Rp. 30.000 untuk berat 100 gram, dengan isi 5 kue atau lebih. Tergantung besar kue.
- Bolu Cukke
Kue bolu ini sebenarnya berasal dari Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, derah yang berjarak sekitar 185 kilometer (km) dari Makassar. Namun jangan khawatir, jajanan ini sudah tersebar lebih luas. Kawanjo tidak perlu lagi jauh-jauh ke Pinrang karena bolu sponge cukke bisa ditemukan di berbagai toko oleh-oleh di Makassar.
Karena terbuat dari gula merah, bolu cukke rasanya manis. Selain gula merah, ada pula varian gula putih. Bagi penggemar yang manis -manis, kue ini cocok dimakan sambil menikmati secangkir teh atau kopi panas.
Baca juga : pendakian gunung Latimojong
Nama makanan ini diambil dari istilah ‘cukke’, yaitu mengambil kue yang matang dari cetakan dengan dicungkil menggunakan lidi. Bila ingin membeli kue ini, cukup sediakan uang sekitar Rp. 50.000 untuk kemasan mika dan Rp. 70.000 untuk kemasan toples. Jangan khawatir cepat basi. Karena bolu ini dimasak dengan cara dibakar.
- Bagea
Sagu digunakan untuk membuat bagea. Sedangkan teknik yang digunakan untuk membuat kue khas Makassar yang tahan lama ini adalah memanggangnya hingga kering.
Karena terbuat dari sagu, memegang bagea harus hati-hati supaya tidak mudah rontok. Meski begitu, bagea memiliki daya tahan yang cukup lama untuk buah tangan. Untuk mencicipi bagea, Kawanjo bisa membelinya di toko oleh-oleh Makassar. Bisa juga secara online di market place yang ada. Harganya berkisar sebesar Rp. 25.000 untuk berat 350 gram.
- Kerupuk Jintan
Meski disebut sebagai kerupuk, makanan khas ini sebenarnya adalah kue kering. Dinamakan kerupuk karena dibuat dengan cara digoreng.
Kerupuk jintan memiliki rasa yang gurih dan tekstur yang renyah. Kue khas Makassar yang tahan lama ini terbuat dari jinten, tepung terigu, santan, gula, dan margarin. Jangan dibayangkan bentuknya seperti kebanyakan kerupuk yang pipih dan lebar. Kerupuk ini justru berbentuk bulat kecil-kecil.
Baca juga : Desa wisata Rammang–rammang
Kerupuk jintan tidak hanya nikmat tetapi juga tahan lama. Alhasil, cocok sebagai buah tangan untuk teman dan keluarga yang ada di rumah. Dengan uang sekitar Rp 25.000, Kawanjo bisa mendapatkan kerupuk mungil ini dengan berat 270 gram.
- Keripik Pisang Ijo
Hidangan nasional Sulawesi Selatan, pisang ijo, sering disajikan dengan es, santan, dan sirup merah. Saat dikonsumsi dalam keadaan panas, hidangan ini luar biasa. Pun bila sudah dingin dan diberi es batu. Hmmm…..
Sayangnya sulit untuk mengangkut es pisang hijau sebagai oleh-oleh. Es pisang hijau tidak tahan dengan baik pada suhu ruangan dan mudah tumpah. Namun Kawanjo tidak perlu khawatir, pisang hijau masih bisa dibawa sebagai oleh-oleh. Secara khusus, dalam bentuk keripik. Dari segi rasa, penemuan baru ini rasanya tidak jauh berbeda dengan es pisang hijau.
Baca juga : Paket Wisata Manado, Sulawesi Utara
Selain itu, Kawanjo dapat membawa oleh-oleh ini kembali ke kota tujuan tanpa khawatir akan tumpah atau rusak dalam perjalanan. Dengan kemasan cantik, keripik pisang hijau seberat 70 gram bisa didapat dengan harga Rp. 18.000
Membeli buah tangan membawa kegembiraan tersendiri. Baik bagi Kawanjo sebagai pelancong yang baru selesai nge-trip di Makassar, maupun orang rumah yang menunggu kedatangan. Namun perihal tahan lamanya makanan harus diperhatikan. Di Makassar, dengan proses tertentu, beberapa kue khas bisa dijadikan oleh-oleh. Meskipun harus menempuh perjalanan pulang yang lumayan lama, dijamin kue-kue itu bisa awet dan tidak basi.
0 comments on “Cari Aman saja, Pilih Kue Khas Makassar yang Tahan Lama untuk Buah Tangan”