Museum Wayang Jakarta, ada yang pernah ke sana? Masih segar diingatan, Pak Ogah berduka. Sebab pak Abdul Hamid, pengisi suaranya di serial Si Unyil ini berpulang pada Rabu, 28 Desember 2022. Masyarakat Indonesia pun ikut kehilangan. Unyil dan pak Ogah sudah jadi karakter kebanggan. Wayang golek hasil karya anak bangsa, yang telah ada sejak dulu dan masih eksis hingga sekarang. Sebagaimana jenis wayang lainnya yang menjadi kekayaan budaya Nusantara.
Di ibukota, bahkan sampai ada museum sebagai apresiasi perkembangan wayang di Indonesia. Dengan mengunjungi tempat ini, Kawanjo bisa melakukan keseruan berbagai aktivitas di Museum Wayang Jakarta.
Museum Wayang Jakarta bisa jadi tujuan menghabiskan waktu dengan berfaedah. Salah satu destinasi wisata di Jakarta Barat ini menampilkan koleksi benda yang berkaitan dengan pembuatan dan pertunjukan wayang. Mengedarkan pandang pada karya seni yang dipajang juga bisa menyenangkan hati. Namun ternyata, tak hanya sekedar melihat-lihat isi museum wayang, Kawanjo juga bisa berwisata edukasi. Karena banyak juga hal yang disampaikan di sini.
Baca juga : rekomendasi wisata di jakarta
Sejarah Museum Wayang Jakarta
Ternyata gedung museum wayang yang ada di Jakarta ini memiliki sejarah panjang. Sempat beberapa kali beralih fungsi, akhirnya Kawanjo bisa melihat koleksi museum wayang di sini.
Pada awalnya, sekitar tahun 1640 bangunan museum wayang ini merupakan sebuah gereja yang dibangun oleh VOC. Sayangnya, tempat peribadatan warga Belanda ini terimbas gempa pada tahun 1732. Banyak bagian gedung yang rusak.
Supaya dapat digunakan lagi, di lokasi yang sama kemudian dibangunlah gudang milik perusahaan Geo Wehry & Co. Hingga akhirnya pada tanggal 14 Agustus 1936, gedung dan tanahnya ditetapkan sebagai monumen dan dibeli oleh Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (BG). Sebuah lembaga independen yang memiliki misi untuk meningkatkan penelitian di bidang seni dan ilmu pengetahuan.
Di tahun 1937, monumen ini dijadikan museum Batavia Lama. Kemudian pada tahun 1957, Museum Batavia Lama ini diserahkan ke Lembaga Kebudayaan Indonesia (LKI), dan berganti nama menjadi Museum Jakarta Lama.
Selanjutnya LKI menyerahkan gedung ini ke Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Hingga pada tahun 1968, gedung yang sama diserahkan kepada Pemerintah DKI Jakarta. Setelah mengalami proses panjang, di tahun 13 Agustus 1975 gedung tersebut diresmikan menjadi museum wayang oleh gubernur DKI Jakarta saat itu, yaitu pak Ali Sadikin.
Baca juga : Canggih dan Lengkap, Keliling Museum TNI AD Dharma Wiratama
Lokasi Museum Wayang Jakarta
Museum Wayang terletak di Jalan Pintu Besar Utara No.27 Pinangsia, Kota Tua, Kecamatan Taman Sari, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Gunakan Google Maps untuk arahan lebih detil bila berkendara dengan mobil atau sepeda pribadi.
Untuk sampai di museum wayang dengan kendaraan umum, Kawanjo bisa naik mikrolet jurusan Kota. Dari Pasar Senen, Grogol, Tanah Abang, Pulogadung, Tanjung Priok, Kapuk Kamal, Cengkareng, dan Pasar Baru. Atau bisa dengan naik bus TransJakarta di Koridor 1 (Blok M-Kota) dan naik KRL (Bogor-Bekasi-Kota).
Tiket Masuk Museum Wayang Jakarta
Museum wayang Kota Tua Jakarta ini memasang tarif terjangkau untuk dapat masuk. Kawanjo hanya membayar tiket dengan Rp 5000 untuk dewasa, Rp 3000 untuk pelajar atau mahasiswa, dan anak-anak cukup Rp 2000 saja.
Aktivitas di Museum Wayang Jakarta
Hilangkan bimbang hendak apa di museum wayang Jakarta ini. Sebab ada banyak rekomendasi aktivitas yang bisa dilakukan selama kunjungan. Diantaranya adalah:
- Melihat Koleksi Museum Wayang
Kesenian wayang ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda pada 2008 oleh UNESCO. Dan mengamati koleksi museum wayang Jakarta menjadi cara menggali keagungan warisan budaya nan berharga ini.
Koleksi museum wayang di Jakarta Indonesia ini sangatlah lengkap dan beragam. Dari Indonesia saja, wayang memiliki banyak jenis dan berasal dari berbagai penjuru daerah di Indonesia. Sebut saja Wayang Kulit, Wayang Golek, Wayang Suket/, Wayang Revolusi, Wayang Beber, Wayang Klitik, dan sebagainya.
Ada juga beberapa jenis wayang mancanegara seperti dari Tiongkok dan Kamboja. Pun wayang Eropa yang kebanyakan berupa boneka. Juga dari dari Thailand, Suriname, Vietnam, India dan Kolombia.
Kini, Museum Wayang Jakarta telah memiliki koleksi lebih dari 4.000 buah wayang. Siap memperkaya khazanah keilmuan dan pengalaman para wisatawan yang berkunjung di sana.
Baca juga : Wisata Museum Geologi Bandung, Sejarah Tambang di Tanah Jawa
- Menonton pertunjukan
Bagi penggemar seni pertunjukan, bisa mengikuti gelaran yang secara periodik disenggelarakan di museum wayang kota tua Jakarta. Berupa pagelaran wayang pada minggu 2 dan ke 3 setiap bulannya.
- Menghadiri Festival Wayang
Festival Wayang diselenggarakan setiap tahun sejak 2006. Ini merupakan upaya pemerintah dalam memberi kesempatan pada para seniman wayang untuk mengembangkan kreativitas. Maka, berkumpullah grup-grup kesenian wayang dari berbagai penjuru Nusantara.
Dengan acara ini pula, dapat mempromosikan potensi kebudayaan wayang lebih luas. Termasuk juga untuk melestarikan hasil cipta rasa dan karya yang luhur, supaya tetap bisa dinikmati generasi muda.
- Berbelanja souvenir
Tak kalah menarik bila waktu shopping tiba. Kawanjo bisa mendapatkan berbagai benda lucu yang bisa dibeli di tempat khusus. Mulai dari gantungan kunci hingga replika wayang dan alat musiknya.
Aktivitas di Museum Wayang Jakarta menjadi pilihan seru sebagai warga Indonesia yang bangga pada budaya negara. Tak ada ruginya berwisata di destinasi satu ini. Sebab tak seperti museum lain yang mungkin hanya memberi kesempatan melihat-lihat, di museum ada banyak aktivitas seru lainnya.
0 comments on “4 Aktivitas di Museum Wayang Jakarta, Ide Seru Mengisi Akhir Pekan”