Sejak pandemi terjadi, boleh dibilang Bali adalah salah satu provinsi yang terkena dampak paling besar. Pulau yang memang banyak menggantungkan hidupnya dari pariwisata ini merasa begitu terpuruk sampai sempat tampak mati suri di beberapa titik yang dulunya dipadati wisatawan mancanegara dan juga wisatawan lokal. Sebut saja Kuta, Seminyak, Nusa Dua, hingga Ubud. Sepi!
Kini, ketika kondisi pandemi berangsur membaik dan sebagian besar masyarakat sudah divaksin, Bali bak siap membuka kembali gerbangnya untuk para wisatawan dari mana pun mereka berasal. Oleh sebab itu pada tanggal 14 Oktober silam, Bali memberanikan diri untuk membuka border bagi turis asing yang ingin liburan. Sayangnya, mereka belum berdatangan sampai sekarang.
Melihat kenyataan ini, 12 duta besar (dubes) RI yang berada di luar negeri berinisiatif untuk segera mempromosikan pariwisata Bali di luar negeri agar turis asing segera datang kembali ke Bali. Agar Bali ramai lagii dan supaya Bali cepat pulih seperti sedia kala.
12 dubes tersebut ialah Dubes RI untuk Slowakia, Dubes RI untuk Tanzania-Burundi-Rwanda, Dubes RI untuk Bangladesh-Nepal, Dubes RI untuk Timor Leste, Dubes RI untuk Ukraina-Armenia-Georgia, Dubes RI untuk Portugal, Dubes RI untuk Filipina-Marshall-Palau, Dubes RI untuk Kanada-International Civil Aviation Organization (ICAO), Dubes RI untuk Arab Saudi, Dubes RI untuk Tunisia, dan Dubes RI untuk Kroasia
Baca juga: Kalahkan Kyoto, Ubud Bali Masuk Jadi Kota Wisata Terbaik Dunia ke-4
Menurut mereka, recovery Bali akibat pandemi COVID-19 tak hanya harus didukung dan jadi tanggung jawab pemerintah serta masyarakat setempat saja. Melainkan juga oleh wakil-wakil Negara yang sedang bertugas di luar negeri. Gubernur Bali Wayan Koster pun ingin para duta besar ini menyampaikan bahwa penanganan pandemi COVID-19 di Provinsi Bali sudah dilakukan dan vaksinasi juga sudah merata. Jadi boleh dibilang, Bali sudah kondusif, aman, dan nyaman dikunjungi oleh wisatawan.
Kemudian ada pula Dubes RI untuk Austria merangkap Slovenia dan United Nations Office at Vienna (UNOV) yang terdiri dari United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC), United Nations Commission on International Trade Law (UNCITRAL), United Nations Office for Outer Space Affairs (UNOOSA), United Nations Industrial Development Organization (UNIDO), International Atomic Energy Agency (IAEA), Preparatory Commission for the Comprehensive Nuclear-Test-Ban Treaty Organization CTBTO), OPEC Fund for International Development (OFID), dan International Anti-Corruption Academy (IACA) yang ikut berpartisipasi.
Menurut Koster, upaya mempromosikan Bali di luar negeri menjadi kepentingan pemerintah yang dipimpin oleh Presiden Jokowi Widodo (Jokowi). Harapannya, recovery pariwisata Bali juga akan menjadi arus untuk pemilihan ekonomi Indonesia.
Baca juga: Bali Menggeliat Kembali, Sambut Perhelatan KTT G20
Jika Bali membaik, tentu kita semua termasuk kawanjo akan happy! Yuk, sama-sama kita doakan yang terbaik untuk Bali. Cek paket wisatanya di sini.
0 comments on “Ingin Pariwisata Cepat Pulih, 12 Duta Besar RI Akan Promosikan Bali di Luar Negeri”