Ini Dia 8 Street Food Paling Populer di Berbagai Negara. Mana Favoritmu?
Local Experiences

Ini Dia 8 Street Food Paling Populer di Berbagai Negara. Mana Favoritmu?

Kalau Indonesia punya martabak dan sate ayam, negara lain punya apa hayoo?

Bicara jajanan pinggir jalan atau street food, tentu kawanjo akan bicara soal makanan yang bisa kawanjo beli sambil jalan. Nah, makanan ini pada akhirnya jadi daya tarik sendiri di tiap kota atau negara saat sedang pelesiran. Karena tak cuma bisa coba rasa baru yang belum pernah kawanjo tahu sebelumnya, street food juga bisa bikin kawanjo kangen dengan sebuah tempat tertentu!

So, gak heran, ya, kalau blog dan vlog yang khusus membahas tentang street food, tuh, jumlahnya luar biasa banyak. Penonton dan pembacanya pun tak habis-habis. Oleh karenanya, kali ini Pigijo akan rangkum 8 street food terpopuler dari 8 negara yang wajib kawanjo coba! Gak cuma enak, tapi street food yang memorable juga akan bikin kawanjo balik lagi ke sebuah destinasi, lho?! Percaya apa enggaaaak? Hehehe…

1. Bungeoppang (Korea)

Bungeoppang
Terinspirasi dari jajanan Jepang bernama Taiyaki, Bungeoppang tradisional juga diisi dengan kacang merah

Semua pencinta drakor pasti tau makanan ini. Berupa kue panggang berbentuk ikan yang punya isi kacang merah, custard, atau pasta cokelat, kue seperti waffle ini selalu diburu bahkan oleh masyarakat Korea sendiri. Bagaimana tidak? Kalau dijual saat musim dingin, kue ini jadi sangat nikmat dimakan hangat-hangat di tengah hujan salju. Pembeli rela mengantre panjang demi mendapatkannya.

Biasanya, Bungeoppang hanya dijual di gerobak atau toko kecil pinggir jalan. Tapi pembelinya super banyak karena biasanya kue ini langsung disajikan begitu selesai dimasak. Jadi memang lebih menggiurkan kalau untuk dilahap sambil jalan saat winter. Luarnya garing dalamnya lembut, isiannya banyak sekali sampai penuh dari ujung ke ujung. Tak heran kalau jadi idola!

Namun, tahukah kawanjo kalau dulunya Bungeoppang ini terinspirasi dari kue Jepang bernama Taiyaki? Sama-sama berbentuk ikan dan juga berisikan pasta kacang merah berjenis ‘red azuki’, kue ini dibawa masuk ke Korea sejak tahun 1930-an saat Korea masih ada di bawah perintah dan kekuasaan Jepang. Sedangkan di Jepang sendiri, Taiyaki merupakan adaptasi dari waffle Eropa.

Isian custard
Seiring berjalannya waktu, isian Bungeoppang jadi beraneka macam di mana salah satunya adalah Custard Cream

Saat Eropa masuk ke Jepang pada abad ke-18, mereka membawa waffle sekaligus cetakannya ke Negeri Sakura. Dari situ, masyarakat Jepang berpikir untuk membuat makanan serupa namun diisi dengan isi bakpao favorit mereka yaitu kacang merah. Mereka pun berkreasi. Jika dibuat seperti waffle, maka isiannya akan jadi gepeng akibat tekanan. Tidak bisa gendut dan penuh di tengah. Lalu setelah uji coba beberapa kali, ternya bentuk ikan adalah yang paling pas.

Karena perut ikan menggembung dan bentuknya juga lucu dan khas saat dicetak, maka lahirlah Taiyaki. Dengan menggunakan resep dasar waffle yang dikawinkan dengan isian kacang merah ala bakpao, jajanan ini langsung tenar di Jepang sampai dibawa oleh para tentara saat masuk Korea di tahun 1930-an tadi. Alhasil, Korea pun mengadaptasinya dan segera laris di pasaran. Seru, kan!

2. Shawarma (Iran)

Shawarma Iran
Makan shawarma di Iran itu hukumnya WAJIB!

Meski secara spesifik merupakan makanan Timur Tengah, namun street food ini laku keras di sepanjang jalan kota-kota Iran. Berupa irisan daging tipis yang dipotong dari tumpukan daging berbentuk kerucut layaknya daging kebab, shawarma dipanggang perlahan dalam api kecil sehingga punya tekstur empuk dan juga juicy. Biasa dibuat dari daging domba, kambing, dan juga ayam, kini shawarma modern banyak yang terbuat dari daging sapi dan juga kalkun.

Sejarah singkatnya, dulu di abad ke-19, Kerajaan Ottoman, yang mana sekarang adalah Turki, sering membuat hidangan sejenis bernama doner kebab. Sejak itu, para pengunjung Yunani, Arab, dan Iran pun terinspirasi untuk membuat makanan sejenis di negara masing-masing dengan nama yang berbeda. Jika di Iran namanya shawarma, maka di Yunani namanya gyros.

Daging Shawarma
Lihat dagingnya. Woooww banget, kan?!

Shawarma sendiri dihidangkan dengan berbagai cara. Ada yang digulung dalam lavash (flat bread), dijepit di dalam roti, atau dimakan begitu saja. Saking lezatnya, bahkan makanan ini diadaptasi lagi, lho, pada abad ke-20 oleh Bangsa Meksiko untuk dijadikan hidangan kontemporer bertajuk Tacos al Pastor yang diperkenalkan oleh para imigran Lebanon. Yummy!

3. Pani Puri (India)

Pani Puri
Street food paling hits di India, nih!

Kalau suka nonton tayangan tentang street food di India, maka pani puri selalu jadi yang paling utama. Berupa kerupuk berbentuk bulat yang dilubangi bagian tengahnya dengan ibu jari lalu dicidukkan ke dalam kuah aromatik, jajanan ini selalu jadi favorit mayarakat karena renyah di luar seperti crackers namun berkuah dan lembut di dalam layaknya perkedel.

Sering juga disebut fuchkagupchupgolgappa atau pani ke patake, kawanjo akan temukan street food ini di sepanjang jalan di India karena ia tersebar di seluruh area mulai dari kota sampai ke desa. Diisi oleh air beraroma, kuah asam yang dicampur chutney, bubuk cabai, chaat masala, kentang tumbuk, bawang bombay, dan juga chickpeas, cita rasa jajanan ini jadi ramai sekali!

Indian street food
Gimana? Kawanjo tertarik nyoba, gak, nihh?

Ada tektur renyah yang menyatu dengan lembutnya kentang tumbuk, garingnya cacahan bawang bombay, dan rasa kuah asam yang pedas dan juga manis, menjadikan jajanan ini digilai banyak orang. Bentuknya yang kecil dan dibuat dengan bahan yang murah meriah juga menjadikan harga jualnya tak mahal sehingga jadi salah satu makanan rakyat terpopuler di India sejak abad ke-20.

4. Cornish pasty (Inggris) – Non Halal

cornish
Kalau makan ini harus lagi lapar banget, ya. Soalnya ukurannya
SUPER BESAR!

Jika satu hari kawanjo sedang liburan ke Inggris, coba deh perhatikan. Pasti banyak kafe atau toko roti yang menjual jajanan ini. Bahkan, makanan ini pun sering dijual di food cart pinggir jalan! Antreannya juga selalu mengular terutama saat sedang musim dingin. Disajikan hangat dengan ukuran roti yang besar dan isian yang melimpah, tak heran Cornish Pasty selalu jadi idola.

Merupakan pengganjal perut yang diolah dengan cara dipanggang, pastry asal Cornwall, Inggris, ini sudah ada sejak tahun 1400-an di mana makanan hasil persilangan antara pie dan pastel ini merupakan hidangan yang biasa dibagikan pada para prajurit perang. Dibuat dalam jumlah sangat banyak dengan menggunakan isian sayur dan juga daging, makanan ini dipercaya memberi energi dan sangat mengenyangkan bagi siapa pun yang melahapnya.

Oleh karenanya, ukuran Cornish Pasty terbilang cukup besar dan cukup untuk dimasukkan dalam kantong jas pria sebagai bekal perjalanan. Berasal dari bahasa Prancis Medieval yaitu V.Lat pasta, tradisional Cornish Pasty biasanya diisi oleh daging rusa, salmon, cacahan sayur, atau juga keju. Sungguh usia resep masakan ini di Eropa sudah tua sekali.

Cornwall
Duh, pengen gak sih, guyyss?

Makanan ini pun jadi makanan khas Inggris yang mudah ditemukan dalam bentuk street food. Negara lain pun terinspirasi dan coba membuat ulang dengan isian, bentuk, dan teknik masak yang berbeda. Variasinya banyak ditemukan di Australia, Meksiko, USA, Ulster, bahkan di Asia. Bernama Birdie di Skotlandia, Empanada di negara-negara berbahasa Spanyol termasuk Argentina, Pirog di Eropa Timur, dan Shaobing di China, jajanan ini memang tak boleh dilewatkan!

Kenapa tak halal? Karena dalam proses pembuatannya mereka menggunakan lemak babi (lard) sebagai bahan utama.

Baca juga: Selain Papeda, Ini Lima Kuliner Unik dan Lezat dari Papua

5. Pesce Fritto Al Cono (Italia)

Seafood in a cone
Di Italia gak cuma gelato yang dimakan pakai cone, lho!

Italian loves seafood! Oleh karenanya, di negara ini kamu tak hanya akan menemukan berderet-deret gelato lezat yang ditangkup di atas cone renyah dan nikmat, tapi juga ragam makanan laut goreng yang dijual di dalam cone-cone kertas. Mulai dari udang, cumi, potongan daging ikan, hingga jenis seafood goreng lainnya akan kawanjo temukan dalam contong kertas yang terisi penuh.

And, yes, ini adalah salah satu street food favorit masyarakat setempat. Selain segar dan tidak amis, makanan laut ini juga dibalur oleh tepung bumbu khusus yang mebuatnya sangat gurih dan juga lezat. Bahkan kawanjo bisa menyaksikan proses menggorengnya, lho. Diolah langsung dari hasil laut yang diambil setiap pagi oleh para nelayan, semua bahan benar-benar fresh from the ocean!

Italian Seafood
Macam-macam hidangan laut hasil tangkapan nelayan setiap hari yang digoreng pakai tepung bumbu khusus. Yummmm!

Kalau kawanjo ketagihan dan membelinya setiap hari, maka kawanjo akan dikejutkan oleh isi contong yang berbeda dari hari sebelumnya. Kenapa? Karena hasil tangkapan nelayan per-harinya tak pernah bisa sama. Jadi kawanjo akan menerima gorengan yang sesuai dengan hasil tangkapan. Dinikmati dengan perasan lemon, hidangan ini jadi semacam refreshing food untuk jalan-jalan di kota-kota Italia yang panas karena berada di pinggir lautan. Feels like summer!

6. Cao l?u (Vietnam) – Non Halal

Cao-la??u
Ternyata mie Vietnam itu jenisnya banyak! Kawanjo sudah coba yang mana aja?

Termasuk street food paling populer di Vietnam yang berasal dari kota H?i An di Provinsi Qu?ng Nam, makanan ini pada dasarnya berupa mie lebar yang terbuat dari tepung beras yang diberi kuah kaldu segar nan gurih dan diberi topping irisan daging babi dan sayuran. Mie nya sendiri pun direndam terlebih dahulu dengan air ‘Iye’ sehingga punya warna dan tektur yang berbeda dari mie lainnya.

Warnanya yang kekuningan atau agak kecokelatan dengan tektur super kenyal, justru memberi kesan tersendiri pada mie ini pada saat dimakan. Berbeda dengan mie Vietnam lain yang cenderung ringan dan punya tekstur lembut seperti Pho, Cao l?u justru lebih terasa seperti mie Yamin atau mie Tiongkok yang chewy dan juga juicy.

cao lau hoi an 1 2
Kuahnya sedikit sekali, hampir kayak mie yamin, lho!

Diberi sedikit kuah dari kaldu rebusan tulang babi, daging babi yang dijadikan topping pun dimasak dengan metode dan bumbu char siu (xa xiu) sehingga rasa yang didapat jauh lebih bold dan sedikit sticky. Bisa berupa cincangan, irisan, atau suwiran, daging babi ini lah yang bikin orang Vietnam menggilainya. Namun jika bukan daging babi, udang pun bisa jadi pelengkapnya.

7. Arepa (Colombia)

Arepas Kolombia
Terbuat dari tepung jagung, street food ini banyak jadi idola di Amerika Selatan dan Utara!

Terbuat dari tepung jagung yang dibentuk bulat pipih, jajanan ini berasal dari bagian utara Amerika Selatan yang berpusat di Colombia, Bolivia, dan Venezuela. Berupa street food yang dijajakan sebagai makanan harian masyarakat Kolombia pada umumnya, sajian ini biasa dinikmati dengan keju, cuajada (keju segar), berbagai macam daging ayam, irisan alpukat, atau diablito.

Bahkan, satu buah arepa bisa dibelah lagi tengahnya jadi dua untuk diisi tengahnya sehingga menyerupai sandwich, lho. Kalau kawanjo tahu Gordita ala Meksiko, Pupusa ala Salvador, atau Tortilla de maíz ala Ekuador, nah, Arepa persis seperti itu! Masih satu turunan karena sejak hampir 3.000 tahun lalu, tanaman jagung adalah yang paling banyak tumbuh di Amerika Utara dan Selatan.

Colombian Arepas
Hayo, mau piliih yang bulat-bulat kecil atau yang gepeng?

Jadi, otomatis tepung jagung adalah yang paling sering digunakan untuk membuat makanan khususnya untuk jajanan pinggir jalan dan untuk hidangan rumah tangga sehari-hari.

8. Kartoffelpuffer (Jerman)

Kartoffelpuffer
Rasanya? Hmmmm… Mirip Bakwan tapi dari kentang!

Berupa Pancake kentang yang digoreng dengan sedikit minyak di atas shallow-buttom pan, street food ini jadi jajanan favorit masyarakat Jerman karena cukup mengenyangkan dan mudah didapat. Terbuat dari kentang parut yang dicampur dengan telur dan bumbu lainnya, jajanan ini memang enak terutama saat dimakan panas-panas.

Kartoffelpuffer Jerman
Dimakan saat winter dan di tengah hujan salju paling enak!

Dilengkapi dengan topping beraneka macam seperti sour cream, cottage cheese, apple sauce, atau gula tabur, street food ini juga bisa dihidangkan tanpa tambahan topping. Saking tenarnya, Kartoffelpuffer banyak dibuat dengan versi lain termasuk dengan bahan dasar ubi. Bahkan di seluruh dataran Eropa, street food ini dibuat dengan nama berlainan namun dengan konsep yang sama, lho.

Yuk kuliner sambil ngetrip, cek paket wisatanya di sini.

Baca juga: Menjelajahi Kejernihan Air Terjun Kamandang di Sulawesi

0 comments on “Ini Dia 8 Street Food Paling Populer di Berbagai Negara. Mana Favoritmu?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.