Terdengar menarik, karena tak semua orang memiliki kesempatan mendaki ke puncak gunung. Justru yang terpenting adalah kesan mendalam saat menapaki trek, setapak-demi setapak. Sangat memberi arti, ini nih yang membuat ngetrip kita jadi tak biasa.
Seperti umbaran senyum warga sekitar hasil sapaan di sisi perjalanan, rentetan kalimat penyemangat dari kawan, serta taburan komedi pemecah tawa. Hal yang jelas dirindukan dalam sebuah perjalanan. Sebagai remedi akan situasi pandemi saat ini, berikut kami rangkum desa-desa yang memiliki dataran tinggi penuh pesona yang kalian bisa kunjungi setelah pandemi.
1. Kampung Bena, Gunung Inerie
Desa tertinggi yang pertama adalah Kampung Bena yang berlokasi di Bajawa, Flores, Nusa Tenggara Timur. Desa Bena ini merupakan sebuah pemukiman yang berada di lereng Gunung Inerie, dengan ketinggian sekitar 1.500 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Bisa dimalkumi, di ketinggian tersebut, desa ini hidup tanpa aliran listrik. Kendati demikian, masyarakat di desa ini tetap hidup sejahtera, karena pemukimannya dikelilingi oleh alam yang subur serta panorama yang memanjakan mata. Tak heran mengapa Desa Bena masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO.
2. Kampung Deiayi, Papua
Kampung Deiyai merupakan salah satu desa tertinggi yang letaknya di Papua, tepatnya di Kabupaten Deiyai. Secara teknis, Kampung Deiayi ini berada di ketinggian 1.700 mdpl. Jika kalian ke sana, mata kalian akan dimanjakan dengan pemandangan indah sebuah danau yang diyakini ada sejak zaman purba, bernama Danau Tigi.
Baca juga: Cinta Desa Wisata : Cerita Indah Sarat Makna
3. Desa Argosari, Bromo Tengger
Bagi para pendaki, pasti sudah akrab dengan sebutan B29, yang merupakan nama untuk sebuah puncak di Kecamatan Senduro, Lumajang, Jawa Timur, yang tak jauh dari jalur Ranupani. Di situ ada sebuah desa bernama Desa Argosari yang kerap menjadi pos favorit pendakian karena pemandangannya yang indah. Di desa tersebut, kalian bisa melihat jelas Gunung Bromo dan beberapa gunung lain di sekitarnya. Pemandangannya benar-benar indah, selayaknya lukisan Kawanjo. Cocok banget deh buat ambil foto lanskap atau lukis pemandangan. Desa Argosari ini masuk dalam salah satu desa tertinggi di Indonesia karena berada dalam ketinggian 2.100 mdpl.
4. Desa Sembungan, Wonosobo
Beranjak ke Kabupaten Wonosobo di Jawa Tengah. Di sana terdapat desa dengan predikat salah satu desa tertinggi di Indonesia lantaran berada di Dataran Tinggi Dieng. Desa tersebut bernama Desa Sembungan. Desa Sembungan ini merupakan pemukiman yang berada di kaki Gunung Sikunir, tepatnya di ketinggian 2.300 mdpl. Desa ini sering dijadikan titik pendakian Gunung Sikunir juga Kawanjo. Banyak yang datang untuk berburu golden sunrise alias matahari terbit berwarna keemasan di kawasan puncak.
5. Desa Hargo, Gunung Lawu
Desa tertinggi selanjutnya adalah Desa Hargo Dalem di Gunung Lawu. Para pendaki gunung juga pastinya sudah akrab dengan nama Mbok Yem, wanita pemilik warung yang sering dikunjungi untuk beristirahat. Tempat tinggal dan warungnya berada di satu dari tiga puncak Gunung Lawu, Hargo Dalem, yang memiliki ketinggian 3.265 mdpl. Kabarnya, Mbok Yem hanya “turun gunung” setahun sekali untuk menemui anak cucunya yang tinggal di pemukiman sekitaran lereng Gunung Lawu.
Demikianlah desa-desa tertinggi di Indonesia Kawanjo. Bukan berarti ngetrip ke desa-desa tertinggi ini kalian tanpa persiapan ya. Cukup membutuhkan tenaga dan stamina ekstra juga. Karena beberapa di antaranya berada di ketinggian yang setara puncak gunung. Nah, tak ada salahnya jika kalian merencanakan trip seru ke desa-desa tertinggi di Indonesia. Untuk referensi kegiatan dan paket wisata, kalian bisa cek di sini ya. Selamat mencoba!
Baca juga: Desa Wisata dan Konsep Pengembangannya yang Dipercaya Bangkitkan Dunia Pariwisata
0 comments on “Menatap Langit dari 5 Desa Tertinggi di Indonesia”