Kawanjo ada plan liburan ke Pulau Dewata pada bulan November ini? Sangat pas bila sekaligus melibatkan diri dalam Pemuteran Bay Festival 2023 di Desa Pemuteran Bali. Salah satu agenda yang masuk dalam daftar Karisma Event Nusantara. Daya pikat acaranya luar biasa sehingga mampu mendongkrak berbagai potensi Desa Pemuteran Bali hingga sampai kancah internasional. Sebuah daerah yang dulunya dipandang sebelah mata, namun kini membanggakan Nusantara!
Letak Desa Pemuteran Bali
Desa seluas 3.033 hektar meter persegi ini terletak di Kabupaten Buleleng sebelah Barat. Tepatnya merupakan bagian dari Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali. Dari pusat kecamatan, Desa Pemuteran berjarak sekitar 18 km. Sedangkan dari ibukota Kabupaten Buleleng, sekitar 57 km dan dari Denpasar, Desa Pemuteran berjarak sekitar 160 km. Akses menuju desa ini pun sangatlah mudah, karena dilalui jalan utama yang terhubung ke ibukota provinsi.
Desa Pemuteran berbatasan dengan Laut Bali di sebelah Utara, sebelah selatan berbatasan dengan hutan Negara. Sedangkan sebelah timur berbatasan dengan Desa Banyupoh dan sebelah barat berbatasan dengan Desa Sumberkima.
Baca juga: Family Trip Bali, Cuma 2,5 Jutaan Aja!
Sejarah Desa Pemuteran Bali
Nama Pemuteran bersumber dari adanya Gunung Pulaki yang letaknya agak menjorok ke laut. Hal ini menyebabkan arus lalu lintas dari arah barat menuju ke timur ataupun sebaliknya jadi terhambat. Perjalanan kendaraan hanya bisa sampai di Gunung Pulaki, kemudian harus berputar. Daerah untuk memutar kendaraan itulah kemudian dinamakan Pemuteran.
Desa Pemuteran dulunya adalah sebuah Banjar Dinas, bagian dari Desa Sumberkima, kedistrikan Pengastulan. Kemudian pada tanggal 16 Agustus 1967, Banjar Dinas Pemuteran berpisah dan menjadi desa tersendiri.
Dahulu masyarakat Pemuteran yang sebagian besar adalah nelayan, menjadi pelaku pengrusakan alam bawah laut daerahnya sendiri. Banyak terumbu karang yang rusak akibat dari penangkapan ikan dengan teknik pengeboman dan potas. Hal ini mereka lakukan karena tak ada pilihan lain dalam menyambung kehidupan.
Hingga di akhir tahun 1989, seorang pemandu wisata bernama I Gusti Agung Prana menangkap potensi di balik keputus asaan warga Pemuteran. Alam indah di darat dan lautan seolah menyadarkan dirinya bahwa warga Pemutaran perlu berbalik arah. Mereka harus menyelamatkan tanah air mereka sendiri. Dengan beberapa langkah sistematis, I Gusti Agung Prana mengubah pola pikir masyarakat dari sekedar nelayan, kini menjadi pelaku pariwisata.
Seiring membangun sektor pariwisata, warga Pemuteran juga diajak untuk melakukan melestarikan lingkungan. Secara perlahan tapi pasti, dilakukanlah konservasi terumbu karang dengan metode “biorock” hingga sekarang.
Di tahun 1990 mulai ada homestay di Pemuteran dan pada tahun 1992 I Gusti Agung Prana membangun hotel pertama di sini. Turis asing pun datang satu per satu. Hingga kini banyak sekali wisatawan baik lokal maupun mancanegara yang menikmati alam Pemuteran yang tenang dan damai.
Sejak tahun 2015, guna terus mendukung perkembangan daerah, diadakanlah Pemuteran Bay Festival. Sebuah event yang mencerminkan komitmen dari masyarakat dan pemerintah Desa Pemuteran untuk melakukan kegiatan Konservasi Lingkungan berkelanjutan. Sekaligus guna mewujudkan daerahnya untuk menjadi tujuan wisata berbasis pemberdayaan masyarakat dan konservasi lingkungan atau ecotourism.
Selanjutnya berbagai prestasi diperoleh dalam perjalanannya mengembangkan diri menjadi destinasi wisata di Pulau Dewata. Baru-baru ini Desa Wisata Pemuteran berjaya di kancah Asia Tenggara, yakni menyabet penghargaan ASEAN Tourism Standard kategori Community-Based Tourism (CBT) 2023. CBT adalah sekumpulan masyarakat yang menjalankan pariwisata bukan hanya bertujuan untuk keuntungan semata. Namun juga berfokus pada keberlangsungan dari lingkungan, sosial, maupun budaya.
Baca juga: Akan Segera Ada LRT di Bali!
Potensi Desa Pemuteran Bali
Kini, datang ke Pulau Dewata juga bisa mengunjungi Desa Pemuteran. Banyaknya potensi membuat desa ini terus tumbuh menjadi pariwisata yang sustainability pada sosiokultural dan pastinya lingkungan alam. Berikut adalah beberapa potensi milik Desa Pemuteran yang menjadi modal utama dalam pengembangannya:
- Alam yang IndahPerlahan tapi pasti, Desa Pemuteran berbenah diri menjadi desa wisata. Salah satu alasannya adalah betapa Tuhan sangat baik hati menganugerahkan alam yang indah di Pemuteran. Sebuah daerah di pesisir pantai yang dekat dengan bukit-bukit hijau. Kondisi ini sangat cocok bagi wisatawan yang butuh kedamaian atau healing. Jauh dari suasana bising kerumunan orang ataupun lalu lalang kendaraan. Mereka yang suka piknik bisa sambil menikmati suasana gunung dan laut. Sementara bagi pecinta bahari bisa diving dan snorkeling.
- Terumbu Karang
Pada tahun 2016, upaya pelestarian alam bawah tanah diapresiasi United Nation World Tourism Organization (UNWTO/Organisasi Pariwisata Dunia PBB) dengan memberikan predikat juara kedua untuk kategori Innovation in Non Govermental Organizations di United Nation World Tourism Organization (UNWTO), Organisasi Pariwisata Dunia PBB atas program Coral Reef Reborn Pemuteran-nya. Hal ini menunjukkan bahwa potensi wisata Desa Pemuteran Bali juga terletak pada karang-karang yang berbagai jenis.
Wisatawan bisa melakukan snorkeling atau diving untuk melihat berbagai bentuk terumbu karang. Beberapa bentuk unik yang semestinya tidak berada di bawah air, tapi ada di kawasan konservasi laut dengan proyek terumbu karang buatan (Biorock) terbesar di dunia ini. Seperti sepeda, patung, dan lain sebagainya.
- Pemuteran Bay Festival
Pemuteran Bay Festival 2023 kembali dilaksanakan. Tepatnya diadakan di Kawasan Tanjung Budaya Pemuteran sebagai sentra festival berbasis pertunjukan, workshop, dan kuliner. Beberapa kegiatan juga dilaksanakan di pesisir konservasi Teluk Pemuteran. Kesemuanya berhasil mendongkrak potensi desa Pemuteran Bali sebagai destinasi wisata yang mendunia.
Adapun agenda di dalam acara yang masuk dalam Karisma Event Nusantara ini ada beragam, yakni proses berkebun bawah laut yang juga disiarkan secara langsung dari bawah laut, Pemuteran Nature Run, Fishing Tournament, Photo Hunting, Surya Namaskara Yoga di beberapa spot yang sangat menarik. Juga di tiap sore hingga malam hari selama tanggal 16 sampai 18 November 2023, penonton disuguhi berbagai pertunjukan budaya, musik, dan sajian kuliner.
Baca juga: Keren! Pantai Kelingking Kembali Masuk Daftar 25 Pantai Terbaik Dunia
Dalam perkembangannya, potensi desa Pemuteran Bali terus meningkat. Jika dulu dipandang sebelah mata dan merupakan daerah yang terancam rusak ekosistemnya, kini tidak lagi. Jadilah sebuah destinasi wisata yang indah dan mampu terkenal hingga kancah internasional.
0 comments on “Desa Pemuteran Bali Dulu Dipandang Sebelah Mata, Kini Prestasinya Mendunia!”