Tak hanya melulu tentang alam, Daerah Istimewa Yogyakarta juga unggul akan potensi kreasi budayanya. Salah satu sentranya adalah Kampung Batik Giriloyo. Penghasil kain khas Indonesia yang mendunia.
Profil Kampung Batik Giriloyo
Kampung Batik Giriloyo adalah pusat dari pengrajin batik tulis yang menjadi destinasi wisata edukasi di Yogyakarta. Selain dapat berburu batik, wisatawan juga bisa belajar tentang proses pembuatannya.
Kampung Batik Giriloyo terletak di Daerah Istimewa Yogyakarta. Tepatnya di kota Bantul dan meliputi tiga dusun. Yakni Giriloyo, Cengkehan, dan Karang Kulon. Di sini mayoritas penduduk perempuannya memiliki kesibukan membatik.
Baca Juga : 6 Rekomendasi Hotel Unik di Yogyakarta untuk Honeymoon
Sejarah Kampung Batik Giriloyo
Ternyata, kampung ini telah ada sejak abad 17. Kegiatan membatik sudah ada sejak dulu. Hingga para pembatik pun merupakan generasi turun temurun.
Awalnya membatik dilakukan oleh para abdi dalem keraton yang bertugas merawat makam raja-raja Yogya-Solo. Mereka sebenarnya adalah masyarakat biasa. Sehingga maklum bila terjadi interaksi antara keraton dan penduduk. Hingga akhirnya tokoh keraton berinisiatif memberikan pekerjaan pada masyarakat Giriloyo. Terutama ibu-ibu, untuk menjadi buruh nyanthing batik.
Hingga berabad-abad lamanya, wanita Giriloyo tetap menjadi buruh secara turun-temurun. Mereka menjual batik setengah jadi pada para juragan batik di pusat kota sekitar Kraton Yogyakarta. Salah satu alasannya adalah karena belum ada yang menguasai teknik pewarnaan. Hingga pada tahun 2004 masyarakat mulai belajar teknik ini, hingga terbentuk dua kelompok pengrajin yang menghasilkan produk siap jual.
Naas tak dapat ditolak. Pada tahun 2006 ketika terjadi gempa besar di Yogyakarta meluluh lantakkan banyak sektor kehidupan. Hingga akhirnya, masyarakat merasa harus bangkit dari keterpurukan. Di sinilah semangat untuk memperbaiki keadaan terus dipupuk.
Secara bergotong royong, masyarakat membentuk kelompok-kelompok membatik. datanglah banyak pendampingan dari Pemerintah maupun LSM sosial. Support berupa berbagai pelatihan dari banyak ahli dengan tujuan untuk meningkatkan keterampilan para pembatik. Mulai dari membuat batik sampai jadi dan siap jual, hingga kemampuan untuk pemasaran. Kebangkitan pengrajin batik ini ditandai dengan pemecahan rekor MURI, mereka berhasil memproduksi selendang batik terpanjang yaitu 1.200 meter.
Dengan mandiri berkarya dan memasarkan produk sendiri, masyarakat tidak lagi tergantung pada juragan batik. Maka, perkembangan batik Giriloyo semakin pesat. Karya semakin bagus dan penjualan juga semakin tinggi. Mereka mampu memasarkan produk batik ke seluruh penjuru Nusantara bahkan sampai ke luar negeri.
Hingga akhirnya terbentuklah kelompok-kelompok pembatik dan mereka bersatu dalam wadah Paguyuban Batik Giriloyo Bantul Yogyakarta. Terdapat 12 kelompok kecil pengrajin batik dengan pembatik sekitar 600 orang.
Selanjutnya, mereka juga berinovasi dengan mengemas wisata edukasi di samping menjual produk batik berkualitas. Para pembatik yang merupakan para wanita berusia 25- 75, terkadang juga menjadi pemandu wisata bagi para pengunjung yang datang. Program ini kemudian diberi nama Kampung Wisata Batik Giriloyo.
Baca Juga : Ternyaman, Ini 3 Sleeper Bus Jakarta-Yogyakarta!
Gazebo Wisata Batik Giriloyo
Menawarkan konsep edukasi, Kampung Batik Giriloyo mengajak pengunjung untuk praktik membuat batik. Sekaligus melihat galeri juga berbelanja produk karya masyarakat sekitar.
Gazebo wisata Batik Giriloyo merupakan sebutan untuk tempat para pengunjung belajar membatik. Terdapat semacam workshop singkat, sekitar 2 jam. Pengunjung yang menjadi peserta kursus singkat akan belajar membatik dengan canting di atas kain kecil. Sekaligus melakukan pewarnaan secara sederhana. Asyiknya lagi, hasil membatik bisa dibawa pulang oleh pembuatnya masing-masing.
Gazebo Wisata Batik Giriloyo terletak di Jalan Giriloyo, Karang Kulon, Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Harga Paket Wisata Batik Giriloyo
Perlu diketahui sebelumnya, terdapat beberapa motif batik Giriloyo yang khas. Ada yang jenis klasik dan dipertahankan sejak dahulu. Seperti Sekar Arum, Wahyu Tumurun, Sri Kuncoro, Asih, Sido Luhur, yang kesemuanya memiliki filosofi khusus. Ada juga motif kontemporer sebagai hasil kombinasi dengan budaya kekinian.
Baca Juga : 6 Aktivitas di Puncak Becici Yogyakarta, Favorit Presiden Obama
Di Kampung Batik Giriloyo pengunjung bisa mendapatkan kain sesuai motif yang diinginkan. Namun, di sini juga menyediakan pengalaman lain dalam berwisata. Yaitu mengikuti edukasi membuat batik. Adapun workshop singkat yang bisa diikuti telah dikemas dalam paket wisata Kampung Batik Giriloyo. Yaitu:
- Paket 5 Orang
Dimulai dari harga Rp 250.000 untuk lima orang. Biaya tersebut sudah termasuk alat, bahan, dan pengajar yang berpengalaman. Menariknya, karya yang dihasilkan bisa dibawa pulang.
- Paket Rombongan
Ada lagi paket wisata untuk peserta workshop yang lebih banyak. Mulai dari untuk 6 sampai 10 orang, 11 sampai 25 orang, 26 sampai 40 orang, atau 41 sampai 249 orang. Ada juga untuk peserta dengan jumlah 250 orang ke atas.
- Paket Membatik Syal
Selain itu, terdapat pula paket membatik syal dengan ukuran 100 kali 15 cm untuk satu orang. Ada juga paket taplak meja yang bisa dikerjakan oleh banyak peserta.
Kampung Batik Giriloyo Wukirsari mengajak pengunjung untuk semakin mencintai budaya asli Indonesia. Dengan belajar membatik, juga bisa mengasah kreativitas. Tak lupa, untuk menambah pengalaman mengesankan, agar wisata tak sekedarnya saja.
0 comments on “Kampung Batik Giriloyo Memberi Pengalaman Berwisata yang Tak Biasa”