Pertengahan November tahun ini ada konser ramah lingkungan group band Coldplay yang mengguncang tanah air. Tidak hanya menarik dengan aksi panggungnya, Coldplay juga bikin kagum dengan aksi mulianya, menyumbangkan Kapal Pembersih Sampah Neon Moon II untuk Sungai Cisadane.
Konser Ramah Lingkungan Coldplay
Band yang beranggotakan Chris Martin sebagai vokalis, Jonny Buckland sebagai gitaris, Guy Berryman sebagai bassis, Will Champion sebagai drummer dan perkusionis, dan Phil Harvey sebagai pengarah kreatif ini baru saja menyapa penggemarnya di Indonesia. Dalam konser bertajuk ‘Music of the Spheres’ mereka membawakan lagu -lagu di panggung spektakuler Gelora Stadion Bung Karno, Jakarta pada Rabu, 15 November 2023.
Bukan hanya menghibur para penonton yang menonton. Coldplay juga melakukan aksi nyata dalam melestarikan lingkungan. Sebagaimana diketahui, Chris Martin dan kawan-kawan sangat concern dengan isu lingkungan. Pada tahun 2019 mereka mengumumkan berhenti mengadakan pertunjukan hingga konser mereka bisa lebih ramah lingkungan.
Baca juga: 5 Cara Meringankan Beban Pikiran Agar Tidak Stres
Hingga akhirnya, tahun ini dalam rangkaian tur ke beberapa negara, termasuk Indonesia, Coldplay menerapkan berbagai aksi peduli lingkungan. Dengan Berpedoman pada 3 prinsip sustainability, yaitu Reduce, Reinvent, dan Restore. Berikut adalah poin-poin yang dilakukan Coldplay dalam konser ramah lingkungan mereka:
- Satu Tiket Satu PohonColdplay berjanji akan mendanai program tanam pohon. Salah satunya dengan merencanakan penanaman 1 pohon untuk 1 tiket yang terjual. Tak hanya itu, band musik aliran rock and roll ini juga membiayai berbagai program reboisasi, konservasi, regenerasi tanah, penangkapan/penyimpanan karbon (DACCS), dan energi terbarukan.
- Energi TerbarukanDalam konser mereka di GBK, terdapat lantai kinetis. Dimana lantai tersebut akan mengubah gerakan penonton menjadi energi dan membantu memberikan daya pada pertunjukkan. Selain itu tersedia juga sepeda yang mampu menjadi pembangkit listrik, sehingga penonton bisa mengayuh untjk berpartisipasi dalam memberikan daya selama konser berlangsung.
- Mengurangi Emisi Gas CO2Dalam rangkaian tur Music of The Spheres ke beberapa negara, Coldplay menghindari penggunaan bahan bakar fosil. Bahan bakar tersebut sebisa mungkin digantikan dengan energi bersih dan biomaterial berkelanjutan. Selama masih memungkinkan, mereka sekaligus timnya berusaha menggunakan mobil listrik atau kendaraan biofuel. Bahkan pengurangan penggunaan kendaraan udara juga dilakukan. Sebab pesawat memiliki bahan bakar dari fosil.
- Gelang LEDPara penonton konser mengenakan gelang LED yang juga ramah lingkungan, yakni terbuat dari 100% bahan nabati yang dapat dikompos. Kemudian produksi selanjutnya pun akan dikurangi hingga 80%. Dengan cara mengumpulkan, mensterilkan, dan mengisi ulang daya gelang setelah konser selesai.
- Gerakan Minim SampahBukan rahasia lagi bila konser adalah salah satu acara penyumbang sampah. Namun, berbeda dengan yang satu ini. Grup band yang berdiri sejak tahun 1997 ini selama konser kemarin terus menggaungkan kampanye untuk mengurangi sampah plastik dan mendaur ulang. Selama pelaksanaan mereka memastikan venue tidak menjual air minuman kemasan plastik sekali pakai. Alternatifnya penonton bisa menggunakan botol yang bisa digunakan kembali atau bisa didaur ulang. Tak hanya itu, penjualan merchandise juga bebas plastik.
- Panggung Ramah LingkunganPanggung konser didesain sesuai dengan ketersediaan sumber daya lokal di lokasi. Hal ini untuk meminimalisir jejak karbon dan biaya pengangkutan. Selain itu, panggung dibuat kombinasi bahan ringan, rendah karbon, dan dapat digunakan kembali setelah tur selesai. Termasuk di dalamnya adalah bambu dan baja daur ulang.
- Kapal Pembersih Sampah Neon Moon IILast, Coldplay menyempurnakan konser ramah lingkungan di Indonesia, yakni dengan memberi kado terindah pada bumi Nusantara. Sebuah Kapal Neon Moon II pembersih sampah yang beroperasi di Sungai Cisadane, untuk mengurangi dampak buruk mikro plastik di lautan Indonesia.
Baca juga: Hati Senang Dompet Tenang, Modal 700 Ribu Bisa Trip 3 Hari ke Pulau Peucang
Fakta Kapal Pembersih Sampah Neon Moon II
Situs Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan atau KLHK menyebutkan bahwa Sungai Cisadane tercemar limbah rumah tangga, prasarana dan jasa, industri, peternakan, pertanian, serta perikanan. Karena hal inilah berbagai upaya dilakukan untuk menjaga kebersihan air di sungai yang melintasi 44 kecamatan di 5 kota atau kabupaten tersebut.
Coldplay memberi hadiah istimewa seiring diadakannya konser di Jakarta tempo hari, kepada Sungai Cisadane dan masyarakat sekitar. Sebuah kapal pembersih sampah atau interceptor bernama Neon Moon II. Berikut adalah fakta menarik tentang kenang- kenangan dari group band tersebut:
- Hasil Kerjasama Beberapa PihakGroup band Coldplay bekerja sama dengan organisasi nirlaba The Ocean Cleanup untuk pengadaan Neon Moon II di Sungai Cisadane. Ocean Cleanup adalah sebuah organisasi dari Belanda yang berfokus dalam mengembangkan teknologi untuk membersihkan sampah-sampah plastik di sungai dan laut.Proyek pengadaan interception 020 Kapal Pembersih Sampah Neon Moon II dibuat atas perjanjian bersama dari Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenkomarves), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR), Pemerintah Kabupaten Tangerang, juga Pemerintah Belanda.
- Cara Kerja Kapal Pembersih Sampah Neon Moon II
Kapal Neon Moon II bekerja dengan cara mengambil sampah plastik yang ada di dalam aliran air sungai. Sampah-sampah itu kemudian disimpan di enam tempat sampah yang ada di badan kapal. Setelah terisi penuh, operator kapal akan mengirim sejumlah sampah plastik tersebut untuk kemudian diproses di daratan. Rencananya Kapal Neon Moon II akan mengambil 1.000 ton plastik yang ada di Sungai Cisadane dan mengalir ke Laut Jawa setiap tahun. Harapannya hal ini bisa menjadi upaya mengurangi bahaya limbah plastik di perairan Indonesia.
Operasional Interceptor Neon Moon II melibatkan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cilliwung-Cisadane sebagai pihak yang bertanggung jawab. Kemudian Pemerintah Kabupaten Tangerang serta Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) sebagai operator juga pengangkut sampah. Terakhir, ada Bank Sampah Tanjung Burung yang bertugas untuk memilah sampah yang telah dikumpulkan kapal.
- Proyek Kapal SebelumnyaTernyata ada Interceptor atau kapal pembersih sampah sebelum Kapal New Moon II di Cisadane dahulunya. Kapal tersebut bernama Interceptor 001, beroperasi pada tahun 2018 di Sungai Cengkareng Drain, Jakarta. Selain di Indonesia, kapal pembersih sampah ini juga beroperasi di beberapa negara lain. Seperti Malaysia, Vietnam, Republik Dominika, dan Amerika Serikat.Sedang Coldplay sendiri, sebelumnya pernah mensponsori pengadaan Neon Moon I untuk mengatasi masalah sampah di Sungai Klang, Malaysia pada tahun 2018. Keberhasilan Interceptor 005 inilah yang meyakinkan Coldplay untuk mensukseskan proyek serupa di Indonesia.
- HargaKapal pembersih sampah Neon Moon II adalah kenang- kenangan dari Coldplay untuk mengatasi masalah lingkungan di Sungai Cisadane. Group band yang mempopulerkan lagu The Scientist dan Viva La Vida ini bekerja sama dengan The Ocean Plus. Adapun harga kapal ini adalah sebesar USD 777.000 atau Rp 11,9 miliar. Sebuah harga yang fantastis untuk upaya penyelamatan bumi di masa kini dan mendatang.Dalam rangkaian konser ramah lingkungan Coldplay, grup band ini juga menyumbangkan sesuatu yang berharga, yakni Kapal Pembersih Sampah Neon Moon II untuk Sungai Cisadane. Harapannya bisa mengatasi permasalahan bumi yang makin hari makin renta ini.
0 comments on “Kapal Pembersih Sampah Neon Moon II, Kenang-kenangan dari Coldplay untuk Indonesia”