Museum adalah lokasi yang tepat untuk Kawanjo yang ingin ngetrip sambil belajar. Kekayaan kebudayaan dari Sabang sampai Merauke membuat negara berupaya merawat, melestarikan sekaligus memberikan pendidikan kepada masyarakat tentang warisan budaya yang ada. Di museum, Kawanjo bisa belajar peninggalan masa lampau.
Mulai dari tradisi, sejarah, budaya yang pernah ada sebelumnya, Indonesia menyimpan banyak museum yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Di Indonesia banyak museum dengan tema yang berbeda pula, salah satunya museum purbakala. Museum purbakala menjadi destinasi wisata bagi mereka yang ingin merasakan sensasi masa pra-sejarah atau melihat kehidupan nenek moyang.
Baca Juga : Wajib Tahu Aturan Berkunjung ke Tempat Wisata Jakarta Periode 1-14 Juni 2021
1. Museum Purbakala Sangiran
Menjadi objek wisata menarik di Kabupaten Sragen, Museum Sangiran berada dalam kawasan kubah Sangiran di Depresi Solo, kaki Gunung Lawu. Sangiran adalah contoh gambaran kehidupan manusia purba karena situs ini adalah fosil manusia purba terlengkap di Jawa. Museum purbakala ini punya luas 56 km2, dan berada di tiga kecamatan, yakni Kabupaten Sragen-Kecamatan Gemolong, Kalijambe dan Plupuh, serta kecamatan Karanganyar yaitu Gondangrejo.
Tiket masuknya tak sampai Rp 10.000 untuk wisatawan domestik. Jika Kawanjo tiba di lapangan parkir, akan disambut patung kepala manusia purba besar. Museum purbakala ini menyimpan puluhan ribu fosil dari zaman pleistosen dengan jenis hominid purba sekitar 50 orang. Hingga saat ini telah ditemukan lebih dari 15.000 fosil dengan 2.931 di museum dan sisanya di gudang penyimpanan.
Ruangan pameran menjadi salah satu warisan budaya dunia terbagi menjadi beberapa bagian yang menyuguhkan fosil jutaan tahun yang tertata dengan rapi, lengkap dengan keterangannya. Ruang pameran juga lengkap dengan AC, sehingga Kawanjo dapat belajar dengan nyaman tanpa harus kegerahan. Museum yang diurus oleh Dinas Pariwisata Sragen ini memiliki fasilitas seperti laboratorium, gudang fosil, dan ruang slide. Ada juga kios yang menjual oleh-oleh batuan, baju, topi dan makanan.
Berikut beberapa koleksi museum sangiran :
- Fosil manusia
Australopithecus Africanus, Pithecanthropus Mojokertensis, Meganthropus Paleojavanicus, Pithecanthropus Erectus, Homo Soloensis, Homo Neanderthal Eropa, Homo Neanderthal Asia dan Homo Sapiens.
- Fosil binatang bertulang belakang
Elephas Namadicus, Stegodon Trigonochepalus, Mastodon Sp, Bubalus Palaeokarabau, Felis Paleojavanica, Sus Sp, Rhinocerus Sondaicus, Bovidae dan Cervus Sp.
- Fosil Binatang Air
Crocodylus Sp, ikan dan kepiting, gigi ikan hiu, Hippopotamus Sp, Mollusca, Chelonia Sp, dan Foraminifera.
- Batu-batuan
Meteorit, kalesdon, diatome, agate, ametis.
- Alat-alat bantu
Serpih, bilah,serut, gurdi, kapak persegi, bola batu, kapak perimbas-penetak.
Pengelola terus mengembangkan museum purbakala Sangiran dengan memberikan spot menarik seperti jembatan berarsitektur seperti gading gajah putih, pancuran dan sebagainya.
2. Museum Gedong Arca
Museum purbakala satu ini atas prakarsa Prof. Seojono dan Seokarto Atmojo. Museum purbakala Gedong Arca memperkenalkan benda cagar budaya yang dikumpulkan sejak berdirinya Jawatan Purbakala 1950. Museum purbakala ini resmi berdiri 14 September 1974. Pembagian halaman Museum Gedong Arca terbagi menjadi tiga bagian, halaman luar, halaman tengah dan halaman dalam. Halaman luar adalah tempat pertemuan, halaman dalam adalah pusat pameran dan halaman dalam terdapat 8 balai dengan fungi yang sama.
Koleksi museum purbakala ini terdiri dari dua kelompok, benda cagar budaya dari zaman pra sejarah dan masa sejarah. Kurang lebihnya sebagai berikut :
- Halaman tengah
Gedung A terdiri dari kapak genggam, kapak perimbas, kapak lonjong, dan microlith. Gedung B terdiri dari koleksi hasil evakuasi situs Gilimanuk tahun 1961, 1962 dan 1963 berupa tempayan, periuk, fosil tengkorak kera, dan lain-lain. Gedung J berisi koleksi keramik Cina. Gedung K berisi stupika tanah liat yang memuat mantra agama Budha, lampu, arca, prasasti, mata uang dan alat upacara berbahan dasar perunggu.
- Koleksi halaman dalam
Terdapat balai pelindung C,D,E,F,G,H,I. memamerkan koleksi sarkofagus dan tempayan temuan seluruh Bali dan koleksi unggulan museum. Balai pelindung L memamerkan Arca Dwarapala, Lingga, Ganesha, dan fragmen arca. Balai patok berisi replica Arca Bhatari Mandul, Arca Nandi, Stupika Candi Penggulingan, Prasasti Blanjong dan Prasasti Candi Tebing Gunung Kawi, Prasasti Sawo Gunung, Candra Sengkala Pura Penataran Belusung dan Arca abad 13 Masehi.
Baca Juga : 6 Etika Wisata ke Candi atau Situs Purbakala yang Harus Dipahami
3. Museum Situs Purbakala Patiayam, Kudus.
Museum khusus yang memamerkan berbagai peninggalan purbakala ini didirikan tahun 2009 dan berisi peninggalan purbakala yang ditemukan di sekitar situs purbakala Patiayam. Museum ini didirikan dan dimiliki Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus. Koleksi utamanya berupa fosil gajah purba, fauna dan alat bantu lain.
Ada 16 spesies fauna dalam museum ini. Museum purbakala ini berada di Kancilan, Terban, Jekulo, Kudus, Jawa Tengah Jaraknya 72,4 km dari Bandara Jendral Ahmad Yani dan 64,9 km dari Stasiun Semarang Tawang serta 17,9 km dari terminal Tipe A Jati.
Kegiatan yang dilakukan pengelola museum berkaitan dengan menggali fosil di situs Patiayam. Nah, Museum Patiayam digunakan untuk menganalisanya, Kawanjo. Museum purbakala ini juga menjadi tempat pariwisata yang melengkapi wisata alam lainnya di Kabupaten Kudus. Penggalian dan pencarian fosil dilakukan juga dengan izin Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus.
Baca Juga : Diselenggarakan di Toba, Apa itu Konferensi Heritage of Toba?
Jadi, itu dia Kawanjo tiga museum purbakala yang ada di Indonesia. Kawanjo juga harus punya pengetahuan lebih ya tentang sejarah kita. Dengan mengunjungi museum-museum di atas, Kawanjo bisa berlibur sambil belajar.
Jangan lupa juga Kawanjo untuk selalu membeli paket perjalanan Kawanjo di sini, dan Cek terus social media kami untuk menemukan promo-promo dan informasi menarik lainnya.
Penulis: Putri Rizqy Aprilliani
0 comments on “Serunya Ngetrip ke 3 Museum Purbakala yang Ada di Indonesia”