Kuliner Sunda selalu sukses memanjakan lidah penikmatnya. Ada satu makanan yang menjadi ciri khas dari daerah Jawa Barat ini. Keunikan nasi timbel membuat para wisatawan yang datang penasaran dan ingin mencobanya. Apalagi yang sedang tinggal di perkotaan, wajib merasakan sensasi ketika menyantapnya.
Nasi timbel menjadi makanan yang banyak dijajakan di kota-kota di Provinsi Jawa Barat. Mulai dari warung hingga restoran berkelas, kini telah menjual nasi timbel dengan berbagai variasi. Baik bentuk juga kombinasi lauknya. Penggemarnya pun dari berbagai strata sosial. Padahal, jika Kawanjo tahu filosofi nasi timbel itu menggambarkan kesederhanaan.
Sejarah Nasi Timbel
Masakan Sunda telah melekat pada kehidupan sehari-hari masyarakatnya. Sejak zaman dahulu, mengolah nasi timbel menjadi cara untuk mempersiapkan bekal. Baik itu bagi petani yang hendak ke sawah maupun untuk mereka yang hendak bepergian. Nasi yang dibungkus daun pisang hingga berbentuk lonjong akan lebih praktis disantap saat di tengah sawah atau ketika dalam perjalanan.
Dalam bahasa Sunda, nasi timbel disebut sangu timbel yang berarti kebiasaan membawa bekal. Dahulu makanan ini identik dengan kehidupan masyarakat pedesaan atau masyarakat ekonomi tingkat rendah. Sebab kala itu piring masih mahal dan jarang, sehingga daun pisang menjadi alternatif untuk tempat makan.
Kini, nasi timbel mengalami pergeseran sosial di masyarakat. Apabila dulunya penikmat nasi timbel hanya mereka yang hidup di desa ataupun yang berekonomi menengah ke bawah, sekarang berbeda. Nasi timbel disajikan juga di restoran mahal dan dinikmati oleh mereka yang berdompet tebal.
Nasi timbel yang kemudian tidak hanya berbentuk lonjong melainkan juga berbentuk segitiga atau segi empat ini membawa filosofi tersendiri. Yakni tentang kesederhanaan dan kedamaian. Dimana saat menyantap nasi timbel, ketika nasi dibuka dan aroma daun pisang mengudara, yang terasa adalah rindu suasana pedesaan. Bagi masyarakat perkotaan yang sibuk dan ramai, sensasi ini seolah menjadi healing tersendiri. Bak beristirahat dalam pelukan suasana desa yang damai.
Baca juga: Disebut Rempah Termahal, Ini Dia 5 Khasiat Saffron untuk Kesehatan
Keunikan Nasi Timbel
Sebenarnya sama dengan nasi lainnya. Nasi timbel juga dimasak dengan cara yang biasa. Hanya saja, keunikan nasi timbel adalah ketika matang langsung dibungkus dengan daun pisang. Nasi yang masih panas tersebut membuat daun pisang jadi mudah digulung atau dibentuk lainnya untuk membungkus. Selain itu, panas juga bisa mengeluarkan aroma daun yang sedap dan mempengaruhi lezatnya rasa nasi.
Jika dulu bentuknya lonjong, kini ada yang berbentuk segitiga ataupun segiempat. Cara penyajiannya adalah dengan meletakkan nasi timbel di atas piring. Kemudian dilengkapi dengan lauk pauk, sayuran, serta sambal. Nasi timbel juga bisa dimakan dengan sayur asem.
Adapun lauk pauk yang biasa menyertai nasi timbel khas Sunda adalah ikan goreng, tahu tempe, ayam goreng atau ayam bakar, ikan asin, dan yang lainnya. Jangan lupa sambal dan lalapan, dijamin makan jadi semakin lahap.
Kelezatan dan keunikan nasi timbel paket komplit bisa dirasakan baik itu untuk sarapan, makan siang, maupun makan malam. Kawanjo pun bisa mendapatkannya di warung-warung tradisional maupun modern. Tak perlu jauh-jauh datang ke pedesaan, karena nasi timbel sudah merambah ke kota-kota besar juga.
Atau mau memasaknya di rumah? Tidak masalah, sebab membuatnya pun sangatlah mudah. Kawanjo bisa menerapkan fungsi aslinya sebagai bekal ataupun hidangan saat berbuka. Wah, dijamin akan membuat waktu makan jadi lebih damai dan harmonis.
Baca juga: 7 Manfaat Buah Semangka, Bukan Hanya untuk Menghapus Dahaga Saja
Cara Membuat Nasi Timbel
Menariknya, nasi timbel termasuk warisan budaya tak benda Indonesia. Dengan Nomor Registrasi 2010000381, Kemahiran dan Kerajinan Tradisional dari Jawa Barat ini tercatat dalam laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2010.
Dalam situs yang sama dijelaskan bagaimana cara membuat nasi timbel Sunda. Yang pertama, bahan utamanya adalah beras. Siapkan juga peralatannya berupa dandang, panci, dan daun pisang. Cara memasaknya adalah cuci bersih beras kemudian masak setengah matang dengan panci. Lalu kukus dengan dandang sampai matang. Setelah matang, bungkus nasi dengan daun pisang yang sudah dibersihkan. Bisa berbentuk lonjong, segitiga, atau segiempat. Setelah itu Kawanjo bisa menyiapkan aneka lauk, sayur, dan sambal sebagai pelengkap. Nasi timbel siap disantap dengan sensasi damai bak sedang di pedesaan.
Keunikan nasi timbel terletak pada sensasi saat menyantapnya. Kuliner khas Sunda ini berangkat dari kebiasaan masyarakat pedesaan. Sehingga ketika menyantapnya bakal tercipta nuansa damai bak di desa. Cocok untuk masyarakat perkotaan yang super sibuk, sekali makan nasi timbel Sunda bisa merasakan ketenangan dan kedamaian.
0 comments on “Ternyata Keunikan Nasi Timbel Ada Pada Sensasi Menyantapnya”