Tradisi Lebaran di Padang Penting untuk Dilestarikan
Lifestyle Local Experiences

Tradisi Lebaran di Padang Penting untuk Dilestarikan

Tradisi Lebaran di Padang menjadi bukti keberagaman budaya Indonesia. Dimana di dalamnya selalu ada nilai-nilai mulia yang diturunkan leluhur untuk generasi selanjutnya. Karena itu, seperti tradisi Bakajang, Manambang, atau Malamang dan lainnya patut dilestarikan di jaman sekarang. Salah satu caranya adalah dengan menyaksikan langsung atau mengulas keunggulannya di media sosial.

Momen yang ditunggu dan dirindukan oleh mayoritas penduduk Indonesia baru saja berlalu. Apalagi tahun ini spesial. Setelah dua tahun harus rela menerima pembatasan-pembatasan, akhirnya Lebaran kali ini sungguhlah istimewa. Tradisi lebaran di Indonesia yang lama redup, kini ramai lagi. Mulai dari tradisi lebaran ketupat, mudik, berwisata bersama keluarga, dan sebagainya.

Di Sumatera Barat, suku Minangkabau yang tersebar di seluruh provinsi ini memiliki beberapa tradisi lebaran di Indonesia yang unik. Jarang terekspos, ternyata hasil budaya ini sungguh mempesona. Jika berkesempatan mengunjungi tempat wisata di Padang, atau tempat wisata di kota lainnya di Sumatera barat, tradisi khas lebaran bisa jadi salah satu obyek pelipur hati. Sekaligus membuktikan bahwa Indonesia memang kaya akan keberagaman budayanya.

Baca juga: Rekomendasi tempat wisata di Padang dan sekitarnya di Sumatera Barat

Berikut adalah beberapa tradisi lebaran di Padang dan sekitarnya yang bisa dinikmati:

1. Bakajang

4 20220515 113342 0002
Naik perahu hias saat Bakajang (sumber: kominfo.limapuluhkotakab.go.id)

Bakajang berarti melakukan aktivitas dengan berperahu. Tradisi Bakajang sebenarnya sudah dilakukan secara turun temurun oleh penduduk Nagari Gunung Malintang, Kabupaten Lima Puluh Kota. Biasanya tradisi meriah ini diadakan pada 1-5 Syawal.

Masyarakat setempat akan membuat perahu hias lalu menggunakannya untuk mengarungi sungai Batang Mahat. Dengan perahu hias tersebut, penduduk bisa saling mengunjungi dan bermaaf-maafan dari satu rumah ke rumah lain. Kemudian mereka akan saling mengunjungi untuk bersilaturahmi seperti layaknya muslim di Indonesia merayakan Idul Fitri. 

2. Manambang

6 20220515 113342 0004
Ada yang ditunggu saat Manambang! (Sumber: menpan.go.id)

Manambang menjadi tradisi lebaran yang hanya ada setahun sekali di kota Padang. Tak kalah seru, tradisi ini dilakukan oleh sekelompok anak kecil yang mendatangi rumah penduduk satu persatu. Selesai sholat Idul Fitri, mereka akan mulai berkeliling.

Di setiap rumah, anak-anak tersebut akan menunggu untuk diberi uang hari raya oleh pemilik tempat tinggal. Sekedar seribu dua ribu, anak-anak bersukacita masuk rumah dan tanpa banyak bicara, mereka akan menerima apa yang diharapkan. Ternyata, tuan rumah pun merasa bahagia mendapat kunjungan anak-anak yang melakukan tradisi manambang ini. 

3. Manjalang

2 20220515 113342 0000
Manjalang bersama-sama
(sumber: Wikipedia)

Manjalang adalah tradisi yang dilakukan oleh wanita Minang yang sudah menikah. Mereka akan mengunjungi keluarga suami/mertua mereka saat idul Fitri akan datang. Biasanya mereka akan datang lengkap dengan buah tangan berupa makanan khas daerah setempat. Seperti lemang, ondeh-ondeh,  tape ketan, serta nasi lengkap dengan sambal dan lauk.

4. Kabau Sirah 

tradisi kabausirah sumber foto datdut.com 1
Menyembelih kerbau
dalam tradisi Kabau Sirah
(sumber: datdut.com)

Beramai-ramai di surau atau masjid, penduduk akan menyembelih kerbau. Kemudian daging yang dihasilkan akan dibagikan kepada warga sekitar.

Baca juga: Kuliner Halal di Nusa Penida

5. Malamang

tradisi Malamang sumber foto menpan.go .id 1
Menunggu Lemang matang
(sumber: menpan.go.id)

Meskipun terkesan ribet, malamang atau membuat lemang tetap ada di tanah Minang. Terutama di pedesaan. Sebab di daerah perkotaan itu lumayan membuat repot, mulai dari menyiapkan bahan sampai cara membuatnya.

Bagaimana tidak, untuk membuat lemang, para wanita harus menyiapkan bambu, beras ketan, dan santan. Kemudian mencuci beras ketan lalu mengeringkan by, memarut kelapa dan memerasnya, memasukkan ke dalam bambu, dan memasak. 

Baca juga: Daftar kue khas Padang, wajib coba jika ke sana!

Proses pembuatan lemang dimulai dari mencuci sipuluik atau beras ketan, kemudian dikeringkan. Lalu, dimasukkan dalam bambu sepanjang 60 sentimeter yang sebelumnya telah diberi alas daun pisang muda. Setelah itu, beri santan, garam, dan vanila secukupnya. Masak lemang paling pas dengan menggunakan kayu bakar. 

Proses ini adalah yang  paling lama  dan harus hati-hati. Api tidak boleh terlalu besar supaya matang sampai ke dalam. Bambunya pun harus dibolak-balik supaya api mengenai semua sisi. Supaya bambu tidak hangus terbakar, jarak antara bambu dengan api adalah sekitar setengah meter. Sehingga bisa dibilang, memasak lemang itu bukan dengan  pembakaran tapi menggunakan hawa hangat yang dihasilkan oleh api. Proses membuat lamang hingga masak menghabiskan waktu sekitar lima jam. Karena itu, memasak lemang memang paling pas jika dilakukan bersama-sama dengan jumlah yang banyak sekaligus. 

Sekali lagi, sayangnya, semakin hari tradisi malamang semakin jarang dilakukan. Padahal tradisi yang ada sejak jaman kerajaan ini mengandung nilai-nilai mulia yang bisa dimiliki oleh masyarakat modern. Seperti nilai sosial gotong royong, persatuan dan kesatuan, dan nilai spiritual yang terwujud karena   pelaksanaannya pada peringatan hari-hari besar agama Islam seperti maulud nabi, lebaran dan lainnya. Selain itu, malamang juga memiliki nilai ekonomi karena ada sebagian masyarakat yang mencari uang dari berjualan lemang.

Tradisi sebuah daerah memang patut dilestarikan. Sebab di dalamnya terkandung nilai-nilai mulia yang manfaatnya tak lekang oleh jaman. Tugas generasi sekarang adalah dengan menghargai keberadaan tradisi yang masih berlangsung. Salah satunya adalah dengan mengabarkan seluas-luasnya melalui media sosial, tentang keluhuran budaya ini. Mengulas nilai yang ada, supaya bisa menjadi panutan untuk jalan hidup yang lebih bijaksana.

Baca juga: Rekomendasi Wisata Batam Paling Hits 2022

Salah satu contoh kekayaan budaya Indonesia ini adalah tradisi lebaran di kota Padang dan sekitarnya. Dengan menyaksikan langsung saat berwisata  dapat menjadi langkah untuk menyerap nilai yang tertanam di dalamnya. 

Temukan pengalaman berwisata di kota Padang dengan memilih paket yang ada di sini.

0 comments on “Tradisi Lebaran di Padang Penting untuk Dilestarikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.