Wisata Museum Geologi Bandung menjadi tonggak sejarah pertambangan di tanah Jawa. Gedungnya pun sudah terkenal luas dan dikunjungi banyak orang. Perlu nih dikulik juga bagaimana sejarah museum geologi Bandung. Seru pastinya.
Tempat wisata edukasi yang berada di Jawa Barat ini tepatnya berada di Jalan Diponegoro Nomor 57, Cihaurgeulis, Kecamatan Cibeunying Kaler, Bandung. Museum ini memiliki koleksi artefak geologi, termasuk batuan, mineral, dan fosil. Sejak tahun 1850, semua koleksi geologi dan artefak di museum ini telah dikumpulkan selama kerja lapangan di Indonesia.
Sejarah Museum Geologi Bandung
Pada 16 Mei 1929, Museum Geologi didirikan. Dienst van den Mijnbouw, atau Dinas Pertambangan berinisiatif membangun Museum Geologi pada masa Hindia Belanda. Saat itu, dinas tersebut membutuhkan lokasi untuk menyimpan hasil pertambangan yang telah dilakukan.
Baca Juga : Mengenal Sejarah Kereta Api Indonesia di Museum Kereta Api Sawahlunto
Pembangunan gedung museum rancangan Ir Menalda van Schouwenburg ini pun dimulai pada tanggal 23 April 1927. Perkiraan biaya pembangunan museum adalah 400 gulden. Dengan gaya art deco, proyek ini membutuhkan tenaga kerja 300 orang.
Namun setelah Perang Dunia II dimulai, pemerintah Hindia Belanda mengubah gedung museum menjadi markas angkatan udara. Koleksi Museum Geologi selanjutnya dipindahkan ke Gedung Pensioen Fonds yang juga dikenal sebagai Gedung Dwiwarna.
Akibat dari kekalahan Belanda pada perang dunia II, Jepang pun menduduki nusantara. Dengan masuknya tentara Jepang ke Indonesia, museum geologi berpindah kepengurusannya dan diberi nama Kogyo Zimusho. Setahun kemudian, berganti nama menjadi Chishitsu Chosacho.
Selanjutnya, ketika Indonesia merdeka, akhirnya departemen Pertambangan dan Geologi bertugas mengelola museum ini. Hingga kemudian memasuki masa milenial, tempat ini mengalami pergeseran fungsi museum, seiring dengan kemajuan teknologi yang ada. Hal tersebut menjadikan Museum Geologi sebagai tempat pendidikan luar sekolah yang berkaitan dengan bumi dan usaha pelestariannya. Tempat dimana orang bisa melakukan kajian awal sebelum penelitian lapangan. Fungsi Museum Geologi pun menjadi pusat informasi bagi pengunjung untuk mempelajari kebumian. Sebuah ilmu yang menggambarkan keadaan geologi bumi Indonesia dalam bentuk kumpulan peraga.
Dalam rangka menjalankan peranannya sebagai lembaga yang memasyarakatkan ilmu geologi tadi, Museum Geologi juga mengadakan beragam kegiatan. Antara lain penyuluhan, pameran, seminar, serta kegiatan survei penelitian untuk pengembangan peragaan dan dokumentasi koleksi.
Koleksi dan Pembagian Ruang Museum Geologi
Di sini, ada beberapa koleksi mengenai sejarah geologi di Indonesia. Museum geologi membaginya dalam 2 lantai. Yaitu:
Baca Juga : 10 Museum Unik di Indonesia, Jadi Alternatif Liburan Seru
- Lantai I
Ruang orientasi, ruang sayap barat, dan ruang sayap timur merupakan tiga ruang utama. Peta geografis Indonesia bergaya relief dengan aktivitas geologi animasi dapat ditemukan di ruang orientasi.
Ruang sayap barat dibagi menjadi beberapa ruang yang menawarkan detail kejadian fiktif di bumi.
Karena penyajiannya seputar geologi pulau-pulau besar Indonesia, ruangan ini juga dikenal sebagai Ruang Geologi Indonesia. Di ruangan ini juga ada ruang vulkanik, yang menawarkan data tentang gunung berapi aktif negara.
Ruangan di sayap timur memberikan latar belakang pengetahuan mengenai evolusi makhluk hidup dari zaman prasejarah hingga masa kini. Ada koleksi fosil tengkorak manusia di Indonesia, serta artefak yang menggambarkan perkembangan budaya.
- Lantai II
Sama dengan lantai I, ruang barat, ruang tengah, dan ruang timur merupakan tiga ruang utama di lantai dua. Di ruang tamu, pengunjung dapat melihat replika tambang emas terbesar di Indonesia, yang terletak di Pegunungan Tengah Papua.
Ada lemari kecil di ruangan ini yang memajang beberapa contoh batuan Papua. Sebuah menara pengeboran kecil untuk minyak dan gas juga dipamerkan di sini.
Sedangkan ruang timur mencakup tujuh ruang yang semuanya berisi rincian mengenai kelebihan dan kekurangan tatanan geologi bumi bagi manusia. Ada 250.000 batu dan mineral, 60.000 koleksi fosil, dan barang-barang lainnya yang merupakan koleksi terbesar Museum Geologi Bandung.
Jam Buka dan Tiket Masuk
Bila hendak mengunjungi Museum Geologi Bandung, bisa datang pada hari Minggu, Selasa, Rabu, Kamis, dan Sabtu. Jam bukanya sendiri mulai pukul 10.00 hingga 13.00 WIB.
Baca juga : Mau ke Malang? Museum-Museum Ini Jangan Sampai Dilewatkan
Adapun biaya masuk Museum Geologi ini adalah Rp. 2.000 untuk pelajar, Rp. 3.000 untuk masyarakat umum, dan Rp. 10.000 untuk pengunjung asing.
Namun, pengelola kini telah membuat tur virtual untuk masyarakat umum. Virtual Tour dapat diikuti di Youtube Channel Museum Geologi atau via zoom yang informasinya dapat diakses melalui media sosial museum geologi.
Mengetahui sejarah museum geologi Bandung serta segala koleksi di dalamnya, rasanya tempat ini jadi Sangat recommended untuk dikunjungi. Sambil wisata sambil banyak menimba ilmu!
0 comments on “Wisata Museum Geologi Bandung, Sejarah Tambang di Tanah Jawa”