Tanggal 13 Desember tiap tahunnya diperingati sebagai Hari Nusantara. Sebuah program strategis dan pelayanan kesehatan rutin bagi masyarakat pesisir atau pulau kecil. Sekaligus untuk mengembangkan potensi kekayaan daerah dalam rangka mendukung program prioritas nasional. Tahun 2022, peringatan hari Nusantara dilaksanakan di Sulawesi Selatan. Di sebuah tempat dengan potensi kelautan yang membanggakan, Wakatobi. Termasuk di dalamnya adalah pesona wisata Pulau Wangi-Wangi.
Sekilas Tentang Hari Nusantara 2022
Hari Nusantara muncul sebagai wujud adanya Deklarasi Djuanda. Sebuah konsepsi tentang Wawasan Nusantara, ketahanan Indonesia sebagai negeri maritim. Negeri Kepulauan dengan keunikan tersendiri. Selebrasi ini dicetuskan oleh Ir. H. Djuanda Kartawidjaja, sosok yang juga berperan dalam adanya Deklarasi Djuanda.
Baca Juga : Olahan Tempe Khas Nusantara, Nomor 8 Favorit Sultan
Tahun ini, dengan tema ‘Ekonomi Biru untuk Indonesia Lebih Kuat’ , peringatan Hari Nusantara 2022 dilaksanakan pada tanggal 11 – 14 Desember. Beragam aktivitas menarik diselenggarakan. Mulai dari aksi peduli alam sekitar, kampanye kesehatan, pameran dan pertunjukan budaya serta produk ekonomi kreatif, atraksi kekuatan alutsista TNI, hingga penyerahan bantuan untuk dunia kelautan di daerah Wakatobi, Sulawesi Selatan.
Pulau Wangi-wangi, Wakatobi, Sulawesi Selatan
Sebagai bagian dari kepulauan Wakatobi, pulau ini juga memiliki pesona kelautan yang membanggakan. Banyak pelancong yang melabuhkan hatinya di sini. Mengistirahatkan raga dan jiwa, demi ketenangan yang lebih maksimal.
Baca Juga : Wisata Kapal Pinisi dan Tangguhnya Pelayaran Nusantara
Pulau Wangi – wangi adalah salah satu tempat yang dipilih untuk pelaksanaan Hari Nusantara 2022 di Wakatobi. Pulau yang menjadi pusat administrasi kabupaten Wakatobi sekaligus gerbang utama menuju Taman Nasional Wakatobi ini ternyata mempesona. Pulau dengan luas 23,359 km persegi ini memiliki berbagai tujuan wisata yang bisa dikunjungi.
Wisata Pulau Wangi – wangi
Wakatobi merupakan destinasi favorit para penggemar wisata biru atau wisata bahari. Pulau Wangi -wangi termasuk di dalamnya. Dengan segala potensi keindahan alam, baik di permukaan maupun di dalam laut, pengunjung pulau Wangi-wangi akan puas mengeksplorasi pulau ini. Apa saja objek wisatanya, simak ulasan berikut ini, ya:
Baca Juga : Festival Payung Indonesia 2022, Menjaga Kelestarian Kreasi Payung Tradisi Nusantara
- Onemohute Wakatobi
Pulau Wangi – wangi juga memiliki spot snorkeling dan diving yang menarik. Salah satunya adalah Onemohute di Pulau Wangi-wangi. Di sini Kawanjo bisa melihat berbagai bentuk terumbu karang dengan warna beragam lengkap dengan biota laut yang berenang di sekelilingnya.
Baca Juga : 5 Tempat Wisata Ini Wajib Dikunjungi di Sekitar Ibu Kota Baru Nusantara
Eksotisme pemandangan dasar laut di Onemohute Wakatobi menjadi primadona para divers mancanegara. Bila ingin bergabung untuk menikmati keindahan pantai dan lautnya, silakan menuju ke Jalan Poros Liya, Numana, Kec. Wangi-Wangi, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara.
- Puncak Toliamba
Para penggemar ketinggian tak boleh melewatkan puncak Toliamba bila sedang berada di Pulau Wangi-wangi. Spot yang menarik ini memberikan pemandangan yang luar biasa. Indah dan menenangkan.
Baca Juga : 7 Santapan Natal Khas Nusantara Dijamin Bikin Ngiler
Ketika berada di sini, sejauh mata memandang akan nampak lukisan alam. Berupa hutan hijau yang berpadu dengan langit biru serta laut yang jernih. Lebih jauh akan terlihat pula 2 pulau terdekat yang nampak mungil dan menarik, yaitu Pulau Buton dan Pulau Kapota. Bentang alam akan nampak semakin elok ketika senja datang. Momen matahari terbenam sangat cantik bila terlihat di sini.
Puncak Toliamba memang cocok untuk mengagumi keindahan ciptaan Tuhan. Sambil duduk santai, ngobrol, ataupun menyantap makanan ringan yang dijual oleh warga sekitar. Tak hanya itu, Kawanjo juga bisa menyempatkan diri berfoto. Mengabadikan keelokan panorama sekaligus menambahkan dengan ornamen selfie yang ada. Ornamen – ornamen yang ada merupakan hasil cipta dan kreasi masyarakat setempat. Ada papan bertuliskan Puncak Toliamba, kursi untuk santai, bingkai love, serta patung lumba-lumba yang menjadi ikon khas wisata ini.
Puncak Toliamba yang menawan ini berada di Desa Waginopo, Kecamatan Wangi–Wangi, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara
- Kampung Bajo Mola
Mumpung di Pulau Wangi-wangi, yuk bertandang ke kediaman penduduk suku Bajo, sang pengembara lautan. Tepatnya di sebuah kampung bernama Bajo Mola, Kawanjo akan membuktikan sendiri kehebatan mereka sebagai pelaut sejati.
Baca Juga : 5 Rekomendasi Film Kuliner Nusantara Teman Nonton saat PPKM
Bila permukiman pada umumnya memiliki pekarangan dan teras berupa tanah, berbeda dengan kampung Bajo Mola. Keluar dari rumah mereka yang nampak hanya hamparan laut luas dengan air yang jernih. Kampung suku Bajo ini memang mengapung di tengah lautan. Mereka menggunakan tumpukan karang sebagai alas untuk membangun kehidupan. Untuk bisa terhubung ke darat, ada jembatan kayu yang bisa dilalui.
Meski terkesan terpencil dari daratan, masyarakat suku Bajo sangatlah istimewa. Mereka memiliki kelebihan tersendiri. Seperti keahlian menyelam, berenang, serta membaca tanda alam laut dan menerjemahkan rasi bintang. Tak hanya itu, mereka juga sangat menjaga kebersihan dan ramah tamah terhadap sesama. Baik dengan tetangga maupun pengunjung.
Kampung Bajo Mola juga memiliki sumber daya laut yang beragam. Bagi penggemar seafood, akan terpuaskan bila berada di sini. Apalagi dengan keramahtamahan penduduknya.
Untuk sampai ke kampung Bajo Mola, Kawanjo bisa menyeberang dari pulau Wangi-wangi atau melewati jembatan kayu warna – warni. Pemandangan khas lautan siap menemani selama perjalanan menuju ke kampung para pelaut tangguh ini!
- Desa Liya Togo
Puas menjelajah kampung Bajo Mola, Kawanjo bisa mengunjungi pesona lain dari Wakatobi masa kini. Tepatnya di Desa Liya Togo di Pulau Wangi-Wangi, terdapat deretan rumah adat orang Buton bernama Banua Tada. Rumah adat ini yang berbentuk seperti rumah panggung dengan atap rumbia.
Baca Juga : Cobain, 5 Makanan Nusantara Unik Khas Ramadan
Pantas saja ada banyak rumah tradisional di sini. Sebab desa Liya Togo dulunya merupakan bagian dari Kesultanan Buton. Sehingga memiliki daya tarik yang berbeda dari sisi Wakatobi lainnya.
Selain Banua Tada, di sini Kawanjo juga bisa melihat situs budaya bernama Baruga. Yaitu bangunan kayu yang berfungsi sebagai tempat untuk bermusyawarah masyarakat setempat. Selanjutnya adalah budaya berpakaian, dimana Kawanjo akan mengetahui sekaligus mengenakan baju khas masyarakat Liya Togo. Di sini Kawanjo diharuskan menggunakan sarung kain tenun khas masyarakat Liya Togo. Untuk laki-laki, biasanya kain dililitkan pada pinggang dengan panjang di bawah lutut, sedangkan untuk perempuan dengan dipakai dengan mengikatkan sarung ke salah satu pundak saja.
Jangan lupa mengabadikan momen seru ini. Ya, siapkan kamera bila bertandang di desa Liya Togo yang berada di Pulau Wangi – wangi ini. Memerlukan waktu sekitar 8 km
untuk tiba di sini, bila berangkat dari dari pusat kabupaten Wakatobi.
- Gua Kontamale
Wisata di Pulau Wangi-wangi Wakatobi ini tak hanya bikin mata terpana. Namun juga melegakan rasa. Sebab, konon katanya, bagi sesiapa yang sedang jomblo kemudian mandi di mata air Gua Kontamale akan enteng jodohnya.
Baca Juga : Festival Danau Sentarum 2022, Harmonisasi Alam dan Manusia
Percaya tak percaya, yang jelas selesai berlibur di Kontamale hati akan semakin tenang. Hingga raut wajah pun turut benderang. Nah, atas kuasa Tuhan, kebahagiaan akan segera menghampiri. Termasuk diantaranya adalah menemukan pasangan sejati.
Di Kontamale terdapat gua yang menampakkan eksotisme stalaktitnya. Berpadu sempurna dengan air jernih kebiruan yang tertampung secara alami di beberapa kolam. Air yang ada di dalam kolam sangatlah jernih. Ajaibnya, meski banyak masyarakat yang menggunakan kolam untuk mencuci, airnya tetap jernih.
Sambil berendam, ketika Kawanjo mencoba meregangkan otot-otot yang kaku, edarkan pandangan ke sekeliling. Pepohonan teduh yang hijau turut memberikan suplai keindahan untuk mata dan suplai oksigen untuk pernafasan.
Berlokasi di Kelurahan Wanci, Kecamatan Wangi-Wangi, Kontamale bisa ditempuh dalam waktu 10-15 menit berkendara dari pusat pulau Wangi-Wangi. Letaknya pun tak jauh dari jalan besar, yaitu 100 meter. Jadi, sangatlah mudah untuk sampai ke sini.
Pulau Wangi – wangi dengan potensi alam dan budayanya menjadi perwujudan kedaulatan laut Indonesia. Menjadikannya sebagai tempat pelaksanaan peringatan hari Nusantara 2022 adalah hal tepat. Selain bisa menjadi ikon, acara mengagumkan ini juga mampu meningkatkan dunia wisata Pulau Wangi-wangi.
0 comments on “Wisata Pulau Wangi-wangi, Jomblo Wajib ke No 5”