Selain tahu kuning, Getuk Pisang khas Kediri bisa jadi buah tangan yang istimewa. Rasanya manis cenderung asam, sungguh unik bikin ketagihan penikmatnya. Bila jenis lain terbuat dari ubi, singkong, atau sukun, getuk yang satu ini begitu menggoda dengan pisang sebagai bahan utamanya. Istimewanya, jajanan ini bisa tahan hingga beberapa hari meski tanpa bahan pengawet sintetis.
Sejarah Getuk Pisang Khas Kediri
Getuk Pisang, hidangan lezat ini memiliki jejak sejarah yang mendalam di Kota Kediri. Berawal dari kondisi memprihatinkan masyarakat yang dijajah oleh tentara Jepang, yaitu adanya krisis pangan.
Di sisi lain, di Bantaran Sungai Brantas terdapat banyak sekali pohon pisang raja nangka. Maka muncullah ide mengolah buah tersebut menjadi sumber pangan selain makanan pokok. Terwujudlah getuk pisang yang manis cenderung asam.
Seiring berjalannya waktu, saat Indonesia telah merdeka, getuk pisang khas Kediri bukan hanya sebagai sumber makanan. Melainkan oleh masyarakat mulai dijual. Jajanan yang dicetak di loyang ini akan diiris bila ada yang membeli. Mirip dengan teknik yang digunakan para penjual getuk lindri.
Dari hari ke hari masyarakat Tionghoa di Kediri ikut memasarkan makanan khas ini. Namun mereka memodifikasi bentuknya sehingga lebih menarik. Getuk dibungkus daun pisang kemudian digulung seperti lontong kecil-kecil lalu dikukus.
Penjualan getuk pisang Kediri dengan model baru pun semakin meningkat. Pembelinya bahkan sampai dari luar daerah. Bentuk seperti lontong kecil itulah yang dipertahankan hingga sekarang.
Baca juga: Kulineran Enak di Kediri Jawa Timur Si Kota Tahu
Ciri Khas Getuk Kediri yang Unik
Apa yang membuat Getuk Pisang Kediri begitu istimewa? Pastinya ciri khas yang memikat indera pengecap hingga turun ke hati penikmatnya. Kelembutan pisang yang dipadu dengan santan dan gula jawa menciptakan harmoni cita rasa yang sedap. Manis cenderung asam di setiap gigitan. Cukup unik dan memberikan pengalaman rasa tersendiri.
Aroma yang mengudara seketika setelah bungkus getuk dibuka adalah ciri khas pisang raja nangka itu sendiri. Warnanya yang merah tua merupakan hasil dari pengukusan pisang. Bentuknya juga khas, mirip lontong. Digulung dengan ujung diberi potongan lidi. Biasanya terdapat kertas di tengah bungkusan. Layaknya sabuk, kertas ini berisikan merek dagang atau identitas pengrajin atau penjual.
Proses Terciptanya Kelezatan Getuk Pisang Khas Kediri
Ternyata pembuatan salah satu oleh-oleh khas Jawa Timur ini tidaklah rumit. Hanya saja bahan utamanya haruslah pisang jenis raja nangka, dimana teksturnya cocok untuk dibuat getuk. Sedangkan rasa dan aromanya memberikan ciri khas yang unik.
Tahap pertama untuk membuat getuk khas Kediri ini adalah, pisang dikupas lalu dikukus setengah matang. Selanjutnya daging pisang dihaluskan dengan cara ditumbuk. Rasa manis dan gurih didapat dari Tambahan gula jawa, garam, dan santan. Terkadang pengrajin juga membubuhkan tepung beras dan tepung sagu untuk memperkuat tekstur.
Setelah adonan selesai dicampur rata, bungkus dengan daun pisang. Caranya adalah dengan menggulung lalu di ujung- ujungnya disematkan potongan lidi. Tahap berikutnya adalah mengukus selama sepuluh jam. Aroma daun pisang turut menyumbang rasa nikmat pada getuk.
Baca juga: Wisata Waduk Siman Pare Kediri dan 5 Aktivitas Serunya
Masa Kadaluarsa Getuk Pisang Khas Kediri yang Tanpa Pengawet Buatan
Ajaib! Meskipun getuk pisang Kediri Jawa Timur tidak menggunakan bahan pengawet sintetis, jajanan ini bisa bertahan dalam beberapa hari. Bisalah dijadikan sebagai oleh- oleh sampai ke luar kota Kediri. Kunci utamanya adalah masa mengukus getuk pisang selama 10 jam. Hasil dari pengukusan yang cukup lama ini menghasilkan getuk yang minim air atau kesat dan awet.
Walhasil getuk pisang khas Kediri Jawa Timur mampu bertahan selama dua hingga tiga hari dalam suhu ruang. Sedangkan jika disimpan di dalam kulkas, bisa bertahan hingga satu pekan. Biasanya tanggal kadaluarsa sudah tertera pada sabuk kertas di badan getuk. Jadi, alangkah baiknya bila menikmatinya dalam jangka waktu yang direkomendasikan. Untuk merasakan kelembutan dan cita rasa yang optimal.
Jika daerah lain memiliki getuk dari singkong, ubi, atau sukun, yang satu ini berbeda. Getuk pisang khas Kediri memberikan rasa unik dan tidak sama dengan yang lain. Istimewanya, meski tergolong kue basah, jajanan ini bisa bertahan selama beberapa hari walau dalam pembuatannya tidak menggunakan bahan pengawet buatan.
0 comments on “Getuk Pisang Khas Kediri, Meski Tanpa Pengawet Bisa Tahan Berhari-Hari”