Pakai Biaya Sendiri, Sarah Panjaitan Jadi Duta Wisata Indonesia di Amerika Serikat

Sarah Panjaitan, seorang gadis cantik yang merupakan Putri Indonesia 2022 dari Sumatera Utara (Putri Sumatera Utara), melakukan perjalanannya ke Amerika Serikat demi mempromosikan pariwisata kampung halamannya. Gadis yang lahir di Medan pada 1997 silam ini, menunaikan tugasnya sebagai Putri Indonesia ke Amerika Serikat (AS) atas biaya sendiri.

Sarah Panjaitan bercerita bahwa perjalanannya kali ini merupakan perwujudan dari pesan almarhum ayahnya, yang masih ia ingat dengan baik hingga sekarang. Sang Ayah pernah mengutip kalimat dari Presiden John F. Kennedy: “Jangan tanyakan apa yang negaramu bisa lakukan untukmu, tetapi apa yang bisa kamu lakukan untuk negaramu.” Pesan tersebutlah yang menginspirasi pelaksanaan misinya kali ini. Sebagai seorang Putri Indonesia, ia ingin dengan bangga mempromosikan pariwisata kampung halamannya, yaitu Sumatera Utara, kepada dunia.

Baca juga: Wow! Indonesia Borong 4 Penghargaan di Festival Film Pariwisata Jepang

Sarah menyampaikan bahwa ia tidak disponsori oleh perusahaan, maupun instansi manapun. Ia melakukan misi ini sebagai bentuk nyata dalam masa jabatannya selaku Putri Sumatera Utara. Ia ingin mengambil peran dan bekerja dalam mempromosikan pariwisata.

“Puji Tuhan saya didukung penuh oleh Konsulat Jenderal RI (KJRI) yang sudah kami datangi, awalnya di Chicago, lalu Washington, DC bertemu dengan pak Duta Besar. Setelah itu diterima dengan baik oleh seluruh konjen RI, dari Houston, Texas sampai San Francisco dan Los Angeles,” tutur Sarah.

Menurut penjelasan Meri Binsar Simorangkir, Konjen RI di Chicago, ketika Sarah Panjaitan tiba, kebetulan sekali pihak KJRI tengah mempersiapkan promosi pariwisata Indonesia dalam ajang Chicago Travel Adventure Show atau CITAS. Ajang ini merupakan program tahunan yang diselenggarakan di beberapa negara bagian AS.

“Salah satu ibu dari diaspora Indonesia mengatakan, Sarah akan hadir. Maka kemudian kami sesuaikan dengan acara kami semua dengan menampilkan Sarah dalam acara di CITAS itu, membawakan lagu berjudul “O Tano Batak”, sangat indah,” kata Meri. Ia juga menambahkan bahwa akan ada pula penampilan Tor Tor Sinanggar Pulo. Sarah Panjaitan juga turut hadir di anjungan dan menjawab beberapa pertanyaan dari pengunjung seputaran pariwisata. Ia juga menceritakan banyak hal tentang pariwisata di kampung halamannya, Sumatera Utara.

60 Grup Wisata AS akan Berkunjung ke Indonesia

Selama tiga tahun lamanya keberlangsungan pandemi Covid-19, hampir semua orang tidak melakukan perjalanan wisata. Namun kini, ketika situasi sudah mulai membaik dan pembatasan sudah mulai ditiadakan, masyarakat kembali melakukan perjalanan wisata ke destinasi-destinasi yang belum pernah mereka sambangi. Beberapa destinasi favorit merupakan wilayah Asia, salah satunya adalah Indonesia.

Meri menyampaikan bahwa ada sedikitnya 60 grup wisata dari AS yang merencanakan kunjungannya ke Indonesia dan telah terdaftar di CITAS. Dua biro perjalanan dan operator tur milik diaspora Indonesia pun turut berpartisipasi.

“Bookingan itu untuk ke Bali, Yogyakarta dan saya kira ada beberapa yang ke Labuhan Bajo. Sarah banyak menjelaskan tentang Danau Toba. Kami juga menyiapkan bahan-bahan promosi acara yang berlangsung di sana, yaitu F1H2O Power Boat di Danau Toba, lomba parahu bermotor pertama kali di Indonesia. Saya merasa Sarah kan duta wisata, katakanlah… ini bagus sekali untuk mempromosikan Indonesia umumnya dan Sumatera Utara khususnya,” ujar Meri.

Dalam melaksanakan misinya di AS, Sarah Panjaitan tidak hanya mempromosikan pariwisata Indonesia saja. Dalam waktu yang bersamaan, ada produk Indonesia yang masuk ke dalam ITPC (Indonesia Trade Promotion Center) dan dipromosikan di New York. Tak tanggung-tanggung, Sarah Panjaitan menggunakan kesempatan ini untuk bersinar lebih terang. Ia kemudian tampil pula dalam New York Fashion Week untuk memperagakan busana rancangan Lisa Ju. Tak hanya itu, ia juga memamerkan produk Button Scarves yang merupakan hasil karya dari perancang Indonesia.

“Saya memakai gaun hasil tenunan dari para penenun di Toba, tepatnya di Tarutung, dan itu menggunakan bahan pewarna alami. Ulos yang saya pakai ini ditenun oleh para penenun yang selama pandemi tidak mendapat pemasukan sama sekali,” jelas Sarah.

Ada seorang mahasiswa Indonesia yang tengah berkuliah di Columbia University New York, bernama Deris Nagara, yang turut menonton Sarah Panjaitan kala tampil dalam peragaan busana tersebut. “Sarah memang salah satu model untuk memperkenalkan produk Button Scarves ya… Aku ingat banget Sarah mengenakan dress biru dengan jas motif dari Button Scarves. Hal itu bagus banget untuk mempromosikan salah satu produk lokal dan bisnis Indonesia. Dengan mengenakan selempang putih bertuliskan “Indonesia”, masyarakat Amerika tahu bahwa produk itu dari Indonesia,” jelas Deris.

Pada akhir perjalanannya, Sarah menerima penghargaan di Perwakilan Tinggi RI di New York atas jasanya dalam melaksanakan fungsinya sebagai Putri Provinsi yang membawa misi pariwisata ke AS. Dalam akhir perjalanan misinya kali ini, Sarah Panjaitan menerima penghargaan di Perwakilan Tinggi RI di New York atas kontribusinya kepada pariwisata Indonesia melalui fungsinya sebagai seorang Putri Indonesia. Sarah Panjaitan sendiri sangat berharap agar selanjutnya akan semakin banyak putri-putri lain yang juga melaksanakan tugas dan fungsinya tanpa pamrih, khususnya untuk mempromosikan keindahan Indonesia ke kancah dunia.