Sebagai bagian dari Kepulauan Banda, Pulau Banda Neira sering disebut sebagai Serpihan Surga dari Timur. Sebabnya adalah keelokan alam sehingga menjadikan wisata Banda Neira jadi buruan wisatawan. Beruntung, Kawanjo bisa dengan mudah menyusuri keindahan pulau ini, karena Pigijo telah menyusun itinerary istimewa di Banda Neira!
Wisata Banda Neira
Terletak di Provinsi Maluku, pulau kecil yang indah ini ternyata memiliki sejarah penting dalam perdagangan rempah-rempah. Wilayah ini pernah menjadi pusat perdagangan rempah-rempah, terutama pala dan cengkeh, yang sangat berharga dan penuh dengan sejarah kolonial Belanda. Hari ini, Banda Neira menarik wisatawan dengan keindahan alamnya yang eksotis dan warisan sejarahnya.
Berikut adalah destinasi wisata Banda Neira yang dipilihkan Pigijo untuk hari pertama:
- Desa Lonthoir
Selain terkenal dengan banyak cerita sejarahnya, daerah ini juga memiliki berbagai destinasi wisata menarik. Termasuk Benteng Hollandia yang didirikan pada tahun 1724. Benteng ini berperan sebagai pengendali lalu lintas laut di selat yang memisahkan Lonthoir dan Naira.
Saat ini, di sekitar area benteng bersejarah tersebut telah dikembangkan menjadi spot wisata Banda Neira yang instagramable. Seperti lokasi untuk foto dengan bentuk simbol hati, dilengkapi dengan ornamen berwarna-warni. Kawanjo bisa berfoto dengan latar belakang gunung api di sini. Atau mengabadikan momen saat mengendarai perahu bambu, sambil menikmati pemandangan indah di ujung tebing benteng.
Desa Lonthoir, terletak di Kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah. Untuk mencapai Desa Lonthoir, perjalanan hanya memerlukan waktu 15 menit dari Banda Neira menggunakan transportasi laut lokal yang disebut Popok. Biaya transportasi ini sekitar Rp5000 per orang.
Baca juga: Liburan 2024 Anti Capek, Kini Ada Sleeper Bus Pariwisata!
- Benteng Hollandia
Benteng Hollandia di Desa Lonthoir awalnya dibangun untuk memantau aktivitas masyarakat Banda. Sekaligus guna mengawasi lalu lintas laut, khususnya perdagangan pala di jalur laut Lonthoir dan Neira. Pada tahun 1642, benteng ini awalnya dinamai Fort Lonthoir, namun kemudian diubah menjadi Fort Hollandia oleh Pieter Vlak.
Selain nilai historisnya, daya tarik bagi para wisatawan yang mengunjungi Benteng Hollandia adalah letaknya yang berhadapan langsung dengan Gunung Api Banda. Dari ketinggian 100 meter di atas permukaan laut, Kawanjo bisa menyaksikan kemegahan
gunung ini. Apalagi saat matahari terbenam, saat daya tarik destinasi wisata di Banda Neira ini menjadi kuat.Kawanjo pasti bersemangat mengabadikan pengalaman di sini. Segera keluarkan kamera dan rekamlah momen yang ada. Terdapat view aktivitas nelayan, kapal, dan perahu yang terlihat dengan jelas. Belum lagi ketika berfoto di dekat benteng. Dimana dindingnya sangat estetik dengan bahan dari susunan batu andesit, batu karang, dan bata.
- Parigi Pusaka
Selain unggul dengan keindahan alam dan kekuatan historisnya, wisata Banda Neira juga memiliki Parigi Pusaka. Sebuah tradisi untuk mengenang perkembangan Islam di Negeri Lonthoir. Pada waktu itu, sejumlah ulama yang menyebarkan Islam dari Timur Tengah sedang mencari air untuk berwudhu. Tanpa diduga, seekor kucing muncul dari semak-semak. Dari tempat itulah akhirnya mereka menemukan sumber mata air yang kemudian diberi nama Parigi Pusaka. Kini, Parigi pusaka juga menjadi sumber air minum bagi warga Lonthoir dan sekitarnya.
Mengingat betapa pentingnya, masyarakat percaya sumber air tersebut harus dibersihkan. Hal ini dilakukan guna melindungi masyarakat dari berbagai hal buruk yang tak diinginkan. Masyarakat setempat pun memiliki ritual khusus yang diadakan sepuluh tahun sekali. Namanya Cuci Parigi Pusaka. Tradisi ini menarik perhatian banyak sekali pengunjung. Bukan hanya orang Ambon atau dari daerah lain di Maluku, namun juga berasal dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan sampai mancanegara. Di dalamnya menampilkan upacara adat yang kental dengan budaya dan kepercayaan masyarakat setempat. Harapannya, tradisi Cuci Parigi bisa terus terjaga sebagai warisan leluhur. memiliki nilai religi dan kesakralan, sebab ritual ini juga bisa menjadi cara mengabarkan kehebatan wisata di Banda Neira Maluku.
Baca juga: Deretan Penghargaan Wisata Indonesia: Cerminan Potensi Luar Biasa atau Sorotan Semu Belaka?
Benar ternyata bila julukan ‘Serpihan Surga dari Timur’ diberikan pada Banda Neira. Keelokan alam yang ditunjang dengan suasana damai, menjadikan wisata di Banda Neira jadi buruan wisatawan. Kawanjo tak perlu ribet jika ingin mengeksplorasi daerah ini. Sebab Pigijo telah menyusun trip itinerary yang bikin nyaman dan menyenangkan.
Dan masih banyak lagi pilihan wisata seru yang menantimu di Pigijo. Mulai dari wisata super prioritas seperti Bali, Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo hingga menelusur kekayaan budaya di desa wisata bisa kamu jumpai. Tunggu apa lagi? Yuk liburan, pesan paket wisatanya di Pigijo ya!
0 comments on “Rekomendasi 3 Wisata Banda Neira, Menikmati Serpihan Surga dari Timur”